#20

2K 262 55
                                    

Kubuka mataku dan perlahan bangun dari tempat ini.

"Ugh" Kataku sambil memegangi kepalaku yang pusing

*BRUST* *DGOOM*

Kutoleh kepalaku kesamping dan melihat todoroki yang sedang menghindari serangan brutal dabi sambil memegangi tangan kirinya yang terluka.

Akupun berdiri dan mengeluarkan quirk angin ku untuk memisahkan jarak mereka berdua.

"AYAKO!" Ucap todoroki setelah melihatku

"Haha, ini akan semakin menarik" Ucap dabi

Dabi pun bergerak cepat kearahku, dan pertarungan jarak dekat kami dimulai (lagi).

Yang berbeda hanya sekarang aku lebih leluasa dan bisa melihat gerakan dabi dalam  gerak lambat.

Aku menendang dabi hingga dia terlempar ke sebuah pohon besar. Lalu aku menggunakan quirk alam milikku untuk mengekagnya dengan akar pohon.

"Kau kira ini bisa menahanku hah?!!" Ucap dabi lalu mengeluarkan api biru dari badannya.

"Coba saja kalau kau bisa" Ucapku

Aku berjalan kearahnya sambil Menggenggam tangan ku erat erat seolah olah mengencangkan akar yang melilit tubuh dabi.

Sudah empat kali dabi mencoba membakar akar itu, tapi nihil. Aku selalu menambah lapisan akar akar itu dan tak membiarkan dabi lolos.

Sekarang aku sudah berada didepan dabi yang seluruh kulitnya hampir terbakar, serta nafas nya yang terengah-engah.

*plak*

Aku menampar wajah dabi

"APA YANG KA-

*plak*

"OY!"

*plak*

"A ayako.. " Kata todoroki yang ada dibelakangku

Aku melihat dabi menggeram kearah ku.

"Kau... " Kata ku menggantung "tolong jangan bersandiwara lagi" Ucapku

"Apa yang kau katakan! Gadis gila!"

"TAK USAH BERSANDIWARA BAHWA KAU ORANG YANG KUAT DAN JAHAT!" Kataku

Dabi dan todoroki terdiam

"Apa ya-

" Kau hanya kesepian... "

"Tolonglah dabi...  Bukan.. Touya-san"

Mata dabi melotot setelah mendengarkan ku

"TAK USAH KAU PANGGIL AKU DENGAN NAMA BUSUK ITU" Ucapnya geram sambil mengeluarkan api dari tubuhnya

*grab*

Aku menyentuh bahu milik dabi

"Hentikan semua drama ini..." Aku menatap wajah dabi

"ibumu..." Api dabi tiba tiba menjadi lebih ranah. "juga pasti menginginkan hal itu... " Kataku lagi.

"Tapi aku-" Aku mengencangkan peganganku ke bahu dabi "tidak perlu tergesa gesa.. Kau bisa melakukannya pelan. Pelan" Ucap ku

Kurasakan aliran emosi dabi menjadi semakin stabil. Akupun melepaskan cengkramanku dan dabi akhirnya tersungkur.

Dabi melihat kearahku

Aku membalas tatapannya itu dengan senyuman.

"Jadi ki-

*BDOOM*

Ledakan besar terjadi tepat disamping kami.
Kulihat kesana dan melihat ada dua buah benda yang ingin jatuh ditempat kami.

{END} Dream Come True | Todoroki Shouto X Reader (Oc) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin