Canistopia - XIII

1.7K 366 73
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Damien menatap keluar dari jendela kamarnya. Ya, kamarnya. Setidaknya itu yang Daves katakan setelah makan malam. Namun begitu, sepertinya ia sudah tidak bisa berdiam lebih lama lagi di sini. Ingat perkataan Sean? Benar. Mereka benar-benar akan bersiap untuk mendaki Alpen besok. Luar biasa, padahal cuaca di luar berangsur-angsur semakin dingin. Lihat saja, Damien mulai bergidik seraya menutup kaca jendelanya rapat-rapat.

“Apakah di sana aku bisa mendapatkan kebenaran? Tentang siapa aku?” tanyanya seraya memandangi butiran salju yang turun sementara kaca di depannya mulai buram.

“Haruskah aku meninggalkan Paris karena ini?” gumamnya, kemudian membanting pelan tubuhnya ke atas kasur. Tak lama ia menarik lengan piyamanya, memperhatikan bekas infusan yang diberikan oleh Matt beberapa waktu lalu.

“Manusia setengah wolf? Werewolf? Ah, itu bukan candaan. Tidak, mungkin akulah yang bukan candaan. Seharusnya aku meminta maaf pada Chris soal kejadian itu.”

Setelah mencerna kata-katanya, Damien mengernyit. “Lagi pula aku tidak begitu sadar,” ucapnya kemudian mengernyit jijik. “Bodoh sekali kau makan daging mentah, padahal masakan Daves enak-enak.”

Damien menatap ke atas langit-langit kamarnya kemudian menyadari sesuatu. Oh, ya. Pakaiannya masih utuh saat itu. Padahal ia baru saja berubah menjadi serigala. Keningnya mengernyit lagi. “Apakah semua ini karena bracelet-nya? Apakah ini salah satu sihir yang mereka maksud? Mungkin aku harus bertanya pada Matt.”

Sementara itu jauh di bawah sana seseorang mengernyit heran kala mendapati Chris berdiri di depan laboratorium kemudian masuk tanpa berkata apa-apa.

“Ada apa? Kakimu sakit?” tanya Matt beranjak dari kursinya.

Chris menggeleng. “Hampir sembuh.”

“Ah, benar. Kurasa harus lebih cepat lagi karena besok kita harus mendaki. Apa kau baik-baik saja? Aku bisa meminta Sean untuk memberikan pengertian pada Fred dan Mike agar mau menundanya.”

“Tidak perlu. Fred dan Mike terlihat senang mengetahui kita akan segera pulang.”

Matt mendengus. “Tapi kau tidak boleh memaksakan diri.”

“Aku percaya kau. Besok pasti lukaku sudah sembuh.”

“Tidak begitu juga,” ucap Matt. “Yah, tapi aku mengharapkan hasil yang terbaik.”

Chris mengangguk kecil. “Apakah barang bawaanmu banyak? Kurasa kita tidak akan cepat-cepat kembali ke Chamonix. Bukankah kita harus melindungi Canistopia?”

“Oh, soal itu. Ya, tidak masalah. Jangan kau khawatirkan,” jawab Matt. “Ranselku muat banyak. Kau tahu 'kan?” tanya Matt. “Sihir,” bisiknya.

CanistopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang