19

4.8K 410 16
                                    

Jangan lupa tekan ⭐
Maaf typo....
Happy reading all:)
































Sungguh jihoon sangat kesal dengan namja yanga ada di depannya ini. Apa yang terjadi? Alurnya adalah jihoon yang niatannya mau ikut untuk melihat kookie hyungnya, tapi malah batal gara gara namja yang bernama gyuwoo ini.

Bagaimana tidak, gyuwoo yang tadinya di ajak sarapan bersama malah dengan tak sopannya menariknya masuk k dalam mobil miliknya. Ralat mobil milik hyungki lebih tepatnya.

Dan disinilah mereka berakhir, di atribut lapangan sepak bola dengan duduk diam menatap lapangan hijau yang besar nan luas. Tak ada yang buka suara sama sekali. Dan itu semakin membuat jihoon semakin cengkel.

Terdengar beberap kali suara decihan dari bibir tipis jihoon. Sedangkan gyuwoo dengan santai nya tak merespon sama sekali
"Jika kau mengajak ku hanya untuk menatap lapangan kosong ini. Lebih baik aku pulang" dan akhirnya jihoon bersuara dengan kesal dan mau beranjak pergi.  Tapi tangannya di tahan oleh gyuwoo.

Jihoon menatap pegangan itu
"Hyung, duduk lah dulu. Maaf aku mengabaikan mu. Aku hanya sedang berpikir" pinta gyuwoo. Dengan menghela nafas pasrah, jihoon kembali duduk dengan hati yang berat.

"Kau tahu hyung. Ada ungkapan cinta kuno yang mengatakan 'Jika kita menyayangi seseorang, maka apapun perbuatan dan perkataan buruknya tak akan menyakitkan hati' " buka gyuwoo. Jihoon masih setia dengan pendengarannya.
"Sudah sebulan aku mengejar mu. Tapi, kau selalu risih terhadap ku. Apakah aku ini sebuah hama untuk mu hyung?" tanya gyuwoo dengan menatap jihoon sambil tersenyum sendu.

Jihoon merasa hatinya seperti tercubit dengan ungkapan itu. Jantung nya berdegup kencang, sakit sekali rasanya seperti tertusuk belati yang tajam. Gyuwoo kembali tersenyum pada jihoon
"Kau tahu bukan, apa maksud tingkah ku yang selalu mengejar mu. Aku rasa, kau adalah orang yang cukup peka dengan situasi seperti. Jika kau tak mau membalas perasaan ku setidaknya bersikap ramah lah pada kehadiran ku" lirih gyuwoo dengan terus memandang mata bulat jihoon.

"Tapi aku rasa, kau tak akan bisa seperti itu bila di dekat ku kan. Tak apa, asal kau berada di jangkauan mata ku itu sudah lebih dari cukup. Tapi ingatlah satu hal hyung, kencang apapun cheetah berlari, pasti ia akan lelah juga. Aku juga begitu hyung, sekuat apapun aku mengejar mu, akan ada waktunya jika aku lelah dan ingin istirahat dari semua yang membuat hati ku sesak" kata gyuwoo mencurahan semua isi hatinya.

Jihoon terdiam mendengar itu semua. Ia berpikir apakah ia yang bodoh atau ia yang terlalu naif dengan semua yang di lakukan gyuwoo padanya. Memang, saat ini ada sedikit rasa sesak di sudut hatinya. Entah kenapa, matanya memanas mendengar curahan hati dari mulut gyuwoo.

Lagi, gyuwoo menghela nafas dan berdiri
"Ayo hyung, kita jalan-jalan. Kau bilang kau bosan kan" ucap gyuwoo dengan nada bahagia tapi sarat akan keterpurukan. Jihoon melihat gyuwoo yang mulai menuruni atribut lapangan itu dengan santai. Pandangan nanar di tujukan jihoon padanya.
Setetes kristal bening jatuh menuruni pipi jihoon. Tangannya terangkat untuk menyeka air mata itu
"Maaf...." perkataan lirih yang dari bibir tipis jihoon.

Matanya terpejam untuk meredakan rasa sakit itu
"Hyung ayo" teriak gyuwoo dari bawah atribut. Jihoon tersentak dan menyusul gyuwoo dengan sudut hati yang sesak.

_______________________________________

Chanyeol datang ke mansion kim. Ia sudah menaati tata sopan bertamu sebagai mana khalayak bisa. Tungkai panjang jerapah miliknya melangkah masuk. Menyusuri setiap ruangan di sana.

Hingga kakinya membawa ia ke ruang tamu. Kaki itu terhenti kala netra itu memandang sesuatu yang membuat ia geleng-geleng kepala.
"Ekhmmm...." deheman keras chanyeol menginterupsi kan kedua pasangan itu.

My Suffering Season 2: Love The Enternal || Vkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang