39. Kerasukan

191 48 50
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya

And

Happy Reading

****

Perasaan Lisa tak karuan, cemas dan takut melanda dirinya. Tidak luput juga imsonia mengalahkan diri Lisa. Melihat kak Frans dan Zara sudah tertidur lelap, Lisa merasa kesendirian nya menjadi lengkap dengan ditemani kesunyian malam.

Jam sudah menujukkan pukul 00.00 tengah malam. Jantung Lisa terus dirundung kegelisahan. Entah kenapa Dia memiliki firasat aneh tentang kamar ini, banyak sekali suara teriakan, menangis dan tertawa,  suara itu hanya terdengar oleh telinga Lisa.

SREKKKKKK... SREKKKKK... SREKKKKK

Terdengar suara menyeramkan, Lisa berfikir suara itu berasal dari pintu yang bergeser. Anehnya dari tadi Lisa melihat ke sekeliling nya, pintu di depan nya itu tidak bergeser sedikit pun.

Keanehan pun terus berdatangan, dan sampai akhirnya, Lisa tiba-tiba terbaring kaku di ranjang nya.  Dan ia tidak bisa berbicara atau pun bergerak sedikit pun.

"Eunghhhh." ucap Lisa sambil terbaring kaku.

"Ada apa ini?" batin Lisa.

Lisa ingin sekali berteriak memanggil Frans ataupun Zara, sayangnya mulut Lisa terasa dibekap oleh sesuatu. Tubuh Lisa terasa ditindih oleh sesuatu yang sangat besar, tetapi Lisa tidak melihat apa-apa di atas nya.

Ketika mata Lisa tertuju pada atap langit-langit kamar nya, secara tiba-tiba muncul sesuatu dari pinggir nya dan menampakkan diri di atas tubuh Lisa.

Lisa menjerit sekencang-kencang nya, akan tetapi tetap saja tidak terdengar oleh Frans maupun Zara.

Hahhhhhhhhh...

Suara geraman terdengar oleh Lisa dengan dibarengi bau busuk yang menyengat.

Makhluk itu sudah berada tepat di atas tubuh Lisa, Dia menggeram dan tersenyum menyeringai.

Sosok itu ternyata sosok yang dahulu pernah mengincar Lisa, dengan bibir yang sobek dari ujung kanan tembus ke bibir kiri, dan lidah nya yang panjang, Dia menjilati wajah Lisa sambil terus menyeringai.

Dada nya Lisa serasa sesak, Dia pingin berteriak tapi mustahil. Nafas yang tertahan oleh keberadaan makhluk itu membuat Lisa mual dan pingin muntah, tetapi hal itu juga tidak bisa Dia lakukan.

Batin Lisa...

"Ingin ku teriak."

"Ingin ku menangis."

"Walau air mata sudah tiada lagi."

Melihat itu, Lisa memaksakan tubuhnya untuk bergerak, Lisa mencoba segala cara untuk menggerakan tubuh nya, tapi hasil nya tetap nihil.

Tanpa pandang bulu sosok itu dalam sekejap menancapkan tangan kanan nya ke dalam mulut Lisa, perlahan tangan itu memaksa masuk ke dalam mulut Lisa dan hantu itu pun memasukan dirinya sepenuhnya ke dalam mulut Lisa.

Saat itu, Lisa menjadi kejang-kejang, nafas nya tertahan oleh tangan yang berlumuran darah dan akhirnya Lisa pun pingsan.

Dalam hitungan detik kedua mata Lisa terbuka kembali, Lalu Dia bangun dari tidur nya dengan mata nya yang nampak kosong seperti mata ikan yang sudah mati. Dan ternyata Lisa sudah kerasukan oleh sosok itu.

Dalam keadaan yang tidak sadar, yang di dalam dirinya bukan lah Lisa. Perlahan-lahan kaki Lisa melangkah ke arah depan pintu kamar, lalu Dia keluar kamar. Malam ini tepat nya tengah malam, tidak ada satupun orang yang kelihatan di koridor rumah sakit.

Perlahan langkah kaki Lisa berjalan menyusuri koridor rumah sakit yang tampak tidak ada orang, dengan ditemani oleh lampu di atas nya yang kelihatan berkedip sesekali.

Lalu ketika di tengah-tengah koridor rumah sakit itu, disamping kanan dan kiri nya terdapat kaca jendela kamar yang berjajar, ruangan yang di lewati Lisa itu adalah ruangan untuk bayi yang baru melahirkan.

Disaat Lisa melewati ruangan itu, Lisa merentangkan kedua tangan nya dan tiba-tiba semua kaca jendela itu hancur seketika.

BRAKKKKKKKKKKKKKKK....

Kemudian semua kaca jendela itu hancur berantakan, dengan serpihan kaca yang berhamburan dimana mana.

Mendengar suara yang keras itu, semua penghuni kamar rumah sakit, keluar dari kamar nya. Dan mereka semua melihat semua kaca jendela di koridor itu sudah hancur. Lalu tatapan mereka semua tertuju kepada Lisa yang tengah berdiri di tengah koridor itu.

Disamping itu juga, Frans dan Zara yang mendengar suara keras tadi kaget lalu mereka berdua terbangun. Disaat mereka berdua terbangun, Frans dan Zara melihat tempat tidur yang kosong dengan tidak adanya Lisa disana.

Lalu Frans dan Zara berlari menuju keluar kamar itu, dan disana mereka berdua melihat Lisa dengan tatapan kosong nya yang tengah berdiri di pertengahan koridor itu, Dia berdiri sambil tersenyum menyeringai.

Ketika Frans dan Zara melihat itu, semua penghuni di kamar rumah sakit itu, tidak ada yang berani mendekati Lisa untuk segera menolong nya, karena mereka merasa semua takut.

"Lisa?" teriak Frans.

"Tunggu kak, jangan kesana. Dia bukan Lisa." ujar Zara.

"Terus kita harus gimana ini Zar?" ucap Frans sambil cemas.

"Kita pikirkan dulu cara mendekati nya kak." ucap Zara.

Lalu Lisa menoleh ke arah Frans dan Zara. Dan Dia berkata sesuatu yang aneh, dan Dia sepertinya akan melakukan sesuatu yang mengerikan.

"Frans, kamu ingin Lisa kembali kan?"

"Lihat apa yang akan aku lakukan kepada tubuh ini."

Lalu disaat semua orang melihat itu, perlahan kaki nya Lisa melangkah ke arah serpihan-serpihan kaca yang berserakan disana.

AHHHHHHHHHHHH...

Teriakan semua orang yang melihat Lisa dengan sengaja menginjak serpihan kaca itu.

"Ya ampun Lisa jangan?" teriak Zara.

"Sudah tidak ada waktu lagi." ujar Frans sambil berlari ke arah Lisa.

"Mas yang disana boleh minta tolong pegang kaki nya?" teriak Frans.

"Iya baik mas."

Lalu Frans dengan sigap mengunci tangan dan kaki nya Lisa agar tidak bergerak lagi. Kalau hal itu tidak dihentikan, maka Lisa akan menyakiti dirinya sendiri. Dengan bantuan dari para karyawan rumah sakit disana, Lisa pun bisa di aman kan ke tempat yang lebih aman dari serpihan kaca itu.

"Suster tolong panggil dokter cepat." teriak Frans.

"Iya baiklah mas."

Tbc...


Jangan lupa vote dan komen nya

Follow ig : @thoatilah

See you next part...

Upnormal ✔Where stories live. Discover now