6

14.8K 488 34
                                    

Maafkan author kalian yang jahat ini ya.

Banyak banget halangannya buat nyicil ini cerita.

1. Author sempat mau masuk asrama. Eh tapi karna ada suatu halangan jadi nggak jadi.dan cerita ini lanjut.

2.sakit beberapa hari barusan.

3.author sibuk ngurusin mau masuk SMA.

4.ada pesta keluarga di desa dan nggak ada sinyal.

maafkan author ya.kalo cerita sebelah itu.aja baru tadi malem buatnya. Makanya banyak typo nggak author baca ulang lagi.

Terus cerita ini baru author cicil sedikit sedikit.karna partnya panjang.

.........

"Plisss ya fian. Kalo lo galau.....galau aja sendirian. Jangan ajak gue sama Bram ke sini" mau marah saja rasanya amir.

Saat sedang sibuk sibuknya. Sahabatnya ini malah merengek meminta amir dan Bram untuk datang ke kantor.

Ya beginilah kalau sang Aldefian farik algafian galau. Menerintah orang lain datang kedekatnya dan yang aldefian minta hanya.

"Diam" cukup satu kata itu saja, Bungkam Bram dan Amir.

Hening...

Amir memainkan ponselnya. Mungkin hanya membuka dan menutup kembali galeri.

Bram dengan santainya berbaring di sofa ruang kerja aldefian sambil melihat majalah majalah bisnis, padahal mengertipun tidak.

Jangan lupakan pemeran utama kita.

Aldefian yang sedang melamun sambil mengamati langit ibu kota di pagi hari.

Yap ini masih pagi hari. Belum jam masuk kantor.

Masih jam 6.15

Dan Aldefian sudah menggalau sejak Subuh.Amir yang lebur dan ingin pulang kerumah untuk istirahat malah di panggil aldefian untuk kekantor.

Dan

Bram yang tengah tidur di telfon terus menerus oleh aldefian.hanya untuk menemaninya 'DIAM'.

Waktu terus berjalan, tidak ada posisi yang berubah.

Hanya sekarang Bram sedang tidur pulas dengan amir yang ikut tidur di sofa dengan posisi tidur.

.........

Cklekk......

"Selamat pagi pak" suara pintu kayu jati terbuka serta suara perempuan yang masuk dengan tergesa gesa.

Amir yang terkejut bangun.sambil menoleh kiri dan kanan bingung.

Bram yang masih tidur tanpa tau keadaan.

Dan aldefian yang sudah mematung di tempat menatap ke ara pintu ruangannya.

"P...pa...pagi" di mana aldefian yang berwibawa.

Mengapa dia gugup.

"Pak ini jadwal untuk hari ini.

Dan nanti siang bapak akan meng interviu beberapa calon sekertaris menggantikan saya" senyum manis perempuan yang menjabat sebagai sekertaris aldefian. Telah membuat aldefian beku di tempat.

"Pak....." tessa melambai lambai kan tangannya di depan wajah sang bos besar.

"Bapak..." ya perempuan yang di maksud adalah Tessa.

"Bapak aldefian..." nah barulah kini aldefian tersadar dan kembali seperti biasanya.

"Ahh... iya" aldefian dengan cepat mengalihkan pandangannya dari tessa.

Sekretaris Rasa IstriWhere stories live. Discover now