memohon restu

48 25 18
                                    

Di pangkuanmu, seluruh beban kuletakkan.
Sekali lagi aku percaya bahwa hanya kamu yang kuat untuk menopang aku.
Usapan lembut di dahiku semoga saja bisa menyingkirkan kebiasaan berpikir terlalu keras.

Sebenarnya, semua tidak sesulit itu.
Tapi ini hanya aku dan segala ketakutanku akan banyak hal.
Aku si penuh masalah, dan kamu si pengurai masalah.

Bukankah mengartikan kita sepasang yang hebat dari pernyataan itu adalah hal yang masuk akal?

Kalau sudah begini, hanya Yang Di Atas yang mampu mengabulkan seluruh harapanku.
Restu dari sang penulis kisah menjadi satu hal yang benar-benar ingin aku genggam.

Restu itu, bukan sekedar restu untuk saling mencintai, tapi juga restu untuk saling menjaga. Bersama. Selamanya.




14/9/2020

[3] Aksara, Rasa, Asa | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang