Chapter 14: Curug Bidadari (2)

604 106 22
                                    

Obanai mengerjap beberapa kali, tak percaya dengan pemandangan di depan matanya itu. Punggung Muichiro mengapung diam tak bergerak di air. Ini sungguhan, kan?

"Puah!" Mui mengangkat kepala dari air dan berusaha berdiri. "Eh eh, tolong! Kaki gue! Kaki gue gak nyampe anj—"

Mui tak melanjutkan kalimatnya ketika Obanai  menghampiri cowok itu, membantu Mui untuk mengambil posisi berdiri dengan kakinya sendiri. Kemudian mereka diam saling memandang.

"Bisa kan, nyampe?" ujar Obanai. Airnya tak sampai setinggi perut.

Mui terdiam. Kemudian tersenyum malu dengan sendirinya. Membuat Obanai yang jijik seketika langsung mendorong cowok itu, lalu pergi ke tepi curug yang sepi.

Semua sibuk masing-masing. Gyomei ngerjuak dengan ibu-ibu, Sanemi dan Rengoku lanjut mengerjai Mui, dan yang paling menyebalkan, Uzui bermain dengan Mitsuri.

Mitsuri nampak tak bisa berenang. Walau air curug tidak tinggi, Mitsuri memakai pelampung di perut dan didorong oleh Uzui. Shinobu sih, tak menentu. Kadang berjemur, kadang ikut menganggu Mitsuri.

Rengoku bilang, ada anak Blok H sepantaran mereka yang tidak ikut ke piknik kali ini. Giyuu Tomioka.  Yah, Obanai mungkin akan melakukan hal yang sama kalau Mitsuri tidak ikut. Ngapain kan, malas. Mana gak ada teman juga begini di curug. Obanai agak khawatir juga kalau sampai dia diam-diam diculik dan dibawa ke alam ghaib.

"Woi, mau sampe kapan mainnya?" teriak Gyomei dari pinggir.

"Gak asik lo ah. Masih jam berapa ini," jawab Sanemi.

"Duluan aja, Yo." sahut Uzui. "Nanti kita nyus—" Uzui tidak melanjutkan kalimatnya saat Mitsuri dan Shinobu bekerja sama untuk mencipratkan air tiba-tiba tepat di wajah Uzui. Membuat cowok itu mengumpat dalam hati.

Tak terima tertindas, Uzui pun balik mencipratkan air pada Shinobu dan Mitsuri. Dengan lengan yang besar, Uzui berhasil membuat rambut dua gadis itu berantakan seketika. Uzui pun tertawa puas.

Hanya Obanai yang tidak puas dengan pemandangan itu.

Saat cipratannya mengenai Rengoku, cowok bersurai pirang itu merasa tertantang. Rengoku tak mau kalah mencipratkan air. Sampai akhirnya terbagi dua tim. Uzui, Shinobu dan Mitsuri. Serta Rengoku, Sanemi, dan Mui. Menyadari Obanai yang hanya diam di pinggir, Rengoku berinisiatif untuk mundur. Kemudian menarik kaki Obanai dari dalam air.

"HEH, HEH! REN!"

"Sini lo!" Rengoku mendorong Obanai ke tengah. Di antara tim Sanemi dan tim Uzui. 

Tapi Obanai tidak sempat memperhatikan langkahnya. Membuat batu pijakan yang ada di bawah tak tergapai. Obanai pun terjatuh. Tepat di depan Mitsuri.

Uzui melirik, sementara Sanemi tertawa puas melihat hal itu.

Saat Obanai mendongak, yang dia dapati adalah wajah Mitsuri terpaku diam menatapnya. Membuat Obanai merasa malu. Tapi siapa sangka, Mitsuri malah tertawa dan mendorong dua pundak Obanai masu lagi ke dalam air.

Ya, Mitsuri memang sejahil itu aslinya. Uzui yang melihat itu pun tertawa bangga.


- ⚘ -


Hari sudah menyambut sore. Rengoku, Gyomei, Uzui, Sanemi, Shinobu, Mitsuri, Obanai, dan Mui berjalan ke arah penginapan mereka.

"Liat deh, bibirnya Mui udah biru." ledek Uzui.

Yang lain tertawa dan ikut menjahili Mui. Tapi cowok bertubuh kecil itu tak menjawab. Hanya berjalan menggigil dengan balutan handuk hijau miliknya.

That Boy | Obamitsu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang