01

12.3K 757 54
                                    

Jangan lupa tekan ⭐
Maaf typo...
Happy reading all:)
































































Menjadi populer memiliki sisi baik dan buruk, memilki pro dan kontra. Sisi baiknya adalah kita menjadi lebih di kenal akan tetapi sisi buruknya malah menjadi kan kita sebagai musuh. Padahal kita tak punya masalah dengan dirinya.
Itulah namanya kehidupan, ada sisi baik dan buruk nya dari sebuah perbuatan.

Hyungki, namja tampan itu tengah melangkah menuju ruangan kelasnya. Tatapan demi tatapan di berikan pada hyungki. Para yeoja maupun uke akan menatapnya takjum dan kagum. Lain halnya dengan para seme mereka malah menatap hyungki tak suka. Mungkin mereka berasa tersaingi dengan hyungki. /Iri Bilang Bos😏/.

Tapi hyungki malah tak acuh sama sekali. Ia ingat akan pesan eommanya

"Jika seseorang tak menyukai mu, maka kau tak perlu marah atau sakit hati. Lihat dirimu dan lihat dirinya. Apa yang ada dalam dirimu adalah kekurangan dalam dirinya. Cukup diam, maka semuanya akan berakhir tanpa adanya masalah lebih"

Itulah yang selalu dikatakan eommanya. Untuk itu, hyungki selalu menjunjung tinggi semua nasehat eommanya.
"Hyungki" teriak seseorang. Hyungki melihat di depan kelasnya sudah ada namjin. Sahabat seperjuangan yang mengetahui sisi hyungki.

Hyungki mendekat
"Baru sampai kim?" tanya namjin. Hyungki mengangguk
"Kau juga kim jika kau lupa" gurau hyungki. Namjin nyengir. Mereka masuk dan duduk di kursi masing-masing. Hyungki melihat kursi yang ada di sampingnya
"Dia belum datang" sahut namjin.

Seakan tahu apa yang di pikirkan sahabatnya. Hyungki mengangguk dan duduk
"Sampai kapan?" tanya namjin. Hyungki menaikkan alisnya
"Apanya?" bingung hyungki
"Kau. Sampai kapan kau menyimpan rasa ini" jelaskan namjin. Hyungki tahu maksud dari perkataan namjin
"Entahlah" balas hyungki
"Ayolah kim. Sejak kapan kau menjadi pengecut seperti ini" ejek namjin.

Hyungki melirik tajam pada sahabatnya itu
"Aku bukan pengecut asal kau tahu" kesal hyungki
"Lalu apa?" balas namjin. Hyungki menghela nafas
"Ayolah namjin, kau tahu aku berada dalam posisi yang sangat sulit saat ini" melas hyungki. Namjin berdecak
"Sulitnya apanya hyungki. Tinggal mengungkapkan semuanya apa susahnya" jawab namjin.

Hyungki diam lalu kembali bersuara
"Bicara mudah namjin. Tapi, kau tahu kita sudah selalu bersama mulai dari taman kanak-kanak sampai kita SHS. Kau tahu, mempertahakan hubungan persahabatan itu lebih sulit daripada memgawalinya. Aku tak mau hanya karena cinta semuanya  hancur. Lagipula, kau tahu yoonji seperti apa. Tak mudah untuk meluluhkan hatinya. Harus butuh kerja keras dan hati yang kuat. Kau lupa mulut pedas namja itu seperti apa. Jadi ku mohon berhenti mendesak ku" jelaskan hyungki.

Namjin mendengarnya dengan baik lalu ia mengangguk paham
"Aku mengerti tapi aku hanya gemas melihat mu selama ini. Apa tak apa jika seperti ini?" tanya namjin lagi. Hyungki mengangguk pelan
"Tak apa. Biarkan seperti ini dulu" balas hyungki.
"Baiklah jika itu keputusan mu. Aku akan mendukung mu" semangatkam namjin.

Hyungki tersenyum
"Terimakasih" ucap hyungki. Namjin balas tersenyum juga.
Tak lama orang yang mereka bicarakan datang
"Selamat pagi" sapa yoonji agak tak senang lalu duduk di kursi sebelah hyungki.
Hyungki tersenyum pada yoonji
"Selamat pagi juga" halus hyungki
"Kalau menyapa yang bagus dong. Jangan judes seperti ini" sindir namjin.

Yoonji melirik namjin
"Yang penting aku menyapa mu. Daripada tidak, nanti kau juga yang protes. Dasar ubi jalar" datar yoonji. Namjin melotot mendengar itu, sedangkan Hyungki menahan tawanya saja
"Apa kau bilang? Ubi jalar? Aku begitu tampan di katakan ubi jalar. Jahat sekali" dramatis namjin.

My Suffering Season 2: Love The Enternal || Vkook✔Where stories live. Discover now