*12🌻

1.7K 248 24
                                    

.
.
.
.
.

Besoknya. Kageyama di kejutkan dengan pemandangan dimana Oikawa dan sosok gadis bersurai biru sangat cantik itu berjalan berduaan saat perjalanan ke sekolah. Oikawa yang tampak canggung dan kiyoko yang terus mendekatinya. Kageyama hanya menatap polos. Ia memandang datar. dalam pikirannya, itu hanya akan seperti biasanya. Oikawa juga orang yang populer, itu wajar saja kan.

Seperti biasa...

Seperti biasa...

Seperti biasa..

Tapi gadis itu selalu mengikuti Oikawa kemanapun hari ini. Ia biasanya tidak akan merasakan apapun. Kageyama mengeratkan genggamannya tanpa sadar ketika melihat Oikawa makan bersama gadis itu di taman belakang sekolah. Oikawa tampak kesusahan dan kiyoko menyodorkan makan siangnya ke arah Oikawa. Itu romantis kan?. Ia bahkan tidak pernah seperti itu dengan Oikawa. Kageyama sedikit menunduk sayu. Kenapa..., Hatinya sakit ya?. Ia berusaha menyangkal hal itu. Ah, tidak mungkin. Ia hanya harus seperti biasanya saja.

Saat berbalik ia dikejutkan dengan sosok bersurai merah yang menghalanginya. Kageyama menatap polos ke arahnya. Tapi bisa terlihat ia sedikit sedih dengan genggaman tangannya. Karma Tersenyum miring dan melirik ke arah depan. Oikawa tampak kesusahan. Bagaimana, kalau ia membuat sedikit permainan. Dengan nakal, karma melayangkan tangan kirinya merangkul pundak Kageyama agar terlihat akrab.

"He~ Kageyama, apa kau belum makan siang?" Goda karma. Ia melirik ke arah Oikawa. Ia masih belum bereaksi.

Kageyama memiringkan kepala nya polos ke arah karma. "Belum" serunya singkat. Tepat saat itu Kageyama hanya diam saat melihat wajah karma yang sangat dekat dengannya. Ia bisa merasakan nafasnya. Tapi Kageyama tidak merasakan apapun seperti biasa. Ia menatap dengan tatapan tajam seperti biasanya. Bertatapan muka langsung dengan karma.

"Eh~. Kau mau makan bersamaku?" Seru karma tetap pada posisi yang sama. Ia melirik nakal ke arah Oikawa. Oikawa sudah ikutan melirik ke arahnya dengan tatapan tajam dan serius. Aura di sekitar nya sudah mengelap seolah mengusirnya agar tidak dekat dekat dengan Kageyama. Ia tidak tau kalau Kageyama sebenernya bahkan sama sekali tidak bereaksi maupun terpengaruh sedikit pun dengannya. Walaupun sudah sedekat ini, ia masih tampak biasa saja. Ini akan menyenangkan~~.

Kageyama hanya mengangguk spontan. Dan ikut saja pergi bersamanya. Tanpa tau kalau Oikawa sudah sangat panas disana. Oikawa melihat dengan wajah penuh kesuraman saat melihat kepergian mereka. Nampak sekali dari wajahnya. Ia meremas atasan kursi itu. Sialan karma!. Awas saja kalau ia berani menyentuh adik kelas manisnya itu. Dan kiyoko menatap itu dalam diam. Ia memakan makan siangnya lagi. Tidak peduli sama sekali.

.
.
.
.
.

Kageyama menghela nafas dalam hati. Dia sudah seperti biasanya. Setelah kejadian tadi, ia sama seperti biasa. Sudah dia duga, perasaan tadi itu hanya sementara saja. Lagipula, bukankah sudah biasa bagi Oikawa senpai untuk di dekati oleh para wanita. Kageyama seperti biasa berjalan ke arah kantin sebelum pulang sekolah.

Anak anak lain sudah pulang. Menyisakan beberapa anak anak lain disana. Oikawa senpai tidak ia temukan sedari tadi. Apa ia bersama kiyoko senpai ya?. Ugh, berhenti Kageyama. Perasaan aneh ini lagi. Menyelimuti dirinya membuat pikirannya tidak karuan. Hatinya seperti diremas remas dan ....sakit. Padahal ia biasa saja saat Oikawa di tembak. Tapi...kiyoko, bukankah ia cantik sekali.

Aah...kau kenapa sih Kageyama?.  Bukankah kau harusnya biasa saja. Tapi... Kageyama tidak pernah seperti itu dengan Oikawa senpai..Oikawa senpai juga sama sekali tidak keberatan. Kageyama menggelengkan kepalanya berkali kali. Lupakan saja, Biasakan dirimu Kageyama. Lupakan perasaan aneh itu. Kageyama berjalan menyusuri lorong hendak kekantin. Sambil berusaha untuk melupakan perasaan itu.

Seniors!, Notice Me...Please? [OiKage, KaruAsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang