45.

12.7K 359 11
                                    

Riana berusaha keras membangunkan Keysa yang tengah tidak sadarkan diri. Riana sedikit menggoncangkan tubuh adek tirinya tersebut sembari menepuk-nepuk pipinya ringan.

"Keysa bangun, Keysa ..." kata Riana diiringi rasa khawatir yang menyertainya.

Ia mencoba membangunkan Keysa, sambil merasakan perasaan gelisah, takut, bercampur waswas. Setelah mereka berhasil disekap oleh beberapa orang suruhan Selena yang memaksa mereka hingga berada ditempat sekarang, di dalam ruangan kumuh yang pintunya terkunci.

Sebelumnya Riana sudah berusaha kabur bahkan meminta pertolongan, akan tetapi kondisi Keysa yang tidak sadarkan diri dan ia kalah jumlah jauh dari para orang suruhan Selena, mengakibatkan usahanya sia-sia. Keysa dibawa paksa membuat Riana yang terus-terusan berusaha menolong Keysa, ikut dibawa oleh orang-orang suruhan Selena tersebut.

Entah kemana orang-orang suruhan Selena membawa mereka, seingat Riana mereka dipaksa memasuki mobil dan matanya ditutup saat itu hingga tak bisa melihat arah jalan. Ketika sudah sampai pada tempat yang dituju, mereka langsung dimasukkan ke dalam ruangan kumuh ini. Tak lupa kedua tangan serta kaki mereka diikat dan setelah matanya dibuka, Riana melihat orang-orang suruhan Selena mengunci mereka.

Akan tetapi Riana juga sempat mengejek orang-orang tersebut setelah kepergiannya. Bagaimana tidak? Orang-orang tersebut membiarkan Riana membawa tasnya sedang milik Keysa memang sudah dirampas Selena terlebih dahulu.

Dan bagian ikat terikat, tampaknya hal itu bukan masalah besar bagi Riana. Terbukti dengan begitu mudahnya ia melepaskan dirinya dari ikatan tali yang dilakukan orang suruhan Selena.

"Ayolah Keysa, bangunlah. Kita harus segera kabur dari sini. Keysa hiks-hiks! Bangunlah .... hiks-hikss! Bangun Keysa!" Ucap Riana mulai prustasi sebab, sudah berjam-jam berlalu Keysa masih belum sadarkan diri.

"Bangunlah, Keysa ... hikss! Bangun jangan sampai orang-orang wanita itu kembali dan menyakiti kita. Bangunlah, kita harus kabur secepatnya dari sini. Keysa bangun aku tidak bisa berbuat banyak, hiks-hikss ... maafkan aku!" Racau Riana memaksa Keysa agar bangun.

Namun ia tidak mendapatkan hasil apapun dan kemudian ia mengingat bahwa dirinya mempunyai handphone dalam tas miliknya. Riana tercerahkan ia memiliki harapan, namun entah kenapa wajahnya malah memucat saat merogoh tas dan menemukan handphone miliknya.

Riana menemukan handphone miliknya dengan keadaan mati dan Riana sendirilah penyebab nasib handphonenya bernasib demikian. Riana menatap Keysa tidak tega, cukup sudah ia terlalu jahat pada adik tirinya selama ini dan saat inilah waktunya menebus semua kejahatannya dengan cara membebaskannya dari Selena.

"Aku harus melakukannya!" Tukas Riana tegas seperti dirinya tak punya pilihan lain.

Dengan gemetar Riana memasukkan sim card dan menghidupkan handphone miliknya. Dari hal itu dapat disimpulkan ternyata kondisi mati handphone miliknya sengaja Riana matikan dan mencabut sim card didalamnya.

"Ya, aku harus menghubungi seseorangkan. Aku butuh bantuan dan Keysa membutuhkan pertolongan. Tidak tahu apa yang harus kedepannya, tapi untuk saat ini biarlah aku menebus semua kesalahanku selama ini padamu Keysa ... hiks-hiks!" Riana teramat gemetar sampai menangis.

Terlihat Riana begitu ketakutan saat menyaksikan handphone miliknya mulai menyala. Riana kian gemetar dan tampak menunggu sesuatu terjadi pada handphone miliknya.

Entah apa yang membuatnya merasakan hal demikian, namun saat handphone-nya telah benar-benar menyala, seakaan-akan dirinya melihat kemantiannya sudah dekat diambang mata.

Riana sontak meringis, menggigit jari merakan ngeri luar biasa penuh dengan rasa takut yang menenggelamkannya. Sehingga saat perasaan itu menerpanya saat bersamaan, ia merasa sesak tak tertahankan serta gemetar yang diiringi wajahnya yang memucat putih hampir bagaikan mayat tak bernyawa.

Unwanted Love [Lengkap]Where stories live. Discover now