CEO Gila vs Psikiater Bar-Bar |8| |What Happened?|

28.1K 2.2K 20
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Pria itu seketika bangkit dan berjalan keluar dengan langkah lebar, "Mom! Dad! Jordan!" serunya sambal tersenyum. Rasa keinginan untuk bertemu keluarganya sangat memenuhi dirinya.

Namun kaki panjangnya otomatis berhenti melangkah. Alisnya bertaut dan terangkat tidak percaya, lebih tepatnya tidak mengerti. Di ruang keluarganya sudah terkumpul banyak orang berbaju hitam. Anehnya, tidak ada orang tua dan adiknya di sana.

"Dennis-"

"KAU!"

Tommy membeku begitu adik ibunya, Willie Burton, mendatanginya dengan penuh emosi di wajahnya sebelum menarik kerah pakaian, yang baru dirinya sadari kemeja putih itu beraroma alkohol. Apa yang terjadi?

"Dasar kau anak tidak tau diri. Kau membunuh orang tuamu sendiri Tommy Fletcher! Bahkan Jordan yang nyaris kau bunuh juga tidak mau bertemu denganmu! Apa yang kau pikirkan Tommy?! Mengapa kau menjadi seperti ini Tommy?! Pembangkang! Suka ke club dan minum! Terlebih membunuh orang tuamu sendiri!"

***

Dan hasilnya, lebih dari setengah jam kemudian, Tommy terdiam tidak percaya mendengar diagnosa dari psikiater bernama Luke Horton itu.

"Anda mengidap Dissociative Identity Disorder atau DID. Lebih mudahnya anda memiliki kepribadian ganda."

Dari pernyataan Luke, Tommy dapat mengambil kesimpulan bahwa alter egonya lah yang menyebabkan kematian orang tuanya. Yang artinya sama saja dengan, dirinya.

Tommy semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Kirana ketika semua ingatan lima belas tahun itu kembali berputar di kepalanya. Sejak saat itu hidupnya tidak mudah. Ia harus bersekolah, bekerja, dan mencoba mengendalikan James, alter egonya. Dan yang paling parah adalah kesendiriannya. Seluruh keluarganya, kecuali Dennis, meninggalkannya. Bahkan hanya ada tiga kontak di ponselnya, Dennis, Luke Horton, dan Ron Duncan, orang kepercayaannya. Namun sekarang ada satu lagi, Kirana.

"Aku tidak membunuh mereka Kirana," gumam Tommy seraya kembali memeluk wanita itu lebih erat.

Kirana mengangguk dan mengusap punggung Tommy. "Aku mengerti. Kamu pria yang baik Tommy."

"Aku tidak melakukan apa-apa," lanjut Tommy.

"Aku tau," sahut Kirana lembut.

Tommy mengangkat wajahnya. Mata birunya menatap lurus mata hitam Kirana, "Jangan menjauhiku."

Kirana menggeleng. Sebuah senyum lembut terbit di wajah ayunya. "Tidak akan." Lalu wanita itu menarik Tommy berpindah ke sofa. "Aku mengerti. Itu semua dilakukan James, bukan dirimu."

Tommy mengangguk. Ia menghela nafas sebelum kata demi kata keluar dari mulutnya, menceritakan semua kejadian tiga belas tahun yang dirinya ketahui.

"Aku pantas menerima ini Kirana," ucap Tommy dengan sendu, mengakhiri ceritanya. "Aku adalah James. Dan James adalah aku. James adalah Tommy Fletcher. Kami hidup dalam tubuh yang sama, bahkan mungkin dia saat ini mengawasi. Jadi apa yang ia lakukan adalah apa yang diriku lakukan."

Kirana menggeleng. Tangannya bergerak ke rahang Tommy dan mengarahkannya untuk menghadap dirinya. "Tommy. Aku tanya. Apa kamu ingin semua itu terjadi? Apa kamu ingin?"

Tommy menatap Kirana tidak setuju. "Tapi mungkin tidak sesederhana itu Kirana. Aku tidak tau apa yang terjadi."

Kirana memegang kedua bahu Tommy. "Artinya tidak ada alasan bagimu untuk menyalahkan dan menyiksa dirimu sendiri Tom. You don't know anything."

"Tapi–"

"Selama ada aku, aku tidak akan membiarkanmu menyiksa dirimu sendiri Tommy," sela Kirana seraya menatap mata biru itu dengan sepenuh hati.

Tommy membeku. Tubuhnya tidak bisa bereaksi apa-apa. Namun, hatinya menghangat. Setidaknya, ia merasa tidak sendirian dan ditinggalkan lagi.

***

TBC

Hai semuaaa

Author kembali lagii

Part ini khusus tentang masa lalu oh masa lalu wkwkwk

Gimana masa lalunya? Kurang sedih yaa? Belum ketahuan yang sebenernya ya wkwkwk

Sabar yaaa nunggu Jamesss, ada yang nunggu James nggak sih? Atau nunggu author update hahahahaha

Over all, gimana part ini readerss?

Hope you like it

Jangan lupa vote, comment, and share yaa!

And also follow medsos authornya wkwkw

Ig : m. lavenaa, maurentlavena

Thank you

-M. Lavena-

CEO Gila vs Psikiater Bar-Bar (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang