#11 S2

1.8K 217 101
                                    

Hari ini langit biru terlihat sangat cerah dihiasi awan awan putih disekitar nya

Aku tersenyum sambil menatap gedung yang ada didepan ku

"Date.... ka ?" Gumam todoroki tak semangat karena melihat gedung itu

"Hmm?" Ucapku bingung kearah todoroki

"Tak apa.. " Balasnya

"Kalau begitu.., mari kita masuk" Ucapku semangat lalu berjalan mendahului todoroki

Todoroki hanya menghela nafas lalu mengikuti ku dari arah belakang

"Ah! Touya-san!" Panggil ku semangat setelah melihat dabi yang baru saja turun dari lift

"Ayako!" Ucapnya

Sedangkan todoroki hanya memasang ekspresi poker face di wajahnya

Setelah itu dabi memelukku dengan erat

"T touya-san?" Ucapku bingung

"Ah.. " Ucap dabi setelah melihat todoroki yang berjalan dibelakangku

"Kau disini juga.. " Sambungnya lagi dengan nada dingin

Lalu hanya di jawab dengan todoroki yang menarik lenganku, agar menjauh dari dabi.

Aku hanya tersenyum canggung melihat tingkah mereka berdua

"Umm... Jadi bagaimana menurut mu touya-san? Apakah kau menyetujui apa yang kukatakan di pesanku kemarin?" Ucapku memecah kecanggungan itu

"Pesan?" Ucap todoroki kaget

"Ayako menghubungi ku un-

" Aku tidak bertanya kepadamu" Ucap todoroki memotong perkataan dabi

'Hmm entah kenapa perasaanku tidak enak' batinku

"Shoto.., aku akan menjelaskannya padamu" Ucapku lalu menarik nya agak menjauh dari dabi dan menjelaskan serta menampaikan isi pesanku dengan dabi kemarin.

Kukira itu semua akan membuatnya membaik tapi nihil dia malah menekuk wajahnya lebih buruk dari sebelumnya.

'Ah.., habislah aku' pikirku

Tapi niat ku sudah bulat, aku ingin membantu penyembuhan kulit dabi.

Karena aku pernah berjanji akan menyembuhkannya, ketika quirk ku sudah kembali.

Aku tidak tahu ini akan berhasil atau tidak, karena aku sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan para roh itu.

Mereka sulit sekali untuk dihubungi sekarang, padahal dulu mereka sangat rempong, tanpa harus diminta datang

"Jadi kita harus melakukan pengobatan ini dimana touya-san?" Tanyaku

"Ah.. Mari kita pergi keruang penyembuhan"

Dabi mengenggam tangan ku dan menuntunku ke ruangan itu

*grab*

Todoroki menghentikan perjalanan kami

'Oh tuhan!' Pikirku geram

Aku pun melepas paksa kedua genggaman lelaki itu

Mereka hanya berwajah bingung karena tingkahku

"Aku kesini ingin menepati janjiku, bukan untuk bermain cinta segitiga seperti anak anak romansa. Jadi cepat tunjukan ruangan itu" Ucapku kearah mereka berdua

Dabi pun melanjutkan memandu kami ke ruang penyembuhan namun sebelum itu dia masih sempat bertarung mata dengan todoroki.

Dan aku hanya bisa menghela nafas akibat tingkah mereka berdua.

{END} Dream Come True | Todoroki Shouto X Reader (Oc) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon