Ada Apa dengan Seina?

1.4K 83 2
                                    

Seina tengah sibuk menyelesaikan tugas - tugasnya di dalam ruangannya. Perempuan itu sibuk berkutat dengan laptop yang ada di hadapannya. Tugasnya memang sedikit menumpuk, karena banyak pelanggan yang ingin memesan gaun di butiknya, jadi ia harus merelakan waktu istirahatnya untuk melanjutkan perkerjaannya. Beruntung hari ini Arga tak datang ke butiknya, kalau ada lelaki itu mungkin Seina sudah di ceramahi oleh Arga.

Kayla membuka pintu ruangan, membawa dua kotak makan untuk dirinya dan Seina. Ia duduk di hadapan Seina, yang masih berkutat dengan pekerjaannya. Ia meletakkan satu kotak makan di hadapan Seina.

"Makan dulu Sein, nanti suami Lo ngomel lagi kalau Lo telat makan.." tegur Kayla.

"Iya sebentar, dikit lagi selesai." ucap Seina.

Ponsel yang ada di samping Seina berdering, ternyata Arga yang menelponnya. Dengan cepat ia mengangkat telepon tersebut.

"Hallo, kenapa mas?"

"Kamu udah makan siang belum?"

"aku lagi makan siang kok sama Kayla.."

"Beneran? Atau sekarang kamu masih fokus sama laptop kamu?"

"Beneran mas, aku lagi makan sama Kayla.."

"Yaudah di lanjut memakannya.. selamat istirahat istriku sayang.."

"Selamat istirahat sayang.."

Seina meletakkan kembali ponselnya di samping nya. Ia membuka kotak makan yang ada di hadapannya. Dengan lahap ia makan siangnya.

"Ikatan batin Lo sama Arga kayaknya kuat banget deh Sein, sampai tebakan dia benar kalau Lo belum makan siang.." ucap Kayla.

"Biasa aja ah.." ucap Seina.

Seina berlari ke dalam kamar mandi saat merasakan perutnya kembali mual. Ia berdiri di depan wastafel, membiarkan air mengalir di wastafel tersebut. Karena panik, Kayla pun menyusul Seina.

"mual lagi?" tanya Kayla khawatir.

"Iya.." ucap Seina lemah.

"jangan - jangan Lo hamil Sein? Lo belum datang bulan kan bulan ini?" tanya Kayla dengan wajah sumringah.

"Hamil? Yakali deh. Palingan gue cuman masuk angin aja.." ucap Seina.

"Sein, lo udah mual dari kemarin loh.. masa Lo gak sadar kalau Lo hamil?" ucap Kayla meyakinkan.

"Iya Alhamdulillah kalau gue hamil, kalau enggak gimana? Gue gak mau terlalu berharap." ucap Seina.

"Lo duduk yang anteng disini, habisin makanan Lo. Biar gue ke apotik depan, beliin testpack buat Lo.." ucap Kayla.

Seina kembali duduk di tempat duduknya. Ia merenung, memikirkan apa yang dikatakan Kayla. Apa benar ia sedang hamil? Secepat ini kah tuhan memberikan Seina kesempatan untuk kembali hamil? Namun ada sedikit ketakutan dalam dirinya, ia takut apa yang Kayla katakan tadi tidak benar, dan nantinya ia akan kecewa.

Kayla masuk kembali ke dalam ruangan Seina. Ia memberikan Seina dua buah testpack untuk perempuan itu gunakan.

"Gue takut Kay, nanti kalau negatif gimana?" ucap Seina.

"Kok Lo jadi pesimis gini sih Sein, ayo dong di coba.. gak ada salahnya kan coba doang?" ucap Kayla menyemangati.

Dengan ragu Seina masuk ke dalam kamar mandi, mencoba testpack yang Kayla belikan. Setelah selasai, ia menunggu hasilnya di meja kerjanya. Dalam hati ia terus merapalkan doa, berharap hasilnya sesuai dengan harapannya.

"Gimana?" tanya Kayla antusias.

Senyuman terukir di bibir manisnya saat melihat testpack itu menunjukkan dua garis biru. Ia bersyukur kepada Allah, karena telah kembali mempercayainya untuk mempunyai momongan. Air mata terkumpul di pelupuk matanya.

"Alhamdulillah positif.." ucap Seina bahagia.

"Tuh kan benar kata gue.. cograts sayang kuuu.." ucap Kayla ikut bahagia.

"Makasih Kay.." ucap Seina.

"Kabarin tuh suami Lo, pasti dia senang kalau dengar berita kalau Lo hamil.." ucap Kayla.

"Jangan sekarang ah.. nanti gue kasih tau dia udah pulang ke Jakarta aja.." ucap Seina.

Seina menyimpan testpact nya di dalam tas. Senyuman terus terukir di bibir manisnya. Dengan lahap, ia menghabiskan makan siangnya yang masih tersisa. Kayla yang melihat itu hanya dapat menggeleng kepala, ikut bahagia dengan kebahagiaan Seina.

"Semoga buna bisa menjaga kamu dengan baik ya sayang.." batin Seina sambil mengelus perut ratanya.

***

M

alam ini, Seina tengah berkumpul dengan ayah bundanya di ruang tamu, menonton film. Naura baru saja tidur, jadi Seina bisa sedikit lebih santai.

"Bun, yah, ada yang mau aku omongin.." ucap Seina.

"Mau ngomong apa?" tanya ayah Rama.

"Kalau aku bilang aku hamil, bunda sama ayah senang gak?" tanya Seina.

"Senang dong.. kenapa memang,kamu sudah hamil?" tanya ayah Rama.

"Alhamdulillah Allah udah kasih kesempatan untuk aku punya anak lagi yah, bun.. tadi siang aku coba test pakai testpack, dan hasilnya positif.." ucap Seina sambil tersenyum bahagia.

"Alhamdulillah ya Allah.. duhh senang deh bunda punya cucu lagi dari kamu.. di jaga baik baik ya Sein, kamu juga gak boleh capek.. kalau bisa untuk sementara waktu selama kamu hamil, kamu dirumah aja gak usah kerja.. semoga ibu dan bayinya sehat sehat terus ya.." ucap bunda Mila sambil memeluk Seina.

"Benar kata bunda, kalau bisa kamu dirumah aja gak usah kerja yang berat berat.. kamu harus pikirin janin yang ada di kandungan kamu.." ucap ayah Rama.

Bunda Mila dan ayah Rama sangat bersyukur, kala mendengar berita bahagia dari Seina. Apa yang selama ini mereka nanti nantikan kini sudah ada di dalam rahim Seina. Raut wajah kebahagiaan terpancar di wajah keduanya. Allah selalu memberikan mereka kebahagiaan di waktu yang tepat.

"Kamu sudah cerita ke Arga belum? Tentang kehamilan kamu.." tanya ayah Rama.

"Belum.. niatnya aku mau kasih tau mas  Arga nanti aja pas dia udah sampai di Jakarta. Takutnya kalau aku cerita sama dia sekarang, dia jadi pengen buru buru pulang ke Jakarta.." ucap Seina.

"Emang rencananya Arga mau pulang kapan?" tanya bunda Mila.

"Belum tau sih bun, tergantung urusan disana selesainya kapan.." ucap Seina.

"Oh gitu.. yaudah besok bunda temenin kamu cek kandungan ya?" ucap bunda Mila.

"Hmm, aku kayaknya cek kandungannya nanti aja deh bareng sama mas Arga, biar mas Arga juga tau perkembangan baby nya.." ucap Seina.

"Yasudah kalau mau kamu seperti itu.." ucap bunda Mila.

"Sampai bertemu 9 bulan lagi bayi.. sehat sehat ya di dalam perut buna.. i love you.." batin Seina.

***

Wah Alhamdulillah Seina sudah dikasih kepercayaan untuk punya keturunan lagi.. gimana perasaan Arga kalau tau Seina sedang hamil ya?

Jangan lupa vote dan komentarnya ya biar aku jadi semangat nulis.. terimakasih :)

Kesempatan Kedua ( Under Revision)Where stories live. Discover now