Part 1

88 50 23
                                    

*
*
*

Ardian Gavin Adhlino merupakan salah satu siswa populer dari SMA Gentala yang berada di pusat kota di Jakarta.

Badan yang tinggi, kulitnya yang putih, dan tatapan tajam yang selalu membuat siapa saja terhipnotis olehnya, apalagi kaum hawa.

Di kala itu seorang wanita cantik, kulitnya yang putih, dan badan nya yang mungil yang menambah kesan imut pada dirinya,  seketika berjalan melewati segerombolan para pria populer yang berada di arah parkiran dengan santainya, bahkan wajahnya yang terlihat santai dan polos  membuat cowo yang kini menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan, mata itu hanya memandang dan terus mengikuti pergerakan seorang wanita disana tanpa berkedip sekalipun.

"Itu mata pengen gue colok rasanya!" sindir Tonda dengan mengalihkan pandangannya ke arah lain karna melihat tatapan tajam dari arah lain yang membuat nyalinya menciut.

"Nyindir gue?" ucapnya dingin yang membuat teman-teman yang lainnya menatap ngeri ke arahnya.

"Yaelah om canda gue!" ujarnya saat turun dari motornya dan menghampiri pemuda tersebut, lalu menyenggol bahu nya berkali-kali sambil tersenyum tanpa dosa. "Ayolah ayang maafin abang ya.." ucapnya sambil mencolek dagu Gavin dengan lembut yang membuat dia lebih menatap tajam temannya.

Diapun memelintir tangan sahabatnya dengan kuat, yang membuat para sahabatnya bergidik ngeri melihatnya.

"ANJING GAVV SAKIT TOLOL!! LO BISA PATAHIN TANGAN GUE INI ANJING!!" teriaknya saat Gavin memelintir tangannya dengan keras yang membuat dia merintih kesakitan karna perbuatannya.

"Cabut!" ujar Gavin kepada teman-temannya lalu melepaskan tangan nya yang sedari tadi memelintir tangan sahabatnya. Teman-temannya hanya menahan tawa melihat sahabatnya tertindas dengan sahabatnya sendiri.

"Nikmati cayang," ujar Abi dangan gaya alaynya yang membuat teman-temannya memutar bolanya malas.

"Dasarr tolol gak ada yang mau bantuin gue napa anjing asuuu tolol kampret arghhh temen bangsyatttt!!" kesalnya sambil mengusap tangannya yang sedikit sakit, sambil mengikuti teman-temannya dari belakang.

***

Sedangkan seorang cewe yang ingin melangkah ke ruang kelasnya seketika memberhentikan langkahnya dan menepuk dahinya sendiri. "Aduhh jas lab gue ada di jok belakang lagi, kok gue sampe lupa gini." ucapnya lalu berbalik badan, namun seketika dirinya hampir terhuyung kebelakang karna terkejut saat ada seseorang yang kini tepat berada di depannya.

Gavin melingkarkan tangannya di pinggang seorang gadis mungil tersebut agar tubuhnya tidak menyentuh lantai, gadis tersebut yang kini menutup matanya dengan erat, membuat bibir Gavin sedikit melengkung ke samping melihat keterkejutan gadis di hadapannya ini.

"Buka mata lo." ucapnya dingin dengan menarik gadis tersebut agar lebih dekat dengannya. Bahkan para siswa disana yg melihat itu seketika berteriak histeris melihat cowo idaman mereka sangat dekat dengan gadis tersebut bahkan hanya selangkah lagi tubuh mereka akan menempel.

Sedangkan gadis tersebut melototkan matanya karna terkejut atas tarikan tiba-tiba dari seorang lelaki di hadapannya ini.

Matanya kini tertuju kepada dada bidang seorang lelaki disana. Dia menelan ludahnya sendiri dengan susah payah, wangi parfum dari lelaki tersebut seketika membuat gadis itu hanya terdiam dan masih mencerna apa yang terjadi kepadanya.

LUKA DAN RASA (ON GOING)Where stories live. Discover now