Bonus chapter

17.3K 389 8
                                    

Keysa mengunjungi Syaniah di apartemen Daren pagi ini, saat suami sudah berangkat kerja dan Daren juga sudah tak berada diapartemennya lagi.

Kali ini Keysa tidak sedang diam-diam menemui Syaniah, sebab ia sudah memberitahukan hal itu kepada Arkan suaminya dan meminta izin.

Arkan pun sudah menyetujui dan membiarkan isterinya melakukan keinginannya, asalkan dua anak buah harus terus-terus mengawasi dan bersama Keysa.

Lagi pula setelah Selena tidak bisa mengganggu hidupnya dengan Keysa dan tak ada rahasia yang perlu di jaga, Arkan tak punya alasan untuk melarang.

Selain itu Arkanpun berusaha menjadi suami yang tidak terlalu posesif dan tidak terlalu mengekang isterinya. Dia tak mau isterinya tertekan dan berakibat fatal terhadap kandungannya.

Untuk sementara waktu biarlah begitu, Arkan akan menahan diri, sampai setidaknya saat bayinya terlahir  nanti.

"Aku tidak menyangka akan hamil bersamaan denganmu, Keysa," ungkap Syaniah gembira membuat Keysa tersenyum bahagia.

"Iya, Syaniah. Tapi kamu beneran suka pada Daren, hari itu dia tak sedang mengancammukan?!" Kata Keysa memastikan

Syaniah mengangguk. "Tentu saja dan kamu bagaimanamu, seperti apa ceritanya bisa sampai kembali mencintai mantanmu bahkan sampai hamil anaknya begini, apakah karena dia benar-benar brengs*k seperti yang sudah terjadi di masa lalu?" Tanya Syaniah penasaran.

Keysa menggeleng dan menjelaskan. "Ugh! Sebenarnya Arkan tidak brengs*k, kejadian di masa lalu adalah siasat Selena yang ternyata terobsesi padanya, supaya bisa memisahkan kami. Aku tahu hal itu dari mulut Selena sendiri dan Arkan membantu menjelaskannya.

Kalaupun kebenarannya memang dia berengs*k akupun tak bisa bebuat apa. Dekat dengan selama pernikahan kami tak bisa membuatku menapik perasaanku. Perasaan yang tak pernah hilang itu kembali muncul tanpa terelakkan.

Aku mencintainya amat sangat, sampai aku tidak perduli bagaimanapun buruknya ia. Beruntung kebenarannya tak seburuk yang aku bayangkan." Keysa menjelaskan.

"Oh, itu pasti kamu tak tahan melihat ketampanannya!" Celetuk Syaniah menggoda Keysa. "Aku masih ingat loh, masalah kamu yang satu itu, terobsesi pada laki-laki tampan."

"Ch, kayak kamu tidak saja!" Sarkas Keysa membuat Syaniah terdiam seperti tengah memikirkan sesuatu.

Lalu tiba-tiba Syaniah terkekeh padahal tidak ada yang lucu

"Hm, apaan sih, aku kan jadi malu ...." beritahu Syaniah.

"Aneh!"

"Apa?"

"Kamu aneh, Syaniah! Semejak kita bertemu setelah sekian lamanya, kamu terasa berbeda. Terlihat manja dan lebih feminim. Kelakuan bar-barmu yang suka semena-mena bahkan tampang garangmu, sudah hilang entah kemana. Aku bahkan jadi meresa kalau Syaniah yang sedang bersamaku ini adalah Syaniah yang berbeda dari yang sebelumnya." Keysa memberitahu.

Syaniah menghelas nafas. "Bawaan bayi," jelasnya singkat.

"Apa hubungannya?" Heran Keysa.

"Jelas berhubunganlah. Saat hamil pengaruh dari hormon mood wanita akan sering berubah-ubah, bahkan hal itu dapat mengakibatkan dia menjadi pribadi yang berbeda," kata Syaniah memberitahu.

"Oh begitu, ya. Aku sudah mengetahui hal itu sebenarnya. Cuma aku pikir takkan separah dirimu. Lihatlah aku yang juga lagi hamil, biasa saja dan masih menjadi Keysa yang seperti biasanya," ucap Keysa.

"Kamu biasa saja, lalu bagaimana dengan Arkan? Apakah dia biasa saja sepertimu ataukah mulai bertingkah aneh. Hm, awas loh. Ngidamnya isteri bisa menyusahkan, tapi ngidamnya suami, mmm ... habislah kamu sebagai isterinya." Syaniah menyeringai menggoda Keysa.

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang