Keping 39

1.4K 162 19
                                    

A/n : Jangan lupa vote dan komennya minna~ ^^

Siapkan diri kalian!!!!

















Keping 39

PRANGGGG

Gelas kaca itu pecah karena terjatuh. Sang pelaku yang menjatuhkan gelas masih terpaku diam.

PRAKKKK

Benda kedua yang jatuh adalah ponselnya.

“Ayah?”

Aunty Rachel berjalan terburu – buru menuju dapur, terkejut kala melihat keadaan sang keponakan.

“[name] kau baik – baik saja kan?”
Aunty, ayah aunty,” Bulir air mata mulai memenuhi manik e/c [name].
Aunty Rachel memeluk [name], “Yang kuat [name], tenanglah kita serahkan semuanya pada Tuhan.”
“Tapi ayah,”
“Percayalah ini yang terbaik, masih ada aunty disini yang akan bersamamu [name]. Ingat besok adalah hari upacara kelulusanmu. Tolong yang kuat ya.”

[name] mengangguk, kini ia tengah berada dalam duka. Kabar sang ayah yang ditemukan bunuh diri di kota Busan, Korea Selatan membuatnya rapuh. Terlebih kabarnya harus ia terima di satu hari sebelum kelulusan. [name] tak bisa untuk tidak sedih. Ayahnya, Nakamoto Asa, satu – satu orang tua baginya telah meninggal dunia karena bunuh diri.

Kenyataan memang pahit.

Hingga tengah malam, [name] terus menangis. Tak ada rasa kantuk yang tiba, hanya tangisan yang seakan terus memenuhi pikiran. [name] sudah tak peduli dengan matanya yang sembab, ia benar – benar terpuruk sekarang.
Tertidur pukul empat pagi membuat [name] kesiangan bangun untuk kelulusannya. Karena seorang dewan komite, Aunty Rachel harus datang lebih dulu. [name] memang sempat dibangunkan oleh sang bibi, tapi tetap saja telat, karena kelelahan menangis [name] malah tertidur di bathtub kamar mandi.
“SIAL!”



======================

Para siswa kelas duabelas SMA Kunugigaoka telah mulai memenuhi aula sekolah. Begitupun dengan orang tua dan wali para murid. Para petinggi dan guru pun sudah mulai menduduki tempat duduknya. Akan tetapi, satu kursi kosong terus membuat konsentrasi kedua manusia bernama Akabane Karma dan Asano Gakushuu gelisah.

“[name] kemana?”
“[name]-chan tidak mungkin lupa dengan hari kelulusan kan? Padahal Rachel sensei sudah ada, kenapa dia tidak ada?”

Gakushuu pun telah dipanggil untuk menuju belakang panggung untuk sambutan dari perwakilan siswa. Hal ini tandanya upacara kelulusan akan segera dimulai, dan gadis bernama [fullname] belum juga tiba. Gakushuu dibuat gelisah jadinya, runtutan kalimat sambutan yang telah ia siapkan menjadi buyar perlahan.

“Tidak aku tidak boleh begini, aku pasti bisa, [name] hanya terlambat biasa.” Monolog Gakushuu memotivasi dirinya sendiri.

Diam- diam, Karma mencoba menelepon [name] tapi hasilnya nihil. Hingga panitia kelulusan menegur Karma, dan Karma terpaksa menyimpan kembali ponselnya. Pada akhirnya upacara pun dimulai, dengan tempat duduk [name] yang masih kosong.

“[Fullname] tidak datang?” Tanya salah satu sensei yang mengecek.
“Entahlah sensei, mungkin ia terlambat.” Jawab Isogai yang kebetulan tempat duduknya berada di samping [name].

Karma yang mendengarnya dibuat semakin gelisah.

“… em maksud saya jasa dari sensei yang tak bisa dihitung.”

Di tengah pidatonya Gakushuu mengalami kesalahan. Membuat siswa lainnya merasa heran. Tak pernah seorang Asano Gakushuu mengalami kesalahan di tengah pidatonya. Tak lain lagi, alasannya adalah [name]. Ketika sang indera penglihat tertuju pada kelasnya, kursi kosong milik [name] membuatnya terganggu.

○ RIVAL (Karma x Reader x Asano)Where stories live. Discover now