04 || Ketemu Mama

28.5K 4.6K 1.2K
                                    

Sudah vote? ☺

Sudah vote? ☺

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••••

Sekarang kita udah sampe di depan restoran sekaligus rumah gue. Jay langsung keluar dan bukain pintunya buat gue. Tumben apani orang baik

"Lo bisa jalan nya ga? Atau mau gue gendong aja?" tawar Jay. Buru-buru gue tolak.

"Gausa, gue bisa sendiri. Udah sana lo balik." gue hendak masukkan, tapi di depan pintu Mama keluar sambil natap kaki gue panik.

"Yaampun anak mama kenapa bisa luka gini?" tanya Mama heboh

"Gapapa mah. Cuma kena kaca dikit doang."

"Kaca?! Kok bisa."

Tolong ya Mama gue memang kaya gini. Dia orangnya panikan banget

"Halo tante." tiba-tiba Jay dateng dan menyalami tangan Mama.

"Wih siapa ini ra? Kok ganteng pisan."

"Gatau mah. Ga kenal."

Mama malah cubit tangan gue pelan. "Hust, gabole gitu sama orang ganteng. Pamali ehehe."

Bodoamat

Terus Mama kembali natap Jay. "Nama kamu siapa?"

"Jay Park, tante." ucap Jay pake nada rendah. Mana dia senyum lagi.

"Oh Jay. Namanya aja ganteng ya, apalagi orangnya." ujar Mama sambil cekikian. Jay ketawa.

"Mah apaan sih." plis deh ya gue geli sendiri jadinya.

"Kamu siapa nya Fera? Apa jangan-jangan kalian pacaran?" mata Mama memicing.

"Iya tante, doain aja semoga berhasil." ucap Jay.

Gue menggeleng. "Ga, gue gamau pacaran sama lo."

Mama ketawa gemes gitu liat kita berdua. "Mama doain semoga kalian cepat pacaran. Kalo bisa abis lulus langsung nikah aja deh."

"Mama udah gila nih pasti. Dah lah Fera masuk duluan." gue masuk ke dalam restoran kan.

Terus di belakang Mama ngasih kode ke Jay buat masuk ke dalam.

"Kamu susulin Fera sana. Kamarnya ada di lantai dua, Mama masih sibuk ngurusin pembeli." Mama nepuk bahu Jay terus kembali ngelayanin pelanggan.

Jay tersenyum, ngerasa udah dapat lambu hijau dia langsung naik ke lantai dua.

Gue yang baru sampe di kamar langsung di kejutkan sama Jay yang tiba-tiba masuk ke kamar gue.

"Eh ngapain lo disini? Keluar sana!"

"Ga. Gue maunya disini."

Kok bisa sih nih orang masuk ke kamar gue? Emang nya Mama ga marah apa ada cowo masuk ke kamar anak gadisnya.

"Keluar Jay. Gue mau ganti baju."

"Yauda tinggal ganti baju aja apa susahnya."

Mata gue membulat. "Lo gila? Berhenti main-main. Cepat keluar!"

"Gamau." Jay malah tiduran di kasur gue.

"Jaaayyyy." rengek gue.

"Apa sayang?"

Gue geramkan. Terus ambil guling dan mukul-mukulin muka sama badan dia pake benda lonjong itu.

"Keluar! Keluar! Keluar!"

"Aduh, iya-iya." Jay bangun kan. Natap gue kesel, abis itu dia cium pipi gue dan langsung lari keluar kamar.

G-gue cuma bisa mematung di tempat. Sampai akhirnya kesadaran gue kekumpul secara keseluruhan dan detik itu gue teriakin nama Jay keras-keras.

"JAY KURANG AJAR! BERANI-BERANI NYA LO HAH!!"

•••••

"Terus gimana?"

"Ya gue tabok-tabokin pake guling lah." ucap gue kesal. Mengingat lagi betapa menyebalkan nya Jay barusan. Tapi pipi gue langsung memanas pas ingat Jay sempat cium pipi gue.

Ngga, ngga! Napa pikiran gue jadi kemana-mana sih

"Kok bisa sih?" tanya Aurora heran.

"Itu tandanya Jay udah dapet restu dari Tante Anna." ujar Yoonsa.

"Wah, tinggal tunggu beberapa minggu ke depan. Pasti mereka tiba-tiba jadian."

"Ga bakalan. Gue juga ogah banget pacaran sama dia." bantah gue

"Halah sekarang aja ngomong kaya gitu. Nanti juga lama-lama lo naksir dia." ucap Aurora mengompor-ngompori.

"Bacot deh lo. Keluar sana dari kamar gue."

Mereka malah ketawa, mukanya watados banget emang.

Terus pintu kamar gue terbuka, lalu muncul Mama yang datang sambil bawa makanan dan minuman.

"Halo gurls. Ini mama bawain kalian cemilan, biar lebih enak ngobrolnya." Mama ngeletakin makanan itu di meja belajar gue.

"Waduh Tante Anna memang paling pengertian deh." Aurora mengacung jempol kearah Mama.

"Oh iya sekalian Mama mau kasih tau ini ke kelian berdua." ucap Mama.

"Apa itu Tante?" tanya Yoonsa yang lagi makan biskuit pemberian Mama.

Wajah Mama mendadak aneh. Entah kenapa firasat gue jadi ga enak nih, lantas gue ambil susu yang ada di meja.

"Mama minta kalian dukung terus Jay ya! Semoga Fera sama Jay jadian. Duh, mama bakal langsung ngumpulin ibu-ibu komplek  buat ngadain tumpengan."

Sontak gue nyemburin susu yang barusan gue minum. Dan natap Mama horor.

"Mah!"

"Iya siap Tante. Serahkan tugas itu kepada kami." ujar Yoonsa mendramatis.

"Kita jamin Fera sama Jay sebentar lagi jadian kok." tambah Aurora yang membuat gue langsung naik pitam.

"Kalian berdua apa-apaan sih."

Mereka cuma cekikan. Persis kek kuntilanak penunggu pohon pisang.

"Mama ke bawah dulu ya. Bye, gurls!" Mama keluar dari kamar.

"Dah Tante." balas Aurora dan Yoonsa.




[]

Maaf pendek

CHANGE • Jay Park || Enhypen [COMPLETED]Where stories live. Discover now