Chapter 01: Awalnya dari hutang

1.1K 185 46
                                    

"Turun di sini aja, Ma."

Bu Kanroji mengarahkan pandangan ke sebuah warung dengan cat dominan kuning, di kaca tedapat tulisan 'Warung Makan Bu Piyem'. Bu Kanroji pun meminggirkan mobil tepat di dekat trotoar. "Agak jauh jalannya loh, Dek."

"Gak papa, Ma. Aku jam ketiga nanti ada pelajaran olahraga. Makanya aku beli air dulu," kata Mitsuri sambil melepas safety belt lalu mencium punggung tangan ibunya. "Aku berangkat dulu."

"Hati-hati,"

Mitsuri menurunkan satu persatu kakinya lalu keluar dari mobil. Rok model SPAN ini membauat Mitsuri tidak bisa banyak tingkah, itu pun kalau mau rok abu-abunya tidak robek. 

Mitsuri melangkah masuk ke warung yang ada di belakang sekolah itu. Lalu melebarkan mata begitu melihat seorang cowok yang duduk dengan dasi berantakan.

Jantungnya berpacu cepat, berusaha bersikap biasa saja. Padahal sejak tadi jantungnya sudah kacau melihat Obanai yang duduk santai dengan satu kaki terangkat di lutut kaki yang lain, ujung bajunya pun dikeluarkan.

Oh, jangan salah paham dulu.

Obanai bukan tipe badboy yang suka clubbing, tawuran, gonta-ganti cewek, atau pun sejenis lainnya. 

Obanai ya Obanai. Cowok futsal biasa yang tiap harinya akan menghabiskan satu batang rokok di warung Bu Piyem lalu datang ke sekolah 10 menit sebelum bel berbunyi. 

Obanai itu jarang bicara. Bahkan lawan bicaranya sudah takut duluan saat melihat sorot dingin cowok itu. Meski terlihat cuek, sebenarnya Obanai itu peduli pada temannya.

Dan Mitsuri suka Obanai yang apa adanya.

"Bu, air mineralnya satu ya," kata Mitsuri sambil menyodorkan uang.

"Nih, Neng." balas Bu Piyem sambil menyodorkan sebotol air mineral. Kemudian wanita itu melebarkan mata. "Buset neng, gak ada uang kecil? Saya belum ada kembalian,"

"Gabungin sama rokok saya aja Bu."

Mitsuri bersorak senang dalam hati. Memang ini yang ia tunggu sejak tahu Obanai sering nongkrong di warung ini saat pagi hari. Cewek itu pun menoleh dengan tatapan polos yang dibuat-buat. "Eh, gak papa nih?"

"Utang lo ke gue 3500."

Mitsuri menyengir lebar, "iya nanti gue ganti."

"Jangan ngedeket." tegur Obanai saat Mitsuri hendak duduk di sebelahnya. 

Mitsuri pun terdiam sejenak. Dahinya mengernyit heran, sedikit kecewa dengan ucapan cowok itu. Hingga Obanai kembali melanjutkan.

"Nanti kena asap rokok gue." sambungnya.

Mitsuri tak bisa menahan senyumnya. Perhatian kecil Obanai berhasil memporak-porandakan hatinya. Cewek itu pun menurut, mengambil sedikit jarak sebelum akhirnya duduk lalu meneguk air mineralya.

Namun tak lama kemudian, Obanai beranjak. Cowok itu membayar apa yang harus dibayarnya di warung ini. Kemudian menuju ke motornya dan siap ke sekolah.

"Duluan," kata Obanai melajukan motor.

"Eh? Iya," kata Mitsuri dengan polosnya. Butuh beberapa detik bagi cewek itu untuk menyadari situasi. Obanai meninggalkannya di warung itu. "Eh?"

Mitsuri menghela nafasnya berat, bahunyan naik turun. Tak ada pilihan lain, gadis itu terpaksa berjalan ke sekolah. 




Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



That Boy | Obamitsu✔️Where stories live. Discover now