Plan

1.5K 294 66
                                    

Hai

***

"Eh, Nona Yuri?"ujar Bam dengan nada sedikit terkejut.

Bam dan kawan-kawan sedang sarapan di kantin, walaupun ada satu orang yang tidur dan satu lagi hanya memainkan makanannya.

"Itu benar loh, dia itu barbar sekali, makanya dijuluki putri Jahad terburuk."jelas Endorsi.

"Sulit dipercaya, padahal dia orangnya baik..."ujar Bam.

"Memangnya dia tidak pernah memukulmu?"tanya Endorsi sambil mengunyah makanannya.

"Dia memang pernah menendangku, sih."

"Itu barbar sekali, ya."komentar Hoh dengan senyuman 'Khasnya'.

Khun hanya meminum kopinya dengan tenang tanpa memperhatikan percakapan antara Bam dan Endorsi, tapi sebenarnya sedang ia memperhatikan seseorang dari sudut matanya.

"Kan bisa dicari lain kali!"ujar Elena agak kesal terhadap tingkah sahabatnya yang tak lain adalah Y/N yang terlihat tidak bersemangat dan terus saja memainkan makanannya.

"Habisnya, dia udah menemaniku dari awal petualangan ini, tidak mungkin aku membiarkannya sendirian."rengek Y/N pada Elena yang duduk disebelah kanannya.

"Ada apa sebenarnya ini?"tanya Hatz yang duduk disebelah kiri Y/N.

"Dia kehilangan sendok teh setengah bengkok kesayangan miliknya."jelas Elena.

"Oh, sepertinya aku melihat kau menjatuhkan itu kemarin."ujar Hatz.

Y/N membelalakkan matanya, refleksi ia memegang tangan Hatz. "Dimana?" Tanyanya kemudian.

"O-oh itu, kemarin kau tidak sengaja menjatuhkannya saat memasukkan kertas ke saku celana mu, kukira kau akan mengambilnya."jelas Hatz yang mulai salah tingkah dan mencoba melepaskan tangan Y/N yang memegang tangannya Di sisi lain seseorang berdecak kesal dan merasa kepanasan akan tingkah keduanya.

"Ok, terima kasih Hatz, i lope you."Ujar Y/N yang langsung ingin pergi tapi ditahan oleh Elena.

"Habiskan sarapan mu dulu."perintahnya sambil menarik Y/N kembali ketempat duduknya.

"Heeeh, tapi aku sudah kenyaaaang."keluh Y/N.

"Kau harus menghabiskannya, tidak sopan loh!"kali ini Zen yang duduk di samping Elena membuka suara.

Y/N menghela napas. "Iya-iya , Papa Zen dan Mama Elena."

"SIAPA YANG KAU PANGGIL PAPA DAN MAMA?!"bentak kedua bersamaan.

"Tuh kan samaan, berarti kalian tuh emang jodoh!"ledek Y/N yang kembali menyantap sarapannya yang tadi tertunda tidak menghiraukan kedua orang disampingnya yang menatap kesal kearahnya.

Aku santuy dan aku cantik!. Batin Y/N.

***

"Utututu, sendok! Sendok! Dimana kau???!"
Y/N tengah dalam proses pencarian sendok teh setengah bengkok kesayangannya itu di depan kamar Michelle Light tempat mereka nongkrong kemarin.

"Apakah ini yang kau cari?"

Saat Y/N mendengar suara yang ia harap lenyap dari muka bumi ini dengan berat hati Y/N menoleh dan melihat Rachel mengulurkan sendok teh setengah bengkok kesayangannya itu.
"Waaah Lio." Y/N mengambil sendok yang diberi nama Lio olehnya itu dari tangan Rachel.

"Aku menemukannya tadi didepan sini saat keluar kamar."jelas Rachel.

Y/N membersihkan tangannya yang tadi sempat menyentuh Rachel dengan hand sanitizer, dengan alasan biar gak kena Corona.
"Oh, gitu terimakasih."ujar Y/N yang masih serius membersihkan tangannya.

Connected (Tower Of God X Reader)Where stories live. Discover now