PB-53

84.2K 9.4K 2.3K
                                    

53. DIRGA LEBIH DARI MAMPU!

ANGGEP DOUBLE UP!
KENAPA? KARNA BELOM SAMPE TARGET AKU UDAH UPDATE HEHE

YAUDAH YA, SEMOGA MENARIK!

RAMEIN DONG...

BTW KALIAN UDAH BOSEN YA SMAA ACHA-RIMBA?

MAU AKU TAMATIN AJA?

KALO IYA YA GAPAPA...

ENJOY!

***

"Masukin lagi"

"Aww! Jangan dalem-dalem sakit!"

"Astagfirullah"

"Kurang dalem Kak!"

"Ribet amat!"

Ctok! Ctok!

HAYO YANG OTAKNYA TRAVELING NGAKU!😭

Dengan hati-hati, Rimba memotong kuku-kuku cantik milik Acha yang mulai memanjang.

"Besok lagi nggak usah kutek-an" geram Rimba. Pria itu tak tau lagi harus berusaha seperti apa untuk membuat Acha menjadi jelek. Karna dirasa, semua usahanya sia-sia saja. Bahkan gadis nakal ini malah semakin cantik.

Bukan apa-apa. Jika Acha semakin cantik, maka buaya-buaya darat itu bisa dipastikan makin gencar mendekati gadisnya. Oh tidak-tidak! Acha hanya miliknya. Tak peduli kini maupun nanti. Ingat itu!!

"Iya maap"

"Apa liat-liat?!" ketus Rimba mencoba fokus pada kuku-kuku didepannya.

"Punya mata!" balas Acha tak kalah sengak.

"Pinyi miti"

"Ih! Kak Rimba ngeselin banget sih!"

"Masa?" goda Rimba.

"Iya! Kak Rimba juga cuek sama Acha" Acha menarik tangannya dan memalingkan wajah.

"Mana ada aku ngeselin. Apalagi cuek sama kamu" Eh?

Acha terdiam. Pokoknya Acha ngambek! Nggak mau pacaran sama bapak piyik!

"Lo ngambek?"

"Iya!"

"Hahh... Sempol atau cilok?" tanya Rimba kemudian.

"DUA-DUANYA HEHE!" cengir gadis itu menuai cibiran dari sang pacar.

Oh iya, saat ini Rimba sudah ada di mansionnya. Setelah seminggu pemulihan tanpa ada tawar-menawar lagi, akhirnya pria itu diperbolehkan pulang. Padahal maunya Rimba, abis bangun langsung pulang. Tapi... ya sudahlah~

"Punya nomernya Mang Cecep?" tanya Rimba kemudian.

"Mang Cecep ganti nomor. Dm Instagramnya aja"

"Namanya: SempolCecep_official"

Rimba mengangguk dan membuka aplikasi yang sangat jarang pria itu kunjungi. Beribu-ribu notif membuatnya cukup kuwalahan. Maklum... Nak tamvan...

"Mau berapa?"

"Terserah"

Memesan 150 tusuk sempol dan 15 bungkus cilok,"Dibikin konten ngga?"

"Nggak usah Acha males ngapalin intronya"

Lagi-lagi Rimba mengangguk. Yaudahlah turutin aja.

"Acha kemaren mimpi" ucapnya tiba-tiba.

Rimba menaikkan satu alisnya seolah bertanya, Apa?

Possessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang