66. EPILOG

168 16 2
                                    

Seluruh ruangan rumah sakit itu terlihat didominasi oleh cat putih begitu pun lorong yang sedang mereka lewati, meskipun terlihat cerah tapi tetap saja suasana takut dan ngeri menyelimuti bulu kuduk mereka.

Tidak hanya orang gila saja yang ada disana, tetapi banyak sekali makhluk astral yang dilihat oleh Lisa.

“AHHHHH.” Teriak Lisa.

Betapa terkejutnya Lisa, tangannya tiba-tiba dipegang oleh salah satu pasien disana.

“Kamu gak apa-apa Lis?” Tanya Frans.

“Gak apa-apa kak, aku cuma kaget aja,” Jawab Lisa sambal tertawa kecil.

“Bunga jangan nakal yah!” Ucap suster kepada pasien itu.

Lalu dengan santai nya, Dia menjauh dari Lisa dan yang lainnya, sambil ngomong sendiri dan tertawa sendiri.

“Wih namanya keren kayak bunga,” Ujar Zara sambil tertawa.

“Husshh, nanti Dia denger! kamu mau Dia balik lagi kesini hah?” Bisik Lisa.

“Iya gimana mbak?” Tanya suster.

“Gak sus,” Jawab Lisa sambil tersenyum.

Tak lama kemudian, mereka sampai di depan ruangan Adam.

“Waktu kunjungannya 15 menit yah mbak,” Ujar suster.

“Iya baik Sus,” Ujar Lisa.

Mereka bertiga mulai masuk ruangan tersebut, Lisa merasakan hawa kebencian yang mendalam, tak hanya itu saja, semua aura di dalam ruangan itu seperti dipenuhi asap hitam, nafas Lisa merasa sesak seakan Dia bertabrakan dengan aura yang ada disana.

Disana terlihat seorang pria dengan posisi memunggungi mereka, terlihat Dia sedang bertingkah aneh dengan gunting ditangannya.

“Adam?” Tanya Frans.

“Kamu Adam kan?” Lanjut Frans.

Ketika Frans bertanya, Dia tidak menjawab sepatah katapun, tetapi perlahan Dia menengok kea rah Frans dan yang lainnya. Dia menengok ke arah mereka dengan tatapan kosong sambil tersenyum lebar. Seketika langkah kaki mereka bertiga mulai mundur ke belakang.

Dia pun mulai berdiri sambil menyeringai, perlahan Dia berjalan ke arah Lisa, dan mengatakan sesuatu kepadanya.

“Kamu sudah dikutuk?” Ucap Adam.

“Sebentar lagi kamu akan melihatnya,” Lanjut Adam.

“Maksud kamu apa? Melihat apa?” Ujar Lisa sambil memegang tangan Frans.

“Kamu akan melihatnya,” Ujar Adam berulang-ulang sambil tertawa.

“Kamu tahu yang namanya Diana?” Tanya Frans.

Seketika raut wajah Adam berubah, Dia terlihat marah ketika Frans menyebut nama Diana.

“Diam, jangan sebut nama itu,” Ujar Adam sambil menggeram.

Lalu mereka bertiga terkejut ketika Adam tiba-tiba berteriak, melihat hal itu suster yang ada di luar ruangan segera menenangkannya.

“Mohon maaf mbak, cukup untuk hari ini,” Ujar Suster itu.

“Apa yang harus aku lakukan,” Teriak Lisa.

“Ikuti alurnya, ikuti petunjuknya,” Ujar Adam dengan nada mengerikan.

“Cukup mbak!” Tegas Suster.

Ke-esokan Harinya…

Seperti biasa, Lisa memulai aktivitas pagi harinya sebelum berangkat kuliah. Sesampainya disana Lisa akan memulai pencarian petunjuk-petunjuk baru. Tetapi Dia sendiri tidak tahu apa yang kan dicari, Dia tidak mengerti pesan yang disampaikan Adam kepada dirinya.

Upnormal ✔Where stories live. Discover now