Kepulangan Arga.

1.4K 78 3
                                    

Dua hari setelah mendapat kabar bahwa Seina tengah sakit, Arga langsung mencari tiket pesawat untuk pulang ke Jakarta. Hari ini, lelaki itu akan pulang ke Jakarta bersama dengan ayahnya, karena memang urusan mereka di Yogyakarta sudah selesai.

Saat ini, Arga sedang berada di pusat oleh oleh. Ia sedang membeli bakpia khas Yogyakarta kesukaan Seina. Istrinya itu  tak menitip apa apa memang. Namun ini inisiatif dalam diri Arga sendiri.

Kepulangan Arga hari ini memang tak Seina ketahui. Arga sengaja tak memberi tau Seina tentang kepulangannya. Niatnya ingin memberi surprise untuk anak dan istrinya tercinta.

"Udah belum Ga beli oleh olehnya? Kita harus buru buru ke bandara.." ucap papah Darma.

"Udah kok pah.. aku ke kasir dulu sebentar.." ucap Arga.

Arga berjalan ke salah satu kasir untuk membayar belanjaannya. Setelah membayar, Arga dan papah Darma masuk ke dalam mobil untuk berangkat ke bandara.

"Seina tau kalau kamu pulang hari ini?" tanya papah Darma.

"Enggak. Niatnya Arga mau kasih surprise buat Seina sama Naura.." ucap Arga.

"Seina gak kasih tau kamu, dia sakit apa?"

"Enggak.. dia cuman bilang mual, kayaknya masuk angin atau dia telat makan.."

Sesampainya di bandara, Arga dan papah Darma langsung check in dan menunggu keberangkatan di ruang tunggu.

***

Laju taksi yang membawa Arga pulang berhenti tepat di depan rumah orang tua Seina. Arga mengeluarkan koper yang ada di bagasi. Setelah membayar, Arga berjalan gontai masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.. eh, kamu udah pulang Ga.." ucap bunda Mila menyambut kedatangan Arga.

"Iyaa bun.. urusan di Yogyakarta udah selesai.. niatnya baru mau pulang besok, tapi udah kangen banget sama Naura.." ucap Arga.

"Oh gitu.. yaudah kamu ke kamar aja langsung, istirahat.. Seina sama Naura juga ada di kamar.." ucap bunda Mila.

"Yaudah, Arga izin ke kamar dulu ya bun.."

Arga naik ke lantai dua. Ia membuka pintu kamar Seina. Pandanganya tertuju pada dua orang yang sedang tertidur nyenyak di kasur. Dengan langkah pelan Arga mendekati dua orang itu.

Tidur nyenyak Seina terganggu saat merasakan ada pergerakan di sampingnya. Tatapannya berubah menjadi kaget saat mendapati Arga duduk disampingnya.

"Aku ganggu kamu tidur ya? Maaf ya.." ucap Arga.

"Enggak kok.. kamu kapan sampai? Kok gak ngasih tau aku kalau kamu pulang hari ini?" tanya Seina.

"Baru aja sampai.. niatnya aku mau kasih kamu surprise, eh malah aku yang kaget lihat kamu makin drop kayak gini.."

"Aku gapapa kok mas.. mungkin cuman kecapean aja.." ucap Seina.

Arga memang paling tidak bisa melihat orang yang disayangnya sakit. Jika rasa sakit Seina bisa berpindah padanya, ia rela menerima rasa sakit itu. Asalkan istrinya bisa kembali sehat.

"Mas, aku punya sesuatu buat kamu.." ucap Seina.

"Apa? Hmm?" tanya Arga sambil mengelus kelpala Seina.

Seina mengambil sebuah kotak yang ada di dalam nakas. Di dalam kotak itu ada sebuah testpack yang kemarin ia coba. Ia ingin tau bagaimana ekspresi suaminya itu kala mendapatkan surprise darinya.

Arga membuka kotak yang ada di tangannya. Matanya berbinar kala melihat  sebuah testpack yang menggambarkan dua garis, yang berarti positif. Ia menatap Seina tak percaya.

"Sayang ini serius?" tanya Arga.

"Kamu maunya serius atau enggak?" ucap Seina.

"Jadi dari kemarin kamu mual, karena kamu hamil?" tanya Arga.

Seina mengangguk. Senyuman terukir di bibir keduanya. Penantiannya selama ini sudah berbuahkan hasil. Mereka hanya tinggal menunggu waktu beberapa bulan untuk bertemu dengan buah hati mereka.

"Kamu jahat banget sih baru cerita sama aku sekarang.." ucap Arga.

"Kalau aku cerita sama kamu kemarin, yang ada nanti kamu mau buru buru pulang ke Jakarta, gak perduliin urusan kamu di Yogyakarta." ucap Seina.

Seina mengubah posisinya menjadi duduk. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Arga. Arga hanya diam, membiarkan Seina manja dengannya. Tangannya terulur  mengelus perut Seina yang masih datar.

"Hallo sayang, ini ayah.. baik baik ya di perut buna, gak boleh bikin bunanya susah.. sampai ketemu 9 bulan lagi sayang.." ucap Arga.

"Siap ayah.." ucap Seina sambil menirukan suara anak kecil.

"Naura udah tau kalau kamu hamil?" tanya Seina.

"Udah, dia orang pertama yang aku kasih tau.." ucap Seina.

"Terus dia bilang apa pas tau kamu hamil?" tanya Arga.

"Dia ikut senang.. kan kamu tau, dia pengen banget punya adik.." ucap Seina.

"Alhamdulillah ya Sein, Allah kasih kita kepercayaan lagi untuk punya anak.. aku janji, aku akan selalu jadi suami yang siaga untuk kamu. Apapun yang kamu mau akan aku turutin. Sekalipun aku gak bisa, aku akan berusaha untuk bisa.." ucap Arga.

"Iya Alhamdulillah banget. Aku juga gak nyangka kalau kita akan secepat ini di kasih kepercayaan untuk punya anak lagi.. semoga dia bisa sehat ya mas, sampai hari kelahirannya nanti.." ucap Seina.

"Amin ya Allah aminn.." ucap Arga.

Ini kabar terbahagia bagi Adam. Rasa lelah yang ia rasakan seolah sirnah setelah mendengar kabar bahwa istri tercintanya itu tengah berbadan dua. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menjaga Seina dan anak yang ada di kandungan Seina dengan baik, sampai anaknya yang ada di kandungan Seina lahir dengan selamat.

"Terimakasih untuk semuanya, istriku.." ucap Arga sambil mencium kening Seina.

Kesempatan Kedua ( Under Revision)Where stories live. Discover now