benang merah

45 14 22
                                    

Bintang hari ini bermalam di matamu.
Dua telaga hitam yang kini berkilau
menarik segala rasa ingin tahuku tentang langit dan seribu misterinya.

Sejatinya mata itu menenggelamkan.
Keduanya memaksaku menerka keping-keping enigma di lautan bintang.
Aku mengumpulkan mereka satu persatu, menarik sebuah benang merah yang ku tak tahu berujung di mana.

Hingga akhirnya rangkaian koleksiku telah utuh. Benang merahku menemukan simpul akhirnya.

Koleksi keping yang retak-retak itu,
benang merah yang kusut itu,
segala yang aku lewati itu,
sejatinya mereka berakhir ke satu titik.

Kamu.

6/8/2020


Tidak mengapa tidak menarik, yang penting ada rasa, pilu, dan cinta yang tersampaikan di setiap larik.

Benar begitu?

Aku jadi ingin tau, bagaimana, sih, ARA di mata kalian? :')

Ah, iya.
Kalau berkenan dan suka, bisa tinggalkan jejak berupa bintang di pojok kiri dan mungkin curhat kalian/jawaban/apapun komentar kalian. Ajak teman kalian mampir ke sini juga yukk^^

Baca ARA terus yuk, kalau-kalau saja hatimu bertambah lega dan harimu bertambah cerah♥

[3] Aksara, Rasa, Asa | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang