8.

6.2K 263 34
                                    

Maaf ya sayangkuh semua. Diri ini sudah setahun tidak update....

Plakkkk(tampar online karna nakal hiatus lama)

......

Aldefian memandangi wajah tidur tessa, senyumnya dari tadi tak pernah luntur. Sembari memandangi wajah tessa yang tertidur pulas setelah menangis.

Tak henti hentinya aldefian memandangi wajah tessa, sampai matanya tak sengaja melihat kalung berbandul bulan sabit tergantung di leher tessa.

Rasanya aldefian benar benar akan menangis sekarang, dia tahu betul kalung itu. Itu adalah hadiah pemberiannya sesaat sebelum pergi ke inggris.

Tanggannya mengepal kuat menahan air mata yang akan terjatuh. Rasa bersalah di dadanya semakin memucah.

Dia melihat foto yang sudah sedikit usang di tangannya, itu foto dirinya dan tessa saat pertama kali berkencan.

Saat itu tessa masih kelas 1 SMA dan aldefian kelas 3 SMA, memori memori lama kembali terulang di ingatan aldefian.

Memori di mana dia saat pertama kali bertemu, lalu saat pertama kali dia mencoba berkenalan dengan tessa, lalu saat dia mengatakan perasaannya pada tessa.

Semua kenangan kenangan indah itu masih ia ingat dengan jelas. Sangat jelas hingga rasa bersalah di lubuk hatinya semakin menjadi.

Aldefian menelungkupkan kepalanya di atas lengan di sebelah tessa yang masih tertidur.

Setetes demi setetes air matanya keluar, dia membayangkan 7 tahun terakhir hidupnya seperti apa.

Dia membayangkan betapa tessa begitu menanggung beban yang berat karna di tinggalkan orang orang yang dicintainya, tessa yang menunggunya.

Aldefian ingat betul bahwa tessa akan sangat cengeng ketika dia melihat ayahnya sakit, dia akan terus menangis di pelukan aldefian ketika tahu ibunya berkerja keras demi membelikan hadiah untuk hari ulang tahunnya.

Aldefian ingat betul seorang tessa yang selalu akan menangis bila itu menyangkut orang yang dia cintai, dia akan sangat lemah karna itu.

Air mata aldefian terus keluar membayangkan betapa tessa melewati tahun tahun terburuknya tanpa aldefian, berjuang sendirian sedangkan aldefian pergi tanpa memberinya kabar.

Bahu aldefian bergetar menahan isakan, dia adalah pria yang lemah dan cengeng bila menyangkut orang tersayangnya.

Dia bukan pria yang kuat bila melihat orang yang di kasihinya menangis, dia bukan pria yang mampu menahan senyum di setiap saat hidupnya.

Dia adalah pria cengeng yang amat sangat mencintai keluarga dan kekasihnya. Orang yang mampu memberikan keceriaan di saat keluarganya harus pergi demi mencari uang untuk masa depannya, orang yang mampu mengisi hari hari aldefian yang hanya ia lewati dengan diam, orang yang mampu membuat aldefian merasakan seluruh beban di pundaknya hilang ketika dia tersenyum, orang yang tidak akan tergantikan di hati aldefian.

Dia Tessa gadis lucu yang memberikannya bunga saat hari terakhir moss karna tessa memilihnya sebagai senior favorit.

Air matanya tak behenti. Ntah lah dia merasa begitu lemah sekarang.

Tiba tiba aldefian merasakan usapan di kepalanya.

Dia mendongak tanpa tahu air matanya masih mengalir, dia menatap tesaa yang tersenyum.

Aldefian langsung memeluk tessa menangis sejadi jadinya dengan terus mengucapkan kata maaf.

Karna saat ini dia hanya mampu berkata "maaf" untuk seorang Tessa Ramelda Atmaja.

Sekretaris Rasa IstriWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu