• 15 Oktober 2012 (G)

122 19 0
                                    

Geonu - 15 Oktober 2012

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, namun belum ada tanda-tanda yang menunjukkan kepulangan Ibu dan Sunghoon. Sejak Kyungmin mengatakan tidak ada pesta kejutan untuk ulang tahun Heeseung, suasana di rumah ini benar-benar menjadi sepi. Heeseung langsung masuk ke kamarnya dan belum keluar lagi. Apa dia sudah tidur?

Aku berbaring di tempat tidurku dan menatap langit-langit kamar hampir lima belas menit lamanya. Ketika aku menoleh ke tempat tidur Kyungmin, ternyata dia melakukan hal yang sama. Kedua matanya masih terpaku pada langit-langit kamar.

"Kyungmin..." ia menoleh dan menatapku penuh tanya. "Ayo keluar sebentar!" Kulihat awalnya ia ragu. Namun begitu aku menghampirinya dan kuulurkan tanganku, ia segera meraihnya dan berjalan di belakangku.

Kami berjalan dengan sangat pelan. Kyungmin bahkan sangat ahli dalam hal berjalan tanpa suara. Begitu sampai di dapur, kubuka lemari es dan kulihat satu kotak choco pie di sana. Aku ingat beberapa hari lalu aku ke minimarket dengan Ibu dan membelinya. Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya kuambil sekotak choco pie dan kuletakkan di atas meja. Aku mengisyaratkan pada Kyungmin untuk membuka beberapa bungkus choco pie sementara aku mengambil piring, dengan gerakan yang sangat pelan, tentu saja. Ketika aku kembali, piring di tanganku hampir melayang. Pasalnya aku terlonjak menyadari Jungwon sudah ada di sana. Kyungmin menatapku seakan bertanya apakah jumlah choco pie yang telah ia keluarkan sudah cukup atau belum. Aku mengangguk begitu kulihat ada sekitar sepuluh choco pie yang telah terpisah dari bungkusnya. Tanpa diminta, Jungwon ikut membantu kami menyusun choco pie di atas piring, entah ia sadar atau tidak akan apa yang dilakukannya sekarang.

"Ada yang kurang," bisikku. Kemudian Jungwon segera merogoh sakunya dan mengeluarkan sebatang lilin kecil dan korek. Aku hanya menatapnya tak percaya, namun kemudian ia berkata bahwa sebenarnya ia memiliki rencana yang sama.

Tanpa menunggu lebih lama lagi. Kami bertiga menghampiri Heeseung. Ia berbagi kamar dengan Sunghoon dan Jungwon. Kyungmin memutar kenop pintu dengan pelan kemudian mengisyaratkan padaku dan Jungwon untuk segera masuk. Dengan sekali tarikan napas panjang, kami langsung menyanyikan lagu ulang tahun dengan keras, membuat Heeseung terduduk di tempat tidurnya dan terlihat bingung. Ketika ia melihat sepiring choco pie yang menggunung di tanganku lengkap dengan lilin yang menyala, raut wajahnya berubah. Sepertinya ia akan menangis. Namun sebelum hal itu terjadi, Jungwon dan Kyungmin langsung menyerbunya dengan pelukan erat. Jika saja aku tidak menyuruh mereka menyingkir, Heeseung mungkin akan kehabisan napas.

"Heeseung, hanya ini yang bisa kami lakukan untukmu." Aku menyuruhnya untuk meniup lilin. Ia tersenyum, kemudian kedua matanya terpejam. Aku tidak tahu apa keinginannya, tapi kuharap suatu saat akan menjadi kenyataan.

Setelah meniup lilin, Heeseung langsung memelukku. Aku bisa mendengar isakan kecilnya tepat di telingaku. Kuusap punggungnya dengan lembut, kemudian Jungwon dan Kyungmin pun ikut menghambur ke dalam pelukan.[]

SER'5 : Please Be All Ears!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang