Season 2 Chapter 17

92 25 5
                                    

Khun menurunkan (Y/N) dari tangannya, lalu menatap kosong kereta neraka yang kini telah berangkat.

"Masih berpikir untuk naik kesana?" tanya (Y/N) yang kini tengah menghampiri Bam yang masih tak sadarkan diri.

Khun menghela napas panjang, "Tidak berminat."

(Y/N) mengelus kepala Bam dengan lembut.

"Apa yang kau lakukan padanya?" tanya Khun.

"Hanya memberinya sedikit kekuatan." ujarnya.

"Kyaaaa!!! Itu benar-benar (Y/N)!!?"  Wanita bersurai pink dari tim baru Bam berteriak histeris saat melihat (Y/N).

Prince dan Miseng ikut mendekat dengan penasaran.
"Jadi itu benar kau ya (Y/N), idol itu?!" tanya Prince tak percaya.

"Menjadi Idol, ide yang konyol sekali!" celetuk Khun.

"Aku tahu kau cemburu karena ke populeran ku, kan?"

Khun menyentuh anting biru yang masih di pakai oleh (Y/N).
"Huh"

Rak pun datang dan membantu Khun mengangkat Bam menuju penginapan.

"(Y/N) aku mau tanda tangan!!" seru Prince sambil menyodorkan kertas dan bolpoin.

(Y/N) dengan senyum songong berdiri.
"Tentu, untuk penggemarku, apapun akan kulakukan." ujarnya.

Miseng ikut. "Aku juga mau, katanya tanda tanganmu di jual mahal sekali."

"Dia benar-benar masih mau melanjutkannya permainan Idol itu?" tanya Zen.

"Biarkan saja, setidaknya sekarang permainan idolnya hanya di sirkel bodohnya itu." ujar Elena yang ikut pergi dari sana meninggalkan trio bodoh dan seorang penggemar pingsan di stasiun.

***

Bam tersadar di sebuah tempat gelap dengan sebuah lingkaran merah berada di atasnya.

Kau menginginkan kekuatan?

Bam terkejut mendengar suara dari lingkaran merah itu.

"Siapa kau?"

Sebuah tangan perlahan muncul dari lingkaran merah tersebut hingga akhir muncul wujud seorang wanita berambut merah dari dalamnya.

Wanita itu melayang ke arahnya, dengan gerakan bagai hembusan angin, wanita itu mengalungkan tangannya ke leher bam.

Jika kau ingin kekuatan lebih, akan kuberikan.

Suara wanita itu bagaikan gema dalam gua, lembut namun dalam.

"Aku, aku ingin kekuatan lebih?!" Bam menatap tangannya dengan tatapan kebingungan.

Wanita itu mendekatkan bibirnya ke telinga Bam.
Iya, kau menginginkannya kan? Untuk menaiki menara ini, dan untuk mengejar gadis itu?... Rachel, kan?

Bam terkejut saat wanita itu mengatakan nama Rachel, ia ingin menariknya namun Wanita itu lebih dulu melayang jauh, namun kembali ke depannya, memasang gaya santai di udara.

Kenapa terkejut begitu? Bukan hal yang luar biasa loh, karena aku selalu bersamamu, dari awal hingga akhir nantinya.

"Siapa sebenarnya dirimu?!!!" Bam kini mulai lebih sadar dan tidak ingin di hasut olehnya.

Wanita itu diam, lalu kembali mendekati Bam. Bam yang mulai tersadar akhirnya bisa melihat dengan jelas wajah wanita itu.

"Kau?!"

Wanita itu tersenyum miring.
Lama sekali menyadarinya

"T-api bagaimana, bagaimana kau?"

Bagaimana? Bukankah sudah di jelaskan oleh pria pirang panjang itu. Karena aku yang menahan kekuatanmu, karena itulah aku di sini...

Connected (Tower Of God X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang