Garuda diam membisu. Memang benar ia tak pernah membawa Grizella kemana pun. Cowok itu selalu mementingkan pacar-pacarnya dari pada Grizella. Selama mereka tunangan pun Garuda belum pernah membawa Grizella ketempat yang romantis.

Berbeda dengan pacar-pacarnya yang baru sehari jadian sudah Garuda bawa ke segala tempat dan membelanjakan segala kebutuhannya.

"Gue laper, lo bawa bekal buat gue kan." Garuda mengalihkan topik sambil melirik kotak bekal yang berada ditangan kiri Grizella.

Grizella menyerahkan kotak bekal tersebut pada Garuda. Merasa tak ada pergerakan kalau Garuda tak mengambil makanannya, Grizella menatap Garuda heran.

"Suapin..." rengek Garuda memegang tangan Grizella seperti anak kecil yang meminta mainan pada ibunya.

"Hah?" Grizella tak mengerti perubahan sikap Garuda yang selalu berubah setiap menit.

Grizella juga pertama kali mendengar Garuda merengek padanya. Tapi, Grizella senang akan rengekan Garuda itu artinya satu sifat Garuda yang harus Grizella ketahui adalah manja.

"Suapin," ulang Garuda membuka mulutnya.

Grizella tersenyum lalu membuka kotak nasi goreng yang ia masak tadi pagi. Grizella mengambilnya dengan sendok lalu menyuapkannya pada mulut Garuda yang sudah terbuka semenjak tadi.

Garuda yang pertama kali memakan masakan Grizella merasakan sensasi yang berbeda pada mulutnya.

Kali ini ia menerima pujian Daffin dan Zayyan mengenai nasi goreng ini. Ya, nasi goreng yang selalu Garuda berikan pada Daffin dan Zayyan ternyata mengandung unsur enak apalagi di suapi oleh orang yang memasaknya.

Kalau tahu dari dulu begini, Garuda tak akan memberikan bekalnya pada Daffin dan Zayyan yang selalu berebut jika mendapat bekal dari Grizella, ternyata rasanya memang enak.

"Enak nggak?" Grizella bertanya setelah menyuapkan suapan kedua pada mulut Garuda.

"Biasa aja, gue cuma makannya karena lapar."

Gengsi, itulah yang membuat Garuda berbohong bahwa makanannya biasa saja padahal sudah luar biasa. Garuda masih tak ingin terlalu dekat dengan Grizella karena baginya Grizella tetaplah tunangannya yang tak pernah ia anggap.

Garuda pun masih malu untuk mengakui semuanya pada Grizella termasuk perasaannya sendiri. Melihat Grizella bersama cowok lain membuat emosi Garuda menguak begitu saja. Garuda benci jika melihat Grizella bersama cowok lain, lalu apa kabar dengan dirinya?

"Pulang sama gue, jangan coba-coba pulang sama cowok lain. Tunggu gue di perempatan biasa." Garuda bangkit dari duduknya setelah kenyang menghabiskan sekotak nasi goreng buatan Grizella.

Grizella hanya mengangguk mengiyakan. Diajak pulang saja oleh Garuda rasanya sudah bahagia apalagi diajak nikah.

〰〰〰〰

Sesuai ucapan Garuda tadi, kini Grizella sudah berdiri di halte perempatan tempat biasa Garuda menurunkannya ke sekolah. Sudah lima menit Grizella menunggu Garuda namun belum ada tanda-tanda cowok itu akan datang.

Grizella hanya takut kejadian yang sama sewaktu Garuda menjanjikannya pulang terjadi lagi. Grizella masih belum siap sakit hati lagi jika melihat Garuda bersama wanita lain.

Sambil menunggu Garuda, Grizella mengambil headphone dari dalam tasnya dan memasangkannya pada kedua telinganya.

Mata Grizella memicing melihat siapa cowok dengan motor ninja yang menghampirinya. Grizella tersentak kaget saat cowok itu membuka helmnya dan terpampang lah wajah tampan dan mata sorot mata tajam milik Garuda.

GARUDA (END) Where stories live. Discover now