9.

4.9K 214 17
                                    

Tak ada yang berubah. Tessa dan aldefian menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Rasanya mereka masih terlalu canggung.

Mereka, sepakat untuk melanjutkan hubungan yang dulu terjalin. Terkadang ada sesuatu yang tak bisa di mulai dari awal, karna terlalu banyak hal berharga yang bukan hanya sekedar cerita yang sudah usai, tapi cerita yang masih menunggu untuk di lanjutkan.

Saat seperti sekarang ini. Lagi...dan lagi, aldefian tengah menceritakan kenangan-kenangan mereka yang sayangnya tessa tak bisa mengingat itu semua.

Ada rasa bersalah di sudut hati tessa,karna tidak dapat mengingat apa saja yang mereka telah lalui. Tessa mengamati Aldefian yang tampak besemangat dan sesekali tetawa sambil menceritakan kenangan kenangan mereka dulu.

Terkadang aldefian akan berdiri dan memperagakan gerakan tessa yang selalu memarahinya saat tak mau makan makanan manis yang di sodorkan padanya. Kadang juga aldefian akan tertawa sambil bercerita betapa lucunya muka tessa kala di ajak aldefian untuk lari marathon pagi pagi. Di setiap derai kata yang terlontar dari mulut Aldefian tak sedikit pun tessa lupa untuk mendengarkannya.

Dengan terus memandangi wajah Aldefian yang tampak berseri-seri sembari bercerita dan tak lupa senyum manis yang selalu terukir di bibir Aldefian, menandakan bahwa betapa indahnya masa-masa saat mereka pacaran dulu. Namun sayang bagi tessa melupakan itu semua.

Setetes air mata tessa jatuh, menandakan betapa dia benar benar bersedih melupakan banyak hal. Terkadang tessa mencoba untuk mengingat kenangan usangnya, tetapi bukannya teringat kembali. Tessa malah membuat dirinya kembali pingsan, atau mimisan.

Aldefian yang menyadari ada setetes air mata tessa yang jatuh, sedikit panik dan memberhentikan ceritanya.

"Ada apa??" Tanya aldefian yang kini fokusnya teralihkan sepenuhnya kearah tessa.

"Nggak...pasti bahagia banget dulu saya ya pak" tessa menggeleng sambil memberikan senyum terbaiknya untuk aldefian.

Untuk sementara ini mereka masih nyaman dengan panggilan formal 'Saya-kamu'. Tak di pungkiri berpisah lebih dari 2 tahun, lalu kembali bertemu dengan keadaan salah satu dari mereka kehilangan banyak memori membuat cerita mereka terhenti dan malah membuka cerita baru dengan rasa yang berbeda.

"Yaudah kalo gitu. Ayo kita masuk, sebentar lagi saya harus pulang" aldefian membantu membawakan dua cangkir yang telah kosong miliknya dan tessa.

Tessa menatap punggung kokoh di depannya, tak sadar senyum kecilnya ikut berkembang saat mengingat betapa antusias boss galaknya ini saat bercerita tadi.

"Ohhh iya Tessa" tiba-tiba aldefian berbalik dan hampir menabrak Tessa yang masih senyum sambil geleng geleng mengingat cerita aldefian tadi.

"Eh, Ma- maaf heheheh" Tessa tertawa canggung saat sadar dirinya hampir menabrak dada sang boss besar.

"Tolong siapkan file rapat dengan perusahaan pak Wijaya ya. Tadi sekretarisnya menghubungi saya langsung agar jadwal rapat di majukan sekitar jam 10 pagi" jelas aldefian sambil memberikan senyuman termanisnya untuk Tessa.

Hening...

Tessa terpesona melihat senyuman bossnya ini. Dia berfikir lagi, bahwa dia benar benar beruntung memiliki orang yang ada di hadapannya ini hingga sekarang.

"Siap pak" Tessa membalas senyum aldefian, sambil berpose layaknya menghormati bendera di Senin pagi.

Aldefian yang melihat tingkah Tessa pun semakin melebarkan senyumnya, dan Mengusap pucuk kepala Tessa.

"Okelah, sudah malam. Saya pulang ya" Aldefian melirik sedikit jam di tangannya yang sudah menunjukan pukul 20:59 malam.

Aldefian menaruh dua cangkir yang di bawanya tadi di atas meja dapur, dan berbalik menatap Tessa yang masih berdiri mematung memandangi kemana aldefian melangkah.

"Kalo begitu saya pulang ya. Assalamualaikum" aldefian tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Tessa dan keluar menghilang di balik pintu.

"Wa....alaikumsallam" Tessa membalas salam aldefian dan lambaian tangannya setelah aldefian menghilang dari pintu.

Sehabis melihat senyum manis yang membuat bunga bunga sakura bermekaran di sekelilingnya, Tessa tak bisa benar benar fokus jadinya.

Tak lama Tessa tiba tiba bergumam.

"Fix pak...dirimu adalah jodohku" Tessa tersenyum dan berjalan menuju kamarnya dengan melompat lompat kecil kegiarangan.

........

".....nanti setelah pertemuan dengan wakil presedir Han, bapak akan lanjut rapat di jam 14:20 di restoran hotel....."

"Pak??" Tessa berusaha menyadarkan bossnya ini yang sedari tadi terus menatapnya dengan bertopang dagu.

"Nanti kalo udah hari Minggu, kita nikah ya" tiba-tiba saja Aldefian mengatakan hal tak jelas.

Membuat Tessa mendaratkan Map berisikan bahan yang akan di bahas di rapat nanti ke kepala Aldefian.

'tuk'

Bunyi map plastik tersebut beradu dengan kepala bossnya.

"Awww" dan gaduhan mengalun indah dari mulut Aldefian. Membuat Tessa yang melihat itu tersenyum bangga karna mampu menyadarkan boss sintingnya ini.

"Fokus pak" ucap Tessa dengan tegas.

Tanpa tau aldefian yang masih menggosok kepalanya yang sakit habis di ketuk sayang oleh tessa.

Sekertaris sekaligus kekasihnya.

"Iya saya sudah tau kok. Kan kamu sudah mengirimkan semua jadwal saya tadi melalui email" ucap Aldefian sedikit kesal.

"Saya hanya kembali mengingatkan pak, takutnya anda lupa" Tessa berusaha tersenyum semanis mungkin sekarang.

Karna Aldefian yang menjabat sebagai bossnya ini. Benar benar berbeda dari aldefian kekasihnya. Walau mereka orang yang sama.

Aldefian yang di depannya ini sungguh menjengkelkan. Membuat penyakit darah tingginya di uji habis habisan.

Tapi...berbeda kalau,

Aldefian yang menjadi kekasihnya,bertemu di luar jam kantor. benar benar manis dan membuat banyak perempuan di luar sana klepek klepek karna sikapnya.

Tessa memijit pangkal hidungnya, sedikit pusing meladeni tingkah bossnya yang terkadang tidak masuk akal ini.

"Tessa cepat rapatnya sebentar lagi" Aldefian berseru dari arah pintu kantornya. Memanggil Tessa yang masih memijat pangkal hiudngnya sedari tadi.

"Iya pak" Tessa pun menarik nafas panjang dan berbalik menyusul bossnya yang sudah lebih dulu berjalan menuju ruang rapat.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC...

Maaf ya guys ini pasti banyak typo, dan sedikit nggak nyambung. Atau apalah.

Maaf, author bener bener lupa jalan ceritanya.😭

Tolong di maafkan ya. Dan jangan lupa like, komen dan nantikan selalu mereka.

Muach....

Sekretaris Rasa IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang