part #76

236 23 53
                                    

Assalamualaikum semua hai guys sebelum membaca WP ini di harapkan vote dulu yhah biar author makin semangat nulis nya....

Makasih yang udah votee🥰
Semoga suka Ama WP ini...

Selamat membaca...

NORMAL POV

Flashback on

Saat sampai di ruangan dokter

"jadi atas nama dan siapanya pasien afda?"
tanya dokter setelah duduk

"afda ponakan saya dok, saya atas nama thariq"
jawab thariq pelan tapi pasti

"mmm sebenarnya harus ibu atau ayah nya tapi saya melihat keadaan tadi yang kurang.."
potong sang dokter karena tak enak

"iya dok saya mengerti, tapi omong omong afda, gpp kan dok? Sampe dokter harus panggil ke ruangan" jelas thariq bertanya

Dokter fachriansyah atau panggil saja dokter rian, dokter rian menarik dan membuang nafas pelan

"jdi begini, afda, terkena benturan dari aspal yang terkena kepalanya dan yang membuat ia terkena"
Ucap dokter

"terkena apa dok?"
penasraan thariq namun takut

"afda terkena gangguan saraf yang mungkin bisa membuat otaknya melemah dan autis"
jelas dokter menjelaskan dengan senifikat

Thariq pun bersandar dengan pelan ke kursi memegang pelipisnya dan beristigfar sedalam dalamnya di hati

"tapi untuk menghindari itu, afda harus di operasi"
ucap dokter rian kembali

"iya dok operasi buat yang terbaik untuk ponakan saya, kalo bisa, skrng juga ponakan saya di operasi"
jawab thariq kembali dengan posisi duduk nya

"tindakan operasi tak bisa di lakukan hari ini, karena aliran darah yang belum maksimal, mungkin besok jadwal awal jam 10 pagi tepat"
jelas dokter

Thariq mengangguk pelan

"tapi tindakan ini harus di  setujui oleh orang tuanya, mungkin anda bisa memberitahu kakak anda"
ucap dokter rian

"iya dok"
jawab thariq cepat

"yasudah biar semuanya tenang baru anda jelaskan"
ucapan terakhir dokter rian dan thariq keluar ruangan

Flashback off

Thariq mengangah setelah mengingat dan ia langsung menarik saaih sedikit menjauh dari perkumpulan dokter dan gh

"Eh napa lu narik gua kesinii"
bisik saaih setelah tertarik dan berenti

"Afdaa ituu"
bisik panik thariq

"Hah apa cepett ponakan gw kenapee cepet dah"
Jawab saaih juga panik

"Hari ini harus di operasi jam 10 pagi" Jawab thariq dengan cepat kilat

Saaih kaget membulatkan mata menatap thariq tak percaya dan memukul pundak thariq pelan

"Kenapa lu baru bilang  sih?!" Bisik saaih cepat

"Yak kemarin keadaannya kek gituu"
Jawab thariq bisik juga

Saaih memijit pelipisnya dan tak sengaja ia terlihat ke jam tangannya tepat pukul

"Astaghfirullah bang liqq dah jam sembilan lewat lima puluh meniit!!"
Panik saaih lagi menatap thariq dan thariq melihat jam tangannya juga

"Eh iyee"
Ucap thariq setelah melihat jam tangannya

"Yaudah cara ngasi tau kakicis nya gimana cepet"
Panik thariq

"Yak guaa gak tau lu liat itu kakicis kasian masih tidur mata bengkak"
Saaih yang melihat keadaan kakaknya yg msh tidur di kursi di temani sohwa dan sajidah yang masih bingung melihat tingkah sathor

"Ya maau gak mau kita harus kasi tau kak icis kalo afda—"
ucapan saaih terpotong

"Ada apa samaa afda?"
Suara tegas dingin dengan aura menegangkan dari belakang sathor dan membuat saaih thariq berbalik melihat siapa itu yang berbicara

Seketika mereka tegang sedikit membulatkan dan kaget setelah mengathui siapa itu

Orang itu mengerutkan dahi

"kenapa kalian kaget cepet kasi tau abang afda kenapa!"
Dengan suara lebih sedikit tegas, Yah itu adalah abang sulung mereka bang atta

Mau tidak mau dengan inisiatif yang langsung muncul dari pikiran thariq, ia langsung menjawab

"afda harus di operasi bang hari ini jam"
raper thariq menjawab dan melambatkannya saat berkata JAM

"Jam berapa?!"
Tegaas atta sekali lagi

Saaih hanya sedikit emosi melihat tingkah abangnya

"Jam, jam sepuluh pagi ini"
jawab pelan thariq dengan nada takut

"Kenapa gak dari kemarin sih??!!"
Tegas atta

"Ya kata dokternya hari ini dan dan harus di setujui orng tua nya afda buat operasi, tapi kemarin kakicis nya kan—"
ucapan thariq terpotong

Atta berdecak tersenyum sinis

"kenapa harus menunggu cewek yang jaga anaknya sendiri itu aja gak becus baru kalian mau memberitahu? AKU JUGA ORANG TUA AFDA LEBIH TUA DARIPADA -CEWEK ITU-" ucapan 'cewek itu' lebih di tegas kan

Saaih tiba tiba mendorong atta

“APA LU BANG cemen kemarin aja waktu afda sakit lemah di icu KITA YANG JAGA SAMA KAK ICIS BUKAN ELU”
Ucap saaih setelah mendorong dengan emosi

“Lu malah pergii gak tau kemana! Mentingin ego! Ngancem nya lewat chat! Dan luu, malah bilangin kakicis?! Cemen lu bang”
Singgung saaih dengan tatapan memanas dan menunjuk abangnya itu

Sedang atta menarik dan membuang nafas pelan dengan kasar

Dengan emosi mendalam atta mengepal tangan kanannya sudah siap untuk memukul saaih tapi—

“Permisi tuaan”
Seorang suster yang berlari terburu buru permisi sembari mendorong sebuah ranjang yang tampaknya berjalan dari ruang icu dan tenyata di ikuti oleh gh girls dan kak icis yang berlari mengikuti

"Semuanya kayak anak kecill tau gak?! Terutama bang atta! Seharusnya bang atta mentingin anaknya dulu daripada ngelawan bang saaih!!"
Ucap Fateh dengan nada agak tinggi muncul di antara abang abangnya

"Itu afda bang!!"
Lanjut fateh menunjuk ranjang yang barusan melewati asthor karena melihat atta yang tidak berlari mengikuti

Atta pun tersadar tak jadi memukul saaih dan ikut mengejar ranjang anaknya dan saaih pun ikut berlari dan thariq

"fateh napa nahannn?!!"
Thariq di tahan oleh fateh

"Temenin ateh qahtan saleha muntaz masih di kursi, makan makanan belum di bersihin jugak"
Ucap fateh dan thariq pun mengerti

Nah lanjut lagi
Ahahay:v
Gimana? Sudah mencekram?
Bang atta ngeri guys..
Udah mencekram apa kurang?:v
Perasaan bang saaih ma bang atta berantem Mulu dah:v...
Jangan lupa 30 sep gw ultah:v
Jangan lupa doain semoga berita tsunami di Jawa hoax,aamiin🥺
Jangan lupa share,spam komen,dan vote 🥺
Maap kalo ada typo

LOPEUALL🥺👉👈

MUAWH...

MY PAST IS MY FUTURE {END}Where stories live. Discover now