#17

1.9K 237 17
                                    

Hampir 3 hari aku sudah terkurung di dalam ruangan gelap ini. Tak pernah diberi makan tak pernah di beri minum. Aku hanya bertahan dengan cara tidur jika sedang lapar.

Tapi kadang sikap siap siaga ku tidak pernah memperbolehkan aku memejamkan mata akibat suara suara yang terdengar setiap 15 menit sekali. Dan juga ada orang yang mengambil sample dari ku setiap satu hari sekali.

Entah itu darah, air liur, rambut dan lain lain. Aku bersyukur mereka tidak mencabut kukuku seperti anime sebelah saat mereka meng-introgasi.

"*sigh* sungguh... Rasanya aku ingin mati saja di sini... " Gumamku pasrah

Padahal aku belum menemukan jawaban tentang quirk dan foto orang tuaku. Aku bahkan belum merasakan indahnya romance di dunia ini. Aku hanya selalu berhadapan dengan villain yah walaupun dabi ganteng *eh.

*krek*

Pintu didepanku terbuka membuat cahaya terang masuk dengan bebas kedalam ruangan ini.

"Ugh" Kataku sambil menutupi mataku karena cahaya yang tiba tiba masuk kedalam mata.

Tiba tiba 2 orang berbadan besar masuk dan  mengangkutku keluat dari tempat itu.

"Tu tunggu! Apa yang akan kalian lakukan!? Mau dibawa kemana aku" Kataku sambil memberontak disepanjang jalan.

"Lepaskan aku! Oy! Lepas-"

*cuk*

"Akh!"

Sebuah jarum suntik berlandas cantik di leherku

"Tunggu keenapa-"

Akupun kehilangan kesadaran karena jarum suntik itu.

•••

Kurasakan kesadaranku mulai kembali. Diriku mulai mengerjap ngerjapkan mataku dan mencari titik fokus. Sampai akhirnya aku melihat shigaraki dan dabi yang ada didepanku.

"Selamat pagi wahai gadis kecil" Ucap dabi menyapaku

Sedangkan shigaraki tidak berbicara dan masih melihat kearah ku.

Tapi satu yang kusadari,  aku berada di dalam sebuah bola kaca. Tapi... Kenapa?

"Apa yang akan kalian lakukan?" Tanyaku

"Hmm? Itu-"

"Diam dabi! Kau itu terlalu banyak bicara" Ucap shigaraki yang memotong perkataan dabi.

Dabi pun diam dan akhirnya mendudukan dirinya di kursi yang ada dibelakang mereka sambil terus menatapku tajam.

Sedangkan shigaraki masih fokus dengan alat alat yang berada didepannya.

Aku jadi teringat bahwa dabi sebenarnya adalah saudara laki laki dari todoroki.

"Dabi" Panggilku

Dia menatapku dengan wajah datar.

"Apa yang kau inginkan?"

Kutatap matanya yang menatap balik mataku.

"Kau adalah kakak todoroki kan, anak dari endavour" Ucapku

Seketika wajahnya berubah masam dan kulihat pinggiran kursi yang diduduki nya terlihat gosong.

'Apa dia marah?' Pikirku.

Seketika aku mempunyai ide gila yaitu membuat dabi marah tak terkendali dan meledakan tempat ini. Yah sepertinya itu boleh juga.

"Kenapa kau tidak menjawab? Apa kau membenci mereka?" Timpalku memprovokasi dabi agar dia semakin marah

{END} Dream Come True | Todoroki Shouto X Reader (Oc) Where stories live. Discover now