11.

2.2K 175 6
                                    

Mau ceritaಥ_ಥ.

Gue baru sadar kalau gue nggak pernah dapat vote yang sebanding sama yang baca. Ibaratnya banyak pembaca goib di sini(◕ᴗ◕✿).

Gue juga nggak pernah ngasih target ke kalian yang baca untuk vote gue dan baru gue up ini cerita. Karna gue sadar diri, cerita gue tu bukan apa apa dari yang lain. Mulai dari tata bahasa yang nggak jelas, banyak typo, lama update, dan terkadang cerita yang nggak nyambung. Jadi gue sadar dan nggak pernah untuk minta target vote di setiap cerita gue.

Gue ada yang baca aja makasih banget. Nah untuk itu gue mau kasih tau ke kalian dan diri gue sendiri untuk kalau baca cerita yang lain mohon di vote ceritanya, karna vote itu seberharga itu hahahah.

gue nggak menargetkan cerita ini punya vote berapa, tapi yang penting kalian suka ceritanya, dan masih setia sama gue. Gue bersyukur banget. Dan makasih banyak, selamat membaca.

......

Tessa tengah duduk sendirian di gazebo belakang villa, rumah sudah kosong sejak Tessa bangun, kata bapak penjaga villa yang lain semua pergi ke pasar dan Tessa di tinggal karna masih tidur.

Sudah 2 jam Tessa duduk di gazebo dengan segelas teh madu hangat yang menemaninya.

Menikmati pemandangan indah hutan yang masih asri membuat Tessa lupa waktu.

Tak berapa lama suara mobil memasuki pekarangan rumah terdengar, Tessa langsung bangkit dan menuju sumber suara.

Tampak Sinta yang kesulitan membawa beberapa barang di dalam plastik besar, Bram juga menjinjing beberapa plastik transparan berisi sayur-mayur, Dan Amir membawa sebuah box Ntah apa isinya.

Sedangkan aldefian dengan santainya melenggang keluar dari mobil dan masuk kerumah tanpa menghiraukan Sinta yang kesusahan membawa plastik-plastik besar itu.

Akhirnya mau tak mau Tessa membantu Sinta membawa salah satu plastik besar yang berisikan daging daging.

"Kita bakal barbeque an kata kak Al" ucap Sinta, seolah tau apa yang hendak Tessa tanyakan.

Tessa hanya mengangguk dan mengikuti yang lain masuk.

Terlihat di dapur aldefian yang tengah minum sambil duduk di atas pantry dapur, Tessa yang telah menaruh barang yang di bawanya di bawah langsung menggeplak lengan aldefian.

"Apa ih?" Tanya aldefian kaget, sebab air yang di minumnya sedikit tumpah akibat geplakan Tessa.

"Duduk di kursi, ngapain duduk di sini. Nggak liat yang lain mau taruh barang" sebal Tessa sambil memandang sengit aldefian.

"Ihh iya iya, maaf" ucap Aldefian sambil mencubit pipi Tessa yang tengah menggembung tanda sebal.

"Jangan marah dong" bujuk aldefian yang di abaikan oleh tessa.

.....

Malam semakin larut namun 5 orang yang sedang asik makan bersama di ruang tengah tak terlihat sama sekali akan pergi tidur. Semuanya masih terjaga, sedari tadi mereka banyak mengobrol.

Mereka bercerita banyak hal, dari hal lucu sampai menyedihkan. Yah menghabiskan waktu hinggap larut malam dengan bercerita dan mengenang masa lalu itu sangat menyenangkan.

Satu persatu dari mereka mulai masuk kamar, Sinta yang yang pertama kali undur diri, Di ikuti Bram dan Amir.

Tinggallah Tessa dan aldefian. Mereka pun pindah dari gazebo ke ayunan dekat kolam berenang. Tessa yang duduk menjatuhkan kepalanya di bahu aldefian, dan aldefian yang menaruh kepalanya di atas kepala Tessa.

Sekretaris Rasa IstriWhere stories live. Discover now