5. Hancur

16.9K 741 8
                                    

Keysa merentangkan tangannya menguap ngantuk sambil menatap pekerjaannya memeriksa kesiapan acara pernikahan yang berada dalam tanggung jawabnya sudah sejauhmana. Dimulai dari jadwal prosesi berjalannya pernikahan yakni melangsungkan akad nikah hingga acara terakhir, masalah kesiapan pelaminan, catering, rias pengantin, hingga dokumentasi. Kesiapan dan ketersediaannya Keysa harus cek berulang kali memastikan tidak ada kekurangan agar kliennya puas dan kecewa. Setelah merasa tak ada yang kurang barulah Keysa bisa beristirahat menuntaskan rasa ngantuknya dengan tidur.

Paginya Keysa bangun cepat dan telah rapih hendak menuju lokasi gedung pernikahan, yang akan melaksanakan acara pernikahan. Dan pernikahan yang dimaksud bukanlah acara pernikahan Riana melainkan orang lain yang juga dalam tanggung jawab Keysa beserta staff lain.

Ketika sudah berada di lokasi gedung yang dimaksudkan, Manda menghampirinya dengan tatapan heran.

"Loh kok, Keysa ... kamu masih masuk kerja? Bukannya Riana sudah minta izin cuti kerja atas namamu ..."

"Kenapa bisa?" Keysa ikutan heran dan mengerutkan dahinya.

"Bisalah! Acara pernikahannya sudah dekat tinggal beberapa hari. Riana mengambil tindakan yang benar, sudah seharusnya kamu dirumah sampai hari yang ditentukan," beritahu Manda dengan sejujurnya.

'Apa iya, Riana mungkin mengajukan cuti kerja untukku agar aku bisa menemaninya dirumah, ya' Keysa membatin sambil menerka-nerka.

"Kalau aku cuti kerja terus pekerjaanku bagaimana? Aku sudah cuti kerja seelumnya dalan jangka belum lama ini, masa cuti lagi ..."

"Memangnya kenapa? ada yang salah ... Udalah Keysa mendingan kamu pulang sekarang. Masalah pekerjaan serahkan saja kepadaku dan yang lain. Jangan khawatir istrirahat saja yang benar dirumah hari pernikahan nanti pasti menguras banyak tenagamu."

Kemudian setelah hal itu disinilah Keysa sekarang dirumahnya yang dulu bersama kakak tirinya, Riana. Sedangkan ibu tirinya entah kemana perginya. Wanita paruh baya itu memang tak pergi bekerja pagi ini, munngkin karena acara pernikahannya sudah dekat dia mengambil cuti.

"Kamu ada yang diinginkan atau ingin kubantu tidak?" tanya Keysa merasa kebosanan sehingga berinisiatif menawarkan diri terhadap Riana.

"Kenapa, Dek? kamu bosan ..." tebak Riana tepat sasaran seolah bisa membaca pikiran Keysa. "Sabar sebentar lagi perias tangan henna dari wedding organizer tempat kerjamu akan datang," sambung Riana memberitahu Keysa.

"Hari ini?" Keysa mengerut tak percaya. "Bukannya pernikahannya masih lama, kalau tanganmu dirias hari ini pas acara nanti sudah pudar bagaimana?"

Riana akan menjawab, tapi bunyi bel pintu menghentikannya. "Tunggu sebentar. Periasnya tangan hennanya pasti sudah datang, aku bukakan pintunya sebentar," ucapnya sebelum berlalu.

Keysa menatap Riana pergi lalu kembali dengan seorang pria gemulai yang Keysa kenali sebagai orang yang kerja sama dengan WO tempat kerjanya.

"Sekarang berikan tanganmu, Keysa. Biarkan Mas Benji ini meriasnya."

"Loh-loh! kenapa tanganku bukannya harusnya tanganmu, Ri? kamukan yang mau menikah bukan aku ..." Protes Keysa tak terima begitu saja.

"Ayolah Keysa, Kakak cuma ingin melihat design-nya bagus nggak. Kalau langsung ke tanganku terus tidak cocok dan kurang bagus, hennanya kan gak bisa dihapus." Riana tak kehabisan akal meyakinkan Keysa.

Setelahnya Keysa yang awalnya ragupun membiarkan tangannya dihias oleh henna demi Riana.

"Gimana, hasil eke baguskan?" tanya Benji perias tangan henna itu dengan percaya diri.

Unwanted Love [Lengkap]Where stories live. Discover now