13.

1.5K 67 5
                                    

Walau berat hati dan mau tidak mau, aldefian melangkah meninggalkan kekasihnya yang tampak sedih. Pesawatnya akan take off dan aldefian harus segera naik agak tidak tertinggal.

Yahhh, masalah perusahaan utama yang tiba tiba saja semakin parah membuat aldefian harus turun tangan dan pergi ke Inggris, sebenarnya masalah ini sudah dia usahakan untuk di selesaikan jarak jauh, tapi sepertinya tidak mungkin ya jadi lah aldefian harus turun tangan untuk datang langsung ke perusahaan utama.

Kesehatan ayahnya yang menurun sejak sakit beberapa tahun lalu, membuatnya tidak bisa menghandle lebih jauh perusahaan utama.

Kini di dalam pesawat, aldefian sedang berusaha menyusun kata kata untuk membujuk ayahnya pulang ke Indonesia.

Bukannya apa, rasanya lebih baik kalau aldefian bisa menjaga ayahnya setiap waktu tanpa di pisahkan jarak. Ibunya yang juga sudah berumur aldefian yakin tak sanggup bila mengurusi ayah seorang diri.

Kakaknya sudah menikah dan tinggal bersama suaminya, membuat mansion mereka yang berada di Inggris benar benar kosong.

13 jam lebih perjalanan yang ditempuh aldefian, kini aldefian telah sampai di 'Bandar Udara Heathrow' matanya bergulir ke sana kemari mencari sang asisten pribadi keluarganya.

(Anggap aja si aldefian pakek bahasa Inggris ya pren).

"Tuan muda" panggil seorang pria paruh baya dengan setelan jas hitamnya.

"Jack, lama tidak bertemu" ucap Aldefian sambil memeluk Jack.

"Ya lama tidak bertemu tuan" balas Jack dengan senyum bahagianya.

"Mari tuan, saya bantu bawakan barangnya" Jack mengambil alih koper aldefian.

"Terimakasih"

"Jack bagaimana kabar mansion? Apa semua baik baik saja?" Tanya aldefian sambil mengekor Jack menuju mobil yang akan mengantarnya ke mansion keluarga Algafian.

"Semua baik baik saja tuan" jawab Jack.

Tak butuh waktu lama untuk sampai ke mobil keluarganya, dan aldefian kini tengah membelah jalan kota London.

Hanya butuh waktu 1 jam 30 menit, aldefian sudah memasuki halaman mansion keluarga Algafian, tampak di depan pintu ada sang ibu yang menyambutnya dengan bahagia.

"Sayang" sapa sang ibu ketika aldefian turun dari mobil dan berjalan menuju ke arahnya.

"Bagaimana kabar mommy?" Tanya aldefian sambil memeluk ibunya dan mencium pipi ibunya sayang.

"Baik baik saja, bagaimana kabarmu nak?" Tanya ibu aldefian sambil menuntun sang anak untuk masuk ke dalam mansion.

"Aku baik baik saja ibu" jawab aldefian sambil terus merangkul ibunya.

"Dimana Daddy?"tanya aldefian karna melihat ruang keluarga yang kosong.

"Ada di taman belakang, sekarang lebih baik kau membersihkan dirimu dan setelah itu temuilah daddymu" ucap sang ibu.

Aldefian pun melangkah menaiki tangga menuju lantai tiga di mana itu tempat kamar pribadinya.

Rasanya rindu sekali dengan rumah ini, walau sudah hampir 3 tahun tidak datang berkunjung.

Tidak ada yang berubah dari tata letak barang barang di rumah ini, hanya saja sekarang terasa lebih sepi.

Di bukanya perlahan pintu kayu kamarnya, ruang kamar yang di dominasi warna hitam dan abu abu membuat ruangan ini terasa lebih dingin.

Aldefian membaringkan badannya lelah, rasanya tak sanggup menyentuh air untuk mandi. Perjalanan dari pagi dan baru tiba ketika matahari sudah berganti perannya dengan bulan membuat badan aldefian lelah bukan main.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekretaris Rasa IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang