"Dihh hidup-hidup kita kenapa lo yang ngatur! Kalo gak mau dengerin kita kenapa lo ikut kita jalan hah?!" sarkas seorang gadis kepada seorang pria tersebut.

"Eh eh bentar deh! Itu kayanya ada kecelakaan, kok gak ada yang nolongin?" tanya Athifa saat pandangannya tak sengaja melihat seseorang di sana yang tengkurap dengan lemah.

"Berhenti!" perintah Athifa kepada sepupunya itu yang langsung di turuti oleh sepupunya.

"Kok gue kenal? Bentar," ucap Abi lalu membuka pintu mobilnya dengan membawa sebuah payung untuk menutupi tubuhnya.

Matanya membulat saat melihat sahabatnya yang terkapar lemas di tanah. Diapun membalik kan tubuh sahabatnya dan membuka helm tersebut, dia pun menepuk beberapa kali pipi sahabatnya tapi tak ada respon sama sekali.

"Gav, bangun woyy!" ucap seseorang di sana.

"Udah bawa aja ke rumah sakit," ujar seorang gadis yang kini tengah memegangi sebuah payung di tangannya.

Lelaki tersebut pun mengangkat tubuh Gavin dan membawa tubuh Gavin ke dalam mobilnya.

"Gue yang nyetir," ujar gadis tersebut yang langsung di angguki kedua insan tersebut.

Flashback off

"Oh" responnya singkat yang membuat seorang gadis disana menahan kesabarannya.

"Sabar gue sabar ya allah sabar.." ucapnya sedikit keras yang membuat Gavin terkekeh dalam hati.

"Tolong ambilin gue minum!" perintah Gavin yang membuat Athifa memutar bolanya malas.

"Males, bawa aja sendiri gausah manja lo, bukannya terima kasih, malah suruh gue jadi babu lo? Ogah ya!" jawabnya.

"Punggung gue sakit, kalo di bangunin gue gak bisa," ucapnya lemah yang membuat Athifa tak tega melihatnya.

"Yaudah iya, nyusahin lo!" ketus Athifa kesal.

"Hm."

LUKA DAN RASA (ON GOING)Where stories live. Discover now