"Tapi karena itu lo jadi bahan gosip murid-murid di sini," ucap Syafira yang sudah mengetahui bahwa Airen sekarang menjadi bahan gosipan anak-anak sekolah ini.

"Ya udah lah biarin aja gue juga bodo amat sama apa yang diomongin mereka-mereka," ucap Airen santai.

"Lo itu terlalu bodo amat Ren, ini semua nyangkut hidup lo, kalau lo jadi bahan gosipan mulu mana bisa maju," ucap Syafira yang tak habis pikir dengan sifat bodo amatnya Airen.

"Kalau gue jadi bahan gosipan mereka, itu tandanya mereka iri sama gue dan iri itu tanda orang tak mampu," ucap Airen dengan menekankan setiap ucapannya.

"Gue gak mau yah kalau lo dibully sama anak-anak!" ucap Syafira tegas.

"Tenang aja gue bisa jaga diri baik-baik kok," ucap Airen meyakini Syafira bahwa dia tidak akan menjadi bahan bullyan anak-anak.

*******

Bel istirahat berbunyi semua orang berhamburan menuju kantin. Begitu juga dengan Airen dan juga Syafira. Mereka berjalan menuju kantin melewati banyak murid yang membicarakan Airen.

"Eh tuh liat si cewek gatel."

"Eh iya tuh gak tau malu banget ya."

"Gak punya muka kali dia."

"Heh Ren, lo kegatelan banget sih sama si Ray," ucap salah satu murid sekolah ini.

"Iya gatel banget sih, mana mau Ray deket sama lo, atau jangan-jangan lo numpang tenar?" tanya salah satu perumpuan yang ada di dekat Airen.

"Heh kalian denger yah Airen gak seperti yang kalian ucapin, dia orang baik tau gak," gumam Syafira kesal dengan omongan yang mereka lontarkan kepada Airen.

"Ya elah Ra masih aja dibela, orang udah keliatan kok kalau dia tuh cewek murahan," ucap salah satu dari mereka. Mereka semua langsung tertawa.

"Bener-bener lo ya!" teriak Syafira tak terima sahabatnya dikata-katai dengan sebutan kegatelan dan murahan.

"Ra udah lah gak usah ladenin mereka," ucap Airen menenangkan Syafira agar dia tidak membuat keributan di sini.

"Mereka semua gak bisa dibiarin Ren, mereka semua harus gue kasih pelajaran," gumam Syafira kesal karena Airen melarangnya.

"Udah Ra mending kita ke kantin aja, keburu bel nanti," ucap Airen dan menarik Syafira dari orang-orang tadi.

Kini mereka sudah ada di kantin dengan makanan milik mereka masing-masing. Saat mereka sedang menyantap makanannya, tiba-tiba ada seseorang yang menumpahkan segelas minuman ke baju Airen.

"Ups, sorry gue sengaja," ucap cewek itu yang dikenal oleh keduanya adalah Ghina. Ya dia adalah Ghina Syarifah cewek terpopuler di sekolah ini, bisa dibilang sih dia primadona sekolah.

"Lo apa-apaan sih kalau jalan tuh pake mata dong," gumam Syafira kesal. Seenaknya saja dia menumpahkan minumannya kepada Airen.

"Kok lo yang nyolot sih, dia tuh emang pantes diguyur karena dia itu cewek murahan yang gak pantes deket sama Ray!" teriak Ghina yang berhasil membuat perhatian murid yang ada di kantin tertuju pada mereka.

"Cukup!" teriak Airen kesal, dia sudah muak dengan semua ini. "Terserah lo mau ngomong gue gatel lah atau murahan lah itu terserah lo, yang jelas gue gak perduli sama apa yang kalian omongin. Omongan-omongan kalian sama sekali gak mempan buat gue," lanjut Airen tegas. Cukup sudah semua perkataan mereka kepada Airen.

Dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang mereka omongin. Bahkan semua perkataan mereka bisa membuat dia semakin kuat.

Mereka semua terdiam mendengarkan perkataan Airen. Airen langsung pergi dari area kantin diikuti oleh Syafira. Syafira tidak akan membiarkan Airen sendirian saat sedang keadaan seperti ini. Sekuat apa pun Airen dia tetap manusia biasa yang bisa merasakan sakit.

"Ren," ucap Syafira lirih saat mereka sudah berada di ruang ganti. Airen mengeluarkan pakaian ganti dari lokernya dan menghiraukan Syafira.

"Ren gue mohon lo dengerin apa kata gue," ucap Syafira lembut, mungkin dengan kelembutannya Airen dapat mendengarkan perkataannya.

"Gue tau lo sakit hatikan sama omongan mereka semua," lanjut Syafira lirih. Airen masih belum menjawab semua perkataan Syafira.

"Stop Ren dengan sikap lo ini, lo berhak marah, lo berhak bales semua ucapan mereka," ucap Syafira.

"Gue males ngomongin itu, mending gak usah dibahas," sahut Airen dan pergi meninggalkan Syafira sendirian.

"Gue tau Ren apa yang lo rasain sekarang, gue sahabat lo gue gak akan biarin lo jadi bahan bullyan anak-anak," batin Syafira.

Sebelum Airen benar-benar keluar dari ruangan itu, air matanya keluar tanpa aba-aba. Dia harus kuat tidak boleh lemah. Dia akan buktiin kalau dia baik-baik saja.


*****

Gimana sama part ini seru gak?
Jangan lupa vomentnya karena hari ini hari spesial buat aku jadi aku pen liat coment dari kalian semua😊

See you in the next part👋👋

INSECUREWhere stories live. Discover now