Ego yang menguasai

2.2K 73 14
                                    

HAPPY READING .

Vote sebelah kiri dari cerita ini .

Komen bawel .

Autor gak bakal panjang panjang .


___________________________________

Wajah seluruh keluarga terlihat menyerit begitu melihat sebuah berita yang menayangkan pembunuhan . Dua laki – laki telah menjadi korban . Korban pertama tewas karena kakinya putus dan di tembak di bagian kepala , dan korban kedua lebih mengenaskan . Korban kedua tubuhnya terpotong menjadi dua bahkan tidak menyatu  lagi . Tempat kejadian juga sangat bersih , pelakunya tidak meninggalkan jejak .

“ Pa , apa pelakunya tidak meninggalkan jejak “ reporter perempuan berbaju oranye itu bertanya kepada polisi .

“ tidak ada , ini sangat bersih “ polisi itu melenggang pergi dan menyelidiki bagaimana dua korban tersenyum tewas. Taylor menatap datar pada layar televisi . Ia melenggang pergi dari ruang tamu dan pergi ke dapur untuk mengambil soda .

Nick berdiri di belakang Taylor , Taylor menghentikan aktivitasnya . “ Apa kau yang membunuh Mereka. “ tatapan Nick penuh dengan selidik . Taylor mengangguk dan melempar botol soda yang sudah kosong .

“ what the fuck , mereka tidak punya urusan dengan keluarga kita “ Nick keheranan. , Taylor menatap Glory dan grass dengan senyumannya . Kau Taylor mengecup keduanya dengan sayang .

“ tidak ada urusan dengan keluarga , tapi mereka memiliki urusan denganku “ Nick keheranan , matanya membulat dan menatap tajam ke arah Taylor . Sisi buasnya bangkit pada hari ini , Nick menatap Taylor ngeri .

“ hentikan sikap buasmu pada hari ini Taylor “ Nick menepuk bahu Taylor dengan jantan , Taylor menepisnya dengan kasar . “ di hari ini dan di waktu ini , ibuku hampir kehilangan nyawanya karena insiden yang sudah bertahun – tahun lamanya “ rahangnya sudah mengeras dan menampilkan otot – ototnya yang sudah tercetak sangat jelas .

Taylor menghembuskan nafasnya , sikapnya yang dingin dan angkuh menjadi pelindung untuk keluarganya . Taylor yang di kenal ramah , baik hati dan tampan. Ternyata ia menyimpan sisi gelap di balik sisi terangnya . Bagaikan iblis di balik malaikat .

The Delaxroix Mension’s

Kolam renang.

Luna duduk termenung , kakinya ia masukkan ke dalam air . Tatapannya kosong , hari – harinya kini hancur dan menyeramkan . Luna kini sedang duduk dan menatap pantulan dirinya di kolam renang , dirinya begitu berantakan . Kantung matanya kini sedikit menghitam . Tapi , tidak melunturkan kecantikannya .

“ nona , di depan ada tuan Taylor “ senyuman manis Luna seketika terukir indah , ia segara berlari dan menerjang tubuh Taylor . Taylor yang mendapat serangan mendadak pun sebisa mungkin mengimbangkan tubuh keduanya . Taylor tersenyum , Luna kini sudah mulai luluh dengan dirinya . Luna melepas pelukan dan tersenyum . “ maaf , aku terlalu senang “ Luna tersenyum dengan cerah .

“ Tidak apa “ Taylor melirik Luna dan matanya membulat mendapati Luna hanya memakai bikini sexy . Hasrat nya sebagai seorang lelaki bangkit begitu saja . Luna yang risih akan tatapan Taylor , ia mengalihkan tatapannya pada tubuhnya . Matanya membulat dan mulutnya terbuka dan menatap Taylor dengan wajah polosnya .

“ aku akan ke kamar dulu “ Taylor terkekeh geli , wajah Luna sudah memerah menahan malu . Taylor menyukainya , karena menurutnya wajah Luna yang polos dan lugu terlihat sangat cantik.

Taylor duduk di ruang tamu dan menatap layar televisi dengan malas . “ tuan , anda ingin sesuatu “ pelayan yang Taylor tugaskan sebagai mata – mata di rumah Luna . Taylor menggelang dan kembali menatap televisi , pelayan itu pergi . Tak lama suara derap langkah terdengar mendekati Taylor . Luna tersenyum . Dress berwarna merah cerah , rambut yang terurai , tanpa make up dan hanya menggunakan sandal tidur . Penampilannya sungguh menggemaskan .

“ kemana ayahmu “ Taylor menatap Luna , Luna mengerucutkan bibirnya .

“ ayah sedang di Italia “ Luna menunduk sudah dua bulan ayahnya belum juga pulang . Taylor bangkit dan duduk di sebelah Luna , Taylor merangkul bahu Luna dan mengecup pucuk kepalanya . “ ini bagian dari rencana “ Taylor bersorak gembira dalam hati .

Taylor menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi wajah Luna , wajahnya kini mulai memerah menahan tangisnya . Taylor memeluknya dan mengusap punggungnya dengan lembut , Luna membalasnya dan tak lama suara  isakan keluar dari bibirnya .

Rasa iba datang begitu saja ketika tangisan Luna terdengar dan air matanya meluncur bebas . Ia merasa bajunya sudah basah karena air mata. Tapi , rasa egonya mengalahkan segalanya . Dendam tetaplah dendam , meskipun ia wanita sekalipun.

Taylor membulat ,Luna beranjak dan duduk   di pangkuannya . Tangisannya kini mulai mengencang dan pelukan di leher Taylor juga menegang .

“ Luna , jangan membangunkan adik kecilku “ hasratnya sebagai seorang pria terpancing . Dress merah tadi tersingkap dan terpampang lah paha Luna yang begitu putih dan mulus . Rambut yang ber- aroma vanila . Taylor menutup kedua telapak matanya , ia akan menikmati momen – momen ini selagi masih ada .

Taylor mengangkat tubuh Luna dan menggendongnya ala bridal style . Luna yang tadinya memeluk Taylor sekarang ia menelusup-kan kepala yang pada dada bidang Taylor .

Aroma maskulin menyeruak dalam Indra penciuman Luna . Taylor membuka pintu kamar Luna dan membaringkan Luna . Taylor menatap Luna , Luna menggeleng seolah memberi isyarat . Jangan tinggalkan aku Taylor , Taylor tersenyum .

Ia beranjak dan membaringkan tubuhnya di samping tubuh Luna . Dengan sigap Luna memeluk Taylor . “ tekanan teror itu sangat berpengaruh ternyata “ Taylor tersenyum dan membalas pelukan Luna dengan sayang . Wajahnya yang cantik dan natural berhasil memikat hati Taylor . Usapan demi usapan di pucuk kepala berhasil mengantarkan Luna pada alam mimpi .

Matanya yang tajam menoleh begitu mendengar suara derap langkah . Taylor merogoh ponselnya dan melihat kamera 13 . Stevan berjalan menuju arah kamar .

Taylor dengan gelalapan memasukkan ponselnya pada saku jas dan memejamkan kedua matanya . Pandangan Stevan langsung jatuh pada seorang pria yang sedang tertidur di ranjang Luna .

Stevan mendekat , matanya membulat . Taylor memeluk Luna dengan possesive . Jemarinya sudah terkepal , tidak boleh ada yang menyentuh miliknya .

Taylor pura – pura dan menggeliat , ia terbangun dan mendapati Stevan sedang menatapnya dengan tajam .

“ ada apa “ dengan langkah pura – pura Taylor mendekati Stevan . Stevan menarik kerah jas Taylor dengan satu tarikan .

“ jangan dekati Luna , Luna milikku “ Stevan hendak melayangkan pukulan . Tapi , Taylor berhasil menangkisnya , Taylor memutar tangan Stevan dengan sangat kencang .

“ Jangan di sini Princess ku sedang tidur “ Taylor menyeret Stevan ke arah ruang  tamu . Tanpa aba – aba Stevan melayangkan pukulan dengan keras .

Taylor yang belum siap dan terhuyung ke belakang . Taylor menyentuh sudut bibirnya , kental dan merah . Bibirnya sobek . Taylor melayangkan pukulan lebih keras dan dengan gerakan cepat ia berbalik dan menendang wajah Stevan menggunakan kakinya . Stevan tersungkur , sudut bibirnya juga sobek .

Para pelayan hanya bisa menyaksikan kejadian itu . Ketika salah satu pelayan hendak melerai , Taylor melayangkan tatapan menusuknya dengan tajam .

NOTE : SEBAGIAN ADEGAN HANYA ADA DI BUKU 🔒💙

_____________________________________

VOTE DAN KOMEN

JANGAN LUPA  TINGGALKAN JEJAK YAH KAWAN !!!

COPYRIGHT BY © SALSABILANFH 2020

My Husband Is A Psychopath ( #1 The Keif Russel's Series )   Where stories live. Discover now