Canistopia - XVIII

1.2K 299 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

‘Bagaimanakah seharusnya menurutmu? Ah ... mungkinkah kau akan memberi perhatian yang lebih pada manusia, karena sedikit banyaknya kau sudah menjadi bagian dari mereka? Newborn?’

Damien menghela napas mengingat perkataan Kevin Yoo tadi siang. Ia menelungkupkan wajahnya di atas meja panjang perpustakaan dengan pikiran yang berantakan seusai menyelesaikan makan malamnya cepat-cepat.

Wolf kurang ajar itu tidak akan mengobrak-abrik dunia luar, ‘kan?” gumamnya. Entah kenapa, namun ia berpikir akan menjadi yang pertama menolak jika rencana itu benar-benar terjadi. Bagaimana bisa Sean yang baik hati memiliki anggota Pack yang menyebalkan seperti itu?

Manusia memang tidak seluruhnya baik, mengingat bagaimana kematian Nicholas yang ditutup-tutupi sebagai kecelakaan kerja. Namun Damien juga tidak menjamin bahwa bangsa di keluarga barunya ini akan berbaik hati kalau melihat dari sejarahnya. Keenam orang yang dikenalnya memang tidak terlihat ingin memangsa manusia, namun bagaimana dengan wolf yang lainnya? Damien benar-benar sangsi soal itu.

“Ternyata kau benar-benar ingin menjadi penerus Matt.”

Damien mendongak ke arah pintu yang tertutup saat menyadari seseorang masuk. Orang itu menyimpan beberapa buku di rak, kemudian menarik salah satu kursi untuk duduk.

“Ah ... Daves.”

“Kenapa dengan wajahmu itu?” tanya Daves penasaran.

Damien menepuk pipinya pelan mencoba sadar, kemudian menyangga dagunya dengan sebelah tangan. “Apa wajahku terlihat mengantuk?”

“Tidak.” Daves menggeleng. “Hanya terlihat kusut. Apakah Mike dan Fred mengganggumu? Biar aku-”

“Oh, tidak! Tidak!” Damien refleks melambaikan sebelah tangannya. “Aku bahkan tidak berbincang dengan keduanya seharian ini.”

Daves mengerutkan kening, kemudian mengangguk paham. “Lalu apa yang membuatmu terlihat begitu?”

“Tidak ada. Ah, ngomong-ngomong tadi aku berbicara beberapa hal dengan Jayden.”

“Jay? Tentang?”

“Awalnya aku mengira Canistopia-, maksudku ... dunia ... bagaimana aku menyebutnya ya?” Damien terlihat kikuk memikirkan kalimat apa yang cocok untuk disampaikan kepada Daves.

“Ya?”

“Gerbang masuk melingkar yang berada di pegunungan Alpen hanyalah sebuah portal yang menghubungkan dunia manusia dengan wolf di Canistopia, tetapi ternyata tidak. Kenapa kau tidak mengatakan bahwa ada para peri dan vampir yang juga hidup berdampingan di sini?”

Daves menautkan jari-jarinya, ia paham kemana arah pembicaraan Damien sekarang. “Ahh ... itu karena kau sendiri belum tahu banyak soal jati dirimu. Bukankah hanya akan menambah beban pikiran? Jadi wajahmu kusut karena ini?”

CanistopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang