Season 2 Chapter 16

93 26 2
                                    

Hehe

_______'ff

1 bulan kemudian.

Di salah satu kereta yang membawa para Regular ke kota kereta, 3 orang sejoli tengah duduk di salah satu peron berusaha agar tidak se mencolok mungkin.

Tapi karena salah satu dari mereka iti Idol, terpaksa ia mengenakan jubah besar untuk menutupi wajahnya.

"Panas cok!" Keluh (Y/N) yang memakai jubah sendiri.

"Tahan bentar, udah bakal nyampe kok!" ujar Elena.

Salah seorang pegawai kereta menghampiri menghambat mereka sambil membawa troli berisi makanan.

"Aku mau cokelat Ini dan Itu 12 bungkus, ya." ujar (Y/N).

Belum sempat si pegawai mengambil cokelat itu, seorang pria berbadan besar ingin menyerangnya dari belakang.

Pegawai itu selamat setelah (Y/N) dengan cepat menariknya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya (Y/N).

"Tidak apa-ap- (Y/N)??!!!" Pegawai itu terkejut melihat wajah (Y/N) yang jubahnya tersangkut di kursi memperlihatkan wajahnya.

"Ihhh, penyamarannya gagal!!" keluhnya.

"Mau gimana lagi kan!" jawab Elena yang masih santai makan cokelat di kursinya.

Pria yang menyerang tadi mendekati (Y/N) .

"Kau punya tiket ya, serahkan padaku! Mau kau idol atau apalah, tidak akan ku berikan kelembutan!" serunya sambil menyodorkan pedang ke leher (Y/N).

"Haah! Karena image idol ini mereka semua meremehkanku!!" gumam (Y/N) "asal kau tahu yaa, aku juga Regular!"

(Y/N) menunjuk wajah pria itu dengan jarinya, sebuah aliran shinsu terbentuk lalu melesat tepat di sebelah kepala pria itu.

"Lihat kan? Jangan asal meremehkan orang dong."

Pria itu gemetar karena di belakangnya terbentuk lubang besar di kereta hanya dengan aliran Shinsu sekecil itu.

Tapi itu tidak menghentikannya, pedangnya kembali berayun menyerang (Y/N) tapi dengan sekali tendang pria itu terlempar keluar kereta.

"Menyebalkan!"

Suasananya pun kembali tenang kecuali fakta bahwa kini sudah ada lubang besar di peron mereka.

Pegawai kereta yang tadinya masih ketakutan kini berdiri dengan wajah berbinar.
"Keren sekali, (Y/N)! Aku mau minta tanda tangan!!"

Baru saja pegawai itu mengatakan hal tersebut, puluhan orang yang dari tadi menontonnya ikut masuk berdesakan ingin meminta tanda tangannya.

"Ya, ya, maaf, saat ini (Y/N) tidak akan menerima permintaan tanda tangan" seru Zen yang berusaha melerai orang-orang itu.

(Y/N) yang sudah malas langsung saja memasukkan Elena Zen dan pegawai tadi ke Lighthouse miliknya lalu melesat pergi ke atas gerbong kereta.

"kyaaax aku naik Lighthouse milik (Y/N)!!!"

(Y/N) tidak menghiraukan orang itu lalu menunjukan handphone pria tadi yang tengah membuka Emily.

"Ada hal penting yang ingin ku tunjukan ke kalian!"

Elena dan Zen melihat handphone itu yang menunjukkan informasi mengenai turnamen yang akan di adakan jam 14.00 hari ini, dan sekarang jam 14.10.

"Apaaa?! Jadi kita sudah terlambat?!!" Seru Elena yang langsung merebut handphone itu.

Zen langsung menghampiri pegawai kereta itu.
"Anu, apakah kereta ini menuju stasiun kota kereta?" tanyanya.

Pegawai yang masih terpesona dengan (Y/N) kebingungan dan menjawab.
"Eh itu, Stasiun Kota Kereta itu tidak lewat jalur ini, ini hanya kereta reguler yang menuju kota tua. Tapi jaraknya tidak terlalu jauh dari sini sih, Stasiunnya." jawabnya.

Connected (Tower Of God X Reader)Where stories live. Discover now