Hati tak kunjung bersuka ria.
Putus asa membelenggu bahagia
tanpa punya sela untuk meluruhkan kuncinya.
Telah terbang ke antariksa nan jauh,
tetap saja kenyataan itu sudah kutahu.
Laki-laki itu pribadi yang belagu.
Hatinya masih berdentum mendengar suara dari kekasihnya,
namun tak mengakui cinta yang masih bertahta.
Dia, pelopor tidak bertanggungjawab.
Laki-laki yang menyia-nyiakan
perempuan tulus nan rupawan,
tidak mengakui diri telah tergoda
oleh bunga lain yang bertebaran.
Pernah menanam benih cinta,
namun setelah dituai tak ingin tetap menggarap di ladang yang sama.
Hatinya sesukanya pindah lahan.
Bertindak seolah-olah dia satu-satunya
lelaki di muka bumi, memangnya dirinya
kira hati yang terluka tidak diperkenankan
mencari bala bantuan?14/9/2020
YOU ARE READING
[3] Aksara, Rasa, Asa | ✔
PoetryHighest rank #1 puisiindonesia (20/05/2021) #1 words (25/05/2021) #1 pecintasastra (13/05/2021) #1 wattpadpoetry (13/05/2021) #2 poem (27/06/2021) #2 berpuisi (02/07/2021) #2 antologi (23/06/2021) #2 sastraindonesia (30/06/2021) #3 poetry (21/06/202...