PROLOGUE

347 27 0
                                    

Geonu - 02 Februari 2009

Angin sore berhembus lebih kencang dari biasanya. Dingin yang menusuk tulang membuatku berjalan lebih cepat sembari kupegang erat tas punggungku. Kali ini aku sendirian karena saudara-saudaraku pulang lebih dulu. Mereka bilang akan menyiapkan kejutan ulang tahun untukku dan Jungwon, walaupun bocah itu tetap ikut menyiapkan kejutannya juga. Tentu saja awalnya mereka tidak berniat memberitahuku, sampai akhirnya Kyungmin, adik bungsuku, tidak sengaja mengatakannya. Aku kembali terkikik mengingat ekspresi wajahnya ketika ia tidak sengaja membocorkan rahasia itu, sementara yang lain langsung berusaha mengajaknya menjauh dariku. Walaupun aku sudah tahu rencana mereka, aku akan berpura-pura tidak mendengar apa yang Kyungmin katakan.

Aroma kue dan berbagai masakan lain menyeruak ketika aku melangkah keluar dari lift. Aku bersandar di dinding dekat pintu. Senyumku nampak dari pantulan pintu lift yang mengkilap, namun aku tetap tidak bisa masuk sekarang. Sepertinya mereka belum selesai dan aku tidak akan mengacaukan semuanya. Aku akan bertingkah layaknya seseorang yang mendapat kejutan pesta ulang tahun.
Sembari menunggu mereka, tiba-tiba sesuatu terlintas di benakku. Ucapan salah satu temanku yang bahkan hal itu tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Ucapan itu cukup sederhana, namun jelas aku hanya bisa diam, tidak tahu harus bagaimana menanggapinya.  Haruskah aku menanyakan hal ini pada Ibuku? Semakin kucoba untuk tak menggubrisnya, semakin jelas pula titik keraguanku muncul. Kami berlima memiliki Ibu yang sama, namun mengapa nama keluarga kami berbeda? Hanya aku dan Heeseung yang terlahir dengan nama keluarga yang sama. Namun kami berdua pun merasa tidak ada kemiripan sama sekali.

Apakah tempat ini memang tempatku?

Apakah aku memang semestinya berada di sini?
Atau kah aku diharuskan berada di sini? []

SER'5 : Please Be All Ears!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora