Keping 24

1.5K 334 206
                                    

A/N : Heyhoo! Gomen ne aga lama update, lebaran membuatku banyak makan dan susah dapat ide cerita wkwkwkwk :>

hayo siapa disini yang masih pada libur? Omedetou buat yang masi libur wkwk 

YOK KITA CAW KE CERITA!! ^^

Tapi sebelumnya vote dan komennya jangan lupa yawww!

BTW part kemaren rame bat dahh sama komen kalian wkwk xD

Yok ramaikan juga yang ini biar seidew semangat up nya :>







etdah ikon bintangnya pencet dulu yak :>





Keping 24



"Hufftt kenapa Karma-kun lama sekali sih!"

Setelah menenangkan diri di sebuah bukit dekat bandara, [name] dan Karma lanjut menghabiskan sisa hari dengan jalan – jalan berdua. Mereka mengisi perut kemudian berjalan – jalan di pinggiran kota. Senja pun telah berganti menjadi malam. Tak sengaja, di perjalanan pulang mereka menemukan sebuah bunkasai. Disinilah [name], tengah menunggu dan mencak – mencak karena si surai merah tak kunjung datang.

Berniat membelikan sebuah minum dan camilan yang memanjakan mulut. [name] dititah menunggu karena begitu penuhnya bunkasai dengan para manusia yang sama – sama haus hiburan. Ceritanya Karma khawatir kalau [name] harus ikut berdesak – desakan.

"Ah apa aku susul saja?" Pikir [name] sambil celingukan ke arah spot makanan.

Tak mau lama mengambil keputusan, [name] segera melangkahkan kaki dan menyusul Karma. Menerobos sana – sini , badannya yang kecil cukup menguntungkan juga.

'Ayolah dimana sih kamu Karma-kun?!'

Sudah hampir setengah jam [name] bergelut dalam kerumunan orang di bunkasai. Area makanan sudah seluruhnya terjamah olehnya, tapi lelaki bernama Akabane Karma itu tak kunjung muncul di penglihatannya. Kakinya wajar kalau sudah lelah, tiba – tiba [name] tersungkur ke pinggiran.

"Eh , eh pelan – pelan oy!" Gertak [name].

Ia tersungkur dan lututnya mencium tanah. "Aduh.." [name] mengusap – usap lututnya yang sakit.

"Eh itu kan?"

Tak sengaja ia melihat ke area lainnya dan menemukan objek janggal. [name] menyipitkan matanya agar objek yang dilihat lebih jelas. Mengucek mata dengan tangannya untuk meyakinkan kalau pemandangan yang dilihatnya bukan sekedar ilusi.

"Kenapa Karma- kun dengan gadis lain?"

Jelas sekali, surai merah Karma sangat mencolok. [name] yakin kalau itu Karma dan dia tengah memeluk seorang gadis. Siapa dia? Wajah si gadis tak begitu jelas karena wajahnya yang ditenggelamkan di dada Karma.

○ RIVAL (Karma x Reader x Asano)Where stories live. Discover now