part 5

249 13 2
                                    

Happy reading

____

"Ok kita makan dulu"

Starla diajak makan di ruangan yang bisa menampung lebih dari tiga puluh orang, maybe.

Di situ sudah ada kai, dan seorang lagi. Yang entah namanya siapa? Yang pasti. Pria itu yang waktu itu pernah menodongkan senjata api ke arahnya.

Jean, menarik kursi yang agak jauh dari kai. Sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya berbatas satu kursi. Dan pastinya di kursi itu. Jean yang duduki.

"Kak! Kenapa dekat aku sih? Ih ja-"

"Berisik!" Sarkas Jean, membuat kai bungkam.

"Makanlah! Setelah ini banyak hal yang membutuhkan tenaga yang ekstra.!" Pintanya begitu. Tegas,dan tak bisa di bantah.

Acara makan malam berlangsung sunyi. Memang itu aturannya. Coba bicara sedikit saja, langsung ditegur Jean.

Waktu terus berputar. Makanan sudah habis. Starla terus saja menatap Jean. Penuh tanya.

"Kenapa?" Jangan pikirin Jean tidak tau akan hal itu. Dia tau apa yang starla ingin tanyakan. Dia itu sama saja dengan kai. Hanya kemampuan pekaan nya lebih kuat dari kai.

"Tak apa" ia menggeleng menguatkan jawabannya.

"Namanya, Arthur. Ia bodyguard kepercayaan saya dari Arab."

Starla membulatkan matanya "bagaimana-"

Jean menunjukkan mata starla dengan dua jarinya. Menggerakkan mulutnya dengan kata peka.

Hampir saja starla berfikir kalau Jean seorang peramal seperti yang pernah ia tanyakan pada kai waktu itu.

"Maaf nona untuk waktu itu" ia menunduk sopan. Ia duduk di depan kai, membuat starla menatapnya tanpa harus susah-susah memutarkan kepalanya.

"Tak apa. Itu kerja bagus."

______

Setalah makan malam tadi, Jean membawa starla ke sebuah ruangan yang sangat luas. Seperti lapangan tadi. Bedanya tempat ini memiliki atap dan dinding. Lebih tepat Padang rumput dalam ruangan. Entahlah, nama apa yang cocok untuk tempat itu namun itu yang starla lihat.

Di sini banyak sekali senja. Mulai dari senjata api beberapa samurai dan busur panah.

Mata starla membulat "FN FAL?" Tanyanya saat melihat salah satu senjata api yang ia ingin coba dari dulu. Tentunya ia mengetahui senjata itu dari novel mafia yang ia baca.

Jean mengangguk. Lalu mengambil senjata FN FAL itu. Memasukan beberapa peluru kedalamnya. Ia meletakkan kembali senjata itu di atas rak yang berisi senjata. Mengambil earphonenya memasang di telinga starla. Kembali ia mengambil senjata itu. Diberikan kepada starla. "Dalam waktu 1 menit sanapan ini dapat melesatkan 700 butir peluru. Tapi sebagai gantinya tubuh akan terdorong kebelakang. Dan saya tau kau takkan kuat!"

Tangan nya membantu starla memegang sanapan.

Dor... Dor... Dor..dor ..dor.. dor...

Beberapa kali senjata itu berbunyi sangat nyaring dan cepat. Mungkin 700 kali bunyinya.

"Keren!" Seru starla berseri.

"Mau coba yang ini?" Setelah meletakkan kembali sanapan itu di rak. Jean mengambil panahan lagi.

"Crossbow?"

"Kau tau?"

Starla tersenyum "tak begitu. Hanya namanya saja" jelasnya.

"Nanti akan saya jelaskan cara penggunaan dan hal-hal yang berkaitan dengan benda ini."

Ia meletakkan panahan itu.

"Kepada tidak sekarang?"

"Tak banyak hal yang bisa masuk ke dalam otak dengan waktu yang singkat. Otak mu butuh istirahat. Lihat" ia menunjuk jam tangan bermerek pada starla. Bukan untuk pamer hanya saja waktu di jam tersebut sudah sangat larut. "00:25. Tidurlah. Besok akan saya jelaskan tentang senjata-senjata di sini."

Starla setuju. Ia berjalan mendahului Jean.

Jean tersenyum, mengikuti starla "tak mau melepaskan nya hmm?"

Astaga earphone itu.

_____

Masa bodoh jika starla akan dinikahkan mudah oleh orangtuanya. Kan dia takut tidur sendiri di tempat asing. Jadi ia hanya meminta Jean untuk temani.

"Tidurlah gril!" Pintanya.

"Hmmmm. Ah, aku harus panggil anda dengan sebutan apa?"

Jean duduk. Menatap starla dari atas. "Ojisan?"

"Apa? Paman?"

Ojisan adalah panggilan untuk paman dalam bahasa Jepang.

"Nisan?"

"Apalagi itu? Anda bukan kakak laki-lakiku. Tidak aku tidak mau!"

"Lalu? Suki dayo?"

Starla tertawa "sayang?"

"Geli gril nama itu tak cocok untukku."

"Daddy."

"Tak cocok. Panggilan itu akan keluar kalo kita nikah nanti. Saat kau berkata ' uh, Deddy!" Atau lebih tepatnya mendes-"

Starla menutup mulut Jean. Apa apaan Jean ini? Starla tidak bodoh ia tau maksud Jean.

"Sudahlah tidurlah.!"

TBC

Masih dalam mode pendek ya. Soalnya otak ku lagi eror nih. Butuh yg seger².

See you.

MAFIA PENSIUN (HIATUS)Where stories live. Discover now