O25 : Semuanya berakhir ?

2.3K 213 25
                                    


Jaehyun turun dari taxi dan berlari mendekati rumahnya.

" Shit....."



Jaehyun melihat garis polisi yang melingkar menutupi gerbang rumahnya. Pertanda buruk.










" DONSS!!"










Jaehyun berlari melewati garis polisi dan memasuki rumahnya. Bukan Doyoung yang Ia lihat tapi Yuta yang sedang duduk di depan pintu rumahnya.

" KEMANA DONS!? KEMANA!?" Jaehyun menarik lengan Yuta.

Yuta hanya diam.

" JAWAB BRENGSEK!" Jaehyun menarik kerah baju Yuta.

Yuta masih terdiam.

Jaehyun mendorong Yuta sampai terjatuh dan berlari memasuki rumahnya. Yuta mengikuti dari belakang.


" DONSS!??"



" INI JAE... JAE PULANG DONS..."



Jaehyun mengelilingi setiap sudut rumahnya dan mulai meneteskan air mata.






" Sayang.... Jae.. Pulang...."









" Jae pulang...."







Jaehyun memasuki kamar. Melihat kekacauan didalamnya.

" ARGHHHH! " Jaehyun mengacak rambutnya kasar. "  JAEHYUN BAJINGAN!!"

Jaehyun menarik Yuta yang berada di belakangnya dan menatap tajam.
" KEMANA DONS!? KEMANA BRENGSEK! "

Yuta menatap Jaehyun dan menunjukkan smirknya.

" Yut... Dons masih hidup kan?" Jaehyun mencengkeram baju Yuta.
" Dons masih hidup apa ga. Apa lo perduli sama dia?" Yuta menatap Jaehyun.















buggg~












Jaehyun menonjok rahang Yuta yang membuat sudut bibir Yuta berdarah.

" Lo bohongin gue brengsek! waktu itu lo di telepon bilang.... bilang kalau Dons baik - baik aja... t-tapi... TAPI MANA YUT? YANG GUE LIHAT SEKARANG SEMUA KACAU! CERMIN PECAH... DARAH BERCECERAN.... DONS GA ADA... LO BOHONGIN GUE BRENGSEK!"




buggg~



Sekali lagi Jaehyun menonjok rahang Yuta.
" DONS MASIH HIDUP KAN BRENGSEK!?"

Yuta tersenyum sembari mengusap darah yang ada di sudut bibirnya.

" Jawab.... Dons kemana...." Jaehyun terduduk dan menangis sangat keras.

Yuta masih terdiam.

" Dons...masih hidup kan..." Jaehyun menatap Yuta.
" Dons masih hidup Jae. Tapi gue ga bisa ngasih tau dimana dia sekarang..." Yuta berjongkok dan menatap Jaehyun.
" KASIH TAU GUE! " Jaehyun berteriak lagi. "KASIH TAU DONS DIMANA !"

Yuta menggeleng.

Jaehyun mendorong tubuh Yuta.
" DEMI APAPUN GUE UDAH TINGGALIN HERIN YUT. GUE UDAH GA SAMA DIA. GUE SEPENUHNYA CINTA SAMA DONS!"
" Terlambat Jae.." Yuta mengusap bahu Jaehyun.
" APA YANG TERLAMBAT BRENGSEK !? " Jaehyun menatap tajam Yuta.
" Terlambat... Dons... mutusin buat pergi dari lo. Gue bahkan udah nyoba ngasih tau kalau lo cinta sama Dons.. tapi sia - sia... Dons tetap mutusin untuk pergi dari lo dan nyuruh orang - orang bungkam buat keberadaannya dia... maaf Jae..."
Yuta menahan air matanya.




buggg~




Jaehyun memukuli dinding dan menggigit bibirnya kuat.

Sakit sekali rasanya. Ia merasa dirinya sangat bodoh, merasa tidak pantas untuk hidup. Banyak orang yang sudah dikecewakan olehnya. Mengecewakan Mommy Daddynya, Doyoung dan sahabatnya. Ia merasa tidak berguna lagi untuk hidup.

Jaehyun berlari menuju dapur.

" JAE!!" Yuta mengejar Jaehyun.

Jaehyun mengambil pisau di dapur.

" LO MAU NGAPAIN BRENGSEK!" Yuta berlari mendekati Jaehyun.
" JANGAN DEKET - DEKET!" Jaehyun menodongkan pisaunya.

Yuta terdiam.

" Gue benci diri gue sendiri Yut... gue bodoh... BODOH..." Jaehyun menempelkan pisau dilehernya.  " Biarin gue mati Yut.. gue ga pantes buat hidup. GUE BENCI DIRI GUE SENDIRI!"

Yuta mengeluarkan pistol yang ada di pinggangnya lalu menempelkan ujung pistol ke pelipisnya.

" Yut... jangan..." Jaehyun masih menempelkan pisau.
" Gue juga bakal benci diri gue sendiri. Kalau sampai sahabat gue mati di depan gue. Lebih baik gue juga ikut mati Jae!" Yuta menatap Jaehyun tajam.

Hening. Mereka hanya saling menatap dengan posisi yang masih sama.

" Sekali lo gores pisau itu. Kepala gue hancur..." Yuta memainkan jari telunjuknya di pistol.

Jaehyun menjatuhkan pisaunya dan berlari memeluk Yuta erat.

Yuta menjatuhkan pistolnya dan membalas pelukan Jaehyun.

" Maafin gue... maaf... udah ngecewain lo... maaf..." Jaehyun meremas punggung Yuta.
" Tolong berubah Jae. Jangan jadi brengsek, gue mohon. Selepas ada Dons apa ga, gue mohon jangan jadi brengsek lagi.." Yuta berbisik.
" Gue cinta sama Dons.. Lo tau kan Yut.. Gue sayang sama Dons..." Jaehyun berkata lirih.
Yuta melepaskan pelukannya dan menatap Jaehyun. " Iya gue tau Jae. Tapi kita harus hargain keputusan Dons. Biarin dia istirahatin pikirannya. Kalau lo emang ditakdirin buat Dons. Suatu saat lo bakal kembali lagi... t-tapi maaf... gue ga bisa bantu... lo harus usaha sendiri..."

Jaehyun mengusap air matanya dan mengangguk.

Yuta tersenyum. " Jangan jadi brengsek lagi ya?"
" Iya, makasih Yut.." Jaehyun tersenyum.


Jaehyun mengusap layar ponselnya sembari melihat fotonya bersama Doyoung.

" Sampai kapanpun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Sampai kapanpun. Jae berjanji untuk mencari Dons... Jae sangat mencintai Dons."
















































" Dons... diminum dulu ya obatnya." Taeyong memberikan obat kepada Doyoung.

Doyoung menelan obat tersebut dan meminum air putih.

" Apa perut lo masih nyeri ? " Taeyong menatap Doyoung.
" Hmmm.. Udah ga sih Yong, cuma kalau gue kecapean bakalan nyeri banget." Doyoung mengusap perutnya.
" Gue kan udah bilang Dons. Sementara tinggal tempat gue aja... biar gue bisa mantau lo setiap hari.." Taeyong tersenyum.
" Ga Yong, Johnny udah nyewain kostan ini buat gue. Jadi sayang kalau ga gue tempatin. Janji, gue ga akan kecapean!" Doyoung tersenyum.
" Janji ya? " Taeyong mengusap rambut Doyoung.

Doyoung mengangguk.

" Gue masakin buat lo dulu ya Dons."
Taeyong berjalan menuju dapur dan mulai memasak.

Doyoung berjalan ke jendela kamar lalu membukanya. Melihat jalanan dipadati dengan kendaraan, asap mengepul membuat gumpalan berwana hitam.

Doyoung menghembuskan nafasnya.

" Jae, aku harus melupakanmu."








, swipe for next

LOVE & DOYOUNG [ ✔️ ] Where stories live. Discover now