27

5.1K 435 20
                                    

Jangan lupa tekan ⭐
Maaf typo....
Happy reading all:)







































Ternyata hari ini, sekolah hyungki cepat pulang. Di karenakan ada sesuatu hal yang akan di diskusikan oleh dewan guru. Tentu saja berita ini begitu di sambut antusias oleh semua murid yang bersekolah disini.

Tak terkecuali kelas hyungki. Berita ini di sambut sorak sorai di dalam kelas. Bahkan namjin dan rey langsung membereskan peralatan mereka.
"Sebelum kita ke rumah sakit, kita mampir beli oleh oleh untuk imo" kata namjin. Rey menangguk setuju.
"Jisung, kalau kau ingin menjenguk eomma nya hyungki lebih baik kita barengan" usul rey. Jisung menangguk
"Boleh" kata jisung.
"Sudah ayo kita berangkat" ajak hyungki.

Mereka berjalan melangkah ke pintu kelas.
"Kalian mau kemana?" tanya yoonji datar.
"Kami ingin menjenguk imo" jawab rey. Yoonji tak menunjukkan ekspresi apapun.
"Aku ikut" katanya.
"Ya sudah ayo" kata namjin.

Yoonji mengambil posisi di antara hyungki dan jisung. Sengaja menyenggol bahu jisung dengan kasar hingga membuat jisung sedikit terdorong dan merintih.
"Yoonji jangan kasar" ternyata itu semua tak luput dari penglihatan hyungki.

Yoonji menatap hyungki tajam.
"Kau membelanya" tantang yoonji. Hyungki menghela nafas, terlampau malas berdebat
"Terserah kau" acuh hyungki dan melangkah terlebih dahulu. Jisung yang melihat hyungki pergi segera menyusul namja kim itu dan diikuti oleh namjin dan juga rey.

Yoonji menggeram marah. Ia akan menyusul tapi tangannya ada yang menahan. Yoonji menoleh dan ternyata itu adalah minjae.
"Ayo kita pulang" ajak minjae. Yoonji menggeleng
"Aku akan kerumah sakit dulu. Eomma hyungki masuk rumah sakit" tolak yoonji.

Minjae mengangguk paham tapi hatinya tertawa setan.
"Benarkah? Aku juga akan ikut. Kita pergi bersama saja" ucap minjae. Yoonji menatap minjae yang tiba tiba terlihat senang.
"Hyungki adalah teman sekelas ku. Tak mungkin kan aku tak menjenguk orang tua dari teman ku. Sudahlah, tak usah menaruh curiga begitu. Ayo.." minjae menarik tangan yoonji dengan lembut.

_______________________________________

Di rumah sakit, jungkook beserta seokjin dan yoongi sedang asik bercerita. Lebih tepatnya yoongi yang bercerita bagaimana amukan hyungki pada suzy yang membuat diri jungkook seperti ini.
"Aku rasa itu adalah yang wajar. Hyungki melindungi ibunya" timpal seokjin.

Yoongi menangguk paham
"Memang. Tapi kata taehyung, hyungki melakukan itu karena rasa sayangnya pada jungkook lebih besar daripada dirinya. Taehyung memaklumi itu. Bukan tanpa alasan, taehyung paham betul karena hyungki dari bayi tinggal bersama jungkook. Itu jugalah yang membuat taehyung sedih lantaran mengingat masa kelam jungkook dan hyungki" jelaskan yoongi.

Seokjin menangguk setuju kali ini.
"Kook, ingatlah satu hal. Hyungki tak salah disini. Jangan salahkan dia karena telah melukai seorang yeoja. Jalang itu pantas menerima itu semua. Untung saja hanya hyungki yang menghajarnya. Jika hari itu taehyung ikut juga, di tambah diri ku. Aku rasa suzy sudah tewas sekarang. Aku juga yakin, kalau panci pink milih seokjin hyung akan menyapa wajah si jalang" ingatkan yoongi.

"Tapi setelah itu, aku akan meminta 10 set panci pink yang baru pada tuan Kim Taehyung 'The Real Of Sultan'" semangat seokjin.
"Mengapa begitu?" tanya jungkook keheranan
"Karena panci yang menyapa wajah jalang itu telah penyot" jawab jungkook.
"Tapi realita tak semanis ekspektasi hyung" dan seokjin terdiam mendengar apa yang yoongi katakan.

Jungkook tertawa kecil melihat perubahan raut wajah seokjin. Lalu, pintu terbuka dan menampilkan sekumpulan anak SMA yang baru pulang sekolah.
"Kalian sudah pulang?" tanya seokjin. Semuanya mengangguk.
"Bagaimana kabar eomma?" tanya hyungki. Jungkook tersenyum
"Sudah lebih baik" jawab jungkook.

My Suffering Season 2: Love The Enternal || Vkook✔Where stories live. Discover now