WISATA dan RANA

189 8 0
                                    

"untuk apa kamu ingin menemui ku..?"

Tampak seorang wanita yang sedari tadi aku tunggu-tunggu,  dengan mata yang tajam menatapku.

Ya wanita itu adalah Riani, aku sudah menunggunya di sebuah kedai kopi dekat kantorku.

Aku menemuinya sepulang kerja.

"Maaf, aku menghubungimu karena ingin bicara denganmu, duduk lah aku sudah pesan kopi moccha Latte untukmu.."

Dia duduk dan menyilangkan tangannya. Aku mengamati wajahnya dengan seksama.

Lalu kopi pesanan kami datang.

"Silahkan..", kata wanita pramusaji yang memberi kopi pesanan ku.

"Terimakasih.." ucapku.

"Minumlah.., ini untukmu.."

Lalu dia meminum sedikit kopi moccha tersebut.

"Apa tujuanmu sebenarnya, hingga kamu membuat kekacauan di rumahku.."

Riani menatapku, ia langsung menaruh gelas kopinya.

"Aku tidak ingin membuat kekacauan, teman mu lah yang membuat keributan denganku.."

Riani tidak merasa bersalah sama sekali.

"Lalu..?" Tanyaku.

"Aku cemburu, aku marah, aku sedari dulu menyukai mas Vedy, tapi kenapa dia malah milih kamu..! Dia juga pernah menolak ku.."

Ia tampak berkaca-kaca, dan marah.

"Jadi begitu.. lalu apa kamu ingin merebutnya dari ku??"

Mendengar kata-kata ku, Riani terdiam.

"Ayahmu seorang pejabat, apa kamu tidak malu seandainya nama ayahmu di beritakan bahwa anak perempuannya menjadi seorang perebut suami wanita lain..?"

Aku hanya ingin menyadarkannya, dan ia pun menggeleng.

"Aku tidak ingin seperti itu.. aku pergi dulu.."

Riani langsung pergi.

Suara handphone ku berbunyi.

"Halo.. mas, udah di depan?, Ya aku kesana.."

Aku pun kembali ke rumah di jemput suamiku.

________________

Tak terasa hari sabtu pun tiba, ya hari yang kami tunggu-tunggu.

"Istriku.. apa kamu tidak bosan di rumah..?"

Mas Vedy memelukku dari belakang,

"Aduh mas, kalau ada mas aku gak bakal bosan, udah mas duduk aja, ini aku masakin rendang ayam buat mas.."

Aku masih sibuk dengan masakan ku.

"Habis sarapan nanti kita jalan-jalan ya, mas pengen ke Dieng.., nginep ya sayang.. pulang minggu sore.."

Aku mengangguk dan tersenyum senang.

Seusai sarapan kami bersiap dan berangkat ke dieng.

Selama perjalanan kami pun banyak berbincang.

Sesekali kami berhenti untuk beristirahat sejenak.

Kali ini kami sudah masuk ke kawasan Dieng Plateau. Pemandangannya indah sekali.

"Sayang lihat itu topi bonekanya lucu ya sayang, kayak sayang dehh.." aku menunjuk sebuah topi boneka beruang berwarna cream.

Tiba-tiba mas Vedy menghampiri pedagang topi tersebut.

'MY BELOVED HUSBAND' Where stories live. Discover now