O23 : Yuta, Johnny dan Jaehyun

2K 200 23
                                    

klekk~









Setelah beberapa Jam menunggu. Akhirnya Dokter yang menangani Doyoung keluar dari ruang UGD.

" Dok, gimana?" Yuta mendekati Dokter tersebut.

Johnny, Taeyong dan Haechan ikut mendekati. Taeyong sedari tadi mengelus bahu Haechan untuk menenangkannya.

" Saudara Doyoung berhasil diselamatkan. Walaupun tadi sempat kehilangan banyak darah, beruntung Rumah Sakit masih ada persediaan darah yang sama untuk didonorkan. Tapi..."

Dokter menghembuskan nafasnya.

" K-kenapa Dok?" Yuta menyela.

" Janin yang dikandung saudara Doyoung tidak bisa diselamatkan, kar--"

" JANIN!? " Taeyong, Johnny dan Yuta bersamaan.

"  Iya betul. Saudara Doyoung sedang mengandung, usia kandungannya kisaran 3 minggu. Sepertinya saudara Doyoung sengaja menggugurkan janin tersebut, karena saudara Doyoung menelan banyak sekali obat - obatan yang membuat janin tersebut tidak bisa diselamatkan.."

Taeyong memeluk Haechan erat dan mulai menangis lagi. Itu sangat menyakiti Taeyong. Johnny mengusap bahu Taeyong.

" Lalu bagaimana Dok? " Yuta bertanya lagi.

" Selain menelan obat - obatan, saudara Doyoung juga menelan Alkohol dengan kadar tinggi dan terjadilah komplikasi pada rahimnya yang membuat saudara Doyoung akan sulit untuk mempunyai anak nantinya..."

Yuta mengepalkan tangannya.  " T-tapi Doyoung masih bisa punya anak kan Dok? "

" Saya pertegas lagi. Saudara Doyoung masih bisa mempunyai anak tapi akan sulit. Mungkin harus lebih banyak mengkonsumsi sayuran, meminum obat atau mengikuti program hamil dari Dokter. Saudara Doyoung akan siuman setelah efek obat biusnya hilang. Ada yang bisa saya bantu lagi? "

" Tidak Dok. Apa kami boleh masuk melihat Doyoung? " Yuta tersenyum.

" Boleh silahkan. Oh iya, untuk administrasi saudara Doyoung bisa salah satu perwakilan untuk mengurusnya? Setelah diurus nanti saudara Doyoung akan segera dipindahkan dari UGD ke kamar pasien biasa."

" Saya Dok." Johnny tersenyum. " Kalian duluan aja nengok Doyoungnya, nanti gue nyusul."
" Kalau begitu ikut saya ke bagian Administrasi. Saya permisi dulu." Dokter tersenyum dan berjalan. Johnny mengikuti.

Yuta, Taeyong dan Haechan memasuki ruang UGD. Melihat badan Doyoung yang dipenuhi selang medis dan wajahnya yang sangat pucat.

" D-dons... hiks....Dons..." Taeyong berlari mendekati Doyoung dan mengusap jemarinya.

Yuta mengusap bahu Haechan. " Nama kamu siapa?"
" Haechan kak..." Haechan menatap Yuta.
" Kamu masih trauma dengan kejadian tadi?" Yuta sedikit menarik Haechan menjauh dari Taeyong dan Doyoung.
" Aku ga trauma Kak.. cuma.. aku masih syok aja.." Haechan menatap Doyoung dan beralih menatap Yuta.
" Boleh ceritain gimana tadi?" Yuta tersenyum.
" Kemarin aku main ke rumah Kak Dons sama temenku, Renjun. Terus nginep di sana Kak. Paginya aku pulang, tapi aku balik lagi ke rumah Kak Dons. Soalnya hpku ketinggalan, tapi bukan hp yang aku temuin. Tapi ngeliat Kak Dons yang udah kejang - kejang Kak... Lalu aku minta tolong sama warga sekitar... " Haechan menatap dalam Yuta.

Yuta menghembuskan nafas dan tersenyum.
" Sekali lagi, terimakasih.."

Haechan mengangguk.

" Kakak boleh tanya sesuatu lagi? " Yuta menatap Haechan.

Haechan mengangguk lagi.

" Hufftt, waktu kamu main ke rumah Doyoung. Ada Jaehyun ga?" Yuta menahan emosinya sebisa mungkin saat menyebut nama Jaehyun.
" Ga Kak. Kak Dons bilang bang Jaehyun lagi ke New York. T-tapi kak Dons ga ngasih tau bang Jaehyun ke New York ngapain.." Haechan menggigit bibirnya.

Yuta tersenyum lalu keluar dari ruang UGD.


Yuta segera menelepon Jaehyun.

" H-halo Yut.."

" Halo Jae..."

" Yut... D-dons.."

" Dons sehat - sehat aja Jae. Ga usah khawatir. Cepet balik ke sini."
Yuta mengepalkan tangannya kuat.

" Tolong bilangin ke Dons.. Jae minta maaf.. Jae sayang sama Dons.. Jae bakalan cepet balik buat nemuin dia."

" Iya Jae nanti gue bilangin. Lo ke New York ngapain? Dons gue tanyain ga mau jawab."

" Gue jemput Adek gue buat balik ke Indonesia. Tapi.. gue ketemu Herin. Demi apapun Yut, gue ga bisa nolak Herin.."

" Terus? Lo berantem sama Dons? "

" Dons nelpon gue. Pas banget waktu gue ngamar sama Herin. Gue ribut sama dia dan gue nyakitin dia Yut... dan udah Dons ga ada kabar. Gue ninggalin Herin di sana. Bener kata lo dulu Yut, gue cuma terobsesi sama Herin, bukan cinta. Sekarang gue sadar kalau gue cuma cinta sama Dons."

" Lo ga kabaran lagi sama Dons?"

" Ga Yut.. Dons ga bisa gue kabarin, semua sosmednya off. Dons gapapa kan? "

" Gue udah bilang kan tadi, Dons sehat - sehat aja. Barusan gue ketemu dia. Emang keliatan badmood sih. Cepet balik ya Jae.."
Yuta berbohong.

" Lusa gue balik ke Indonesia. Makasih ya Yut."

" Iya Jae.."





piip~







Yuta meremas hpnya kuat.
" Asal lo tau Jae! Doyoung hampir mati gara - gara lo bajingan!"

Johnny yang sedari tadi sudah ada di dekat Yuta, mengusap bahu Yuta.

" Sahabat lo John! SAHABAT LO BAJINGAN! " Yuta menatap Johnny.
" Yut... udah.. Yang terpenting kita doain buat kesembuhan Doyoung." Johnny tersenyum.
" Hati lo sakit kan John? ngeliat orang yang lu sukain hampir mati gara - gara sahabat lo sendiri !? " Yuta mencengkram kerah Johnny.

Johnny hanya terdiam.

" Sama John..." Yuta mulai mengeluarkan air mata.
" M-maksud lo Yut? " Johnny menjauhkan badan Yuta.
" Sama, gue juga suka sama Doyoung dari dulu... Tapi sialnya Doyoung malah suka sama si Bajingan itu." Yuta mengacak rambutnya dan mengusap air matanya.

Johnny menghembuskan nafasnya kasar. Ia tidak menyangka, semua sahabatnya memiliki selera yang sama.

" Gue pikir Jaehyun bener - bener udah bisa bahagiain Dons tapi ternyata malah makin parah! gue bakal buat perhitungan buat dia." Yuta mengangguk. " Ya, gue bakal buat Jaehyun hancur."

" Yut, Yut.. Udah Yut jangan buat masalah ini makin buruk. Lo nyakitin Jaehyun sama aja nyakitin Doyoung. Dan gue ga bisa ngeliat Doyoung makin terpuruk." Johnny menarik lengan Yuta.
" Gue tetep bakalan buat Jaehyun hancur!" Yuta menatap Johnny.
" Dan gue juga bakalan buat lo hancur Yut! JAEHYUN SAHABAT KITA JUGA! " Johnny menarik kerah Yuta.

Yuta mendorong Johnny. " GUE GA PERDULI! JAEHYUN UDAH NYAKITIN DOYOUNG!"
" JANGAN JADI BODOH YUT! JANGAN HANCURIN PERSAHABATAN KITA CUMA GARA - GARA MASALAH CINTA! " Johnny berteriak di depan muka Yuta.
" Cuma? LO BILANG CUMA?"  Yuta mengacungkan telunjuknya di depan muka Johnny. " LO LIAT KAN? DOYOUNG HAMPIR MATI... INI BUKAN MASALAH CINTA... INI MAS--"

Johnny menepis telunjuk Yuta.
" Masalah apa hah? Masalah nyawa? Kalau lo hancurin Jaehyun. Lo sama aja Yut, ga lebih baik dari Jaehyun. Udah sekarang kita nunggu Doyoung, fokus buat kesembuhan Doyoung. Selepas ini salah Jaehyun atau bukan. Lo ga ada hak buat balas dendam ke Jaehyun!"

" Kenapa lo jadi belain Jaehyun hah? BERAPA DUIT YANG JAEHYUN KASIH KE LO HAH? " Yuta mencengkram baju Johnny.
" BAJINGAN! " Johnny mendorong Yuta. " JAGA MULUT LO!"
" Emang bener kan? EMANG BENER KAN? " Yuta menatap tajam Johnny.
Johnny mendorong Yuta kuat dan memepetkannya ke dinding. " JAGA MULUT LO! "
" BERAPA DUIT YANG DIKASIH SAMA JAEHYUN HAH? SAMPAI LO BELAIN MATI - MATIAN!" Yuta berteriak keras.
" JAGA MULUT LO BAJINGAN! JANGAN SEMBARANGAN NGOMONG!" Johnny menarik baju Yuta.







" Kak.. "







Yuta dan Johnny bersamaan menengok ke sumber suara.






" Kak Dons, udah siuman..."










,swipe for next

LOVE & DOYOUNG [ ✔️ ] Where stories live. Discover now