4. Pacaran Ala Prayogi

1.7K 258 8
                                    

"Halo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Halo. . Ya, jadi pergi bareng gue?" Fathur bertanya sekali lagi ke teman semasa kuliahnya itu. Andrea Namira atau lebih akrab dipanggil Eya.

"Hah? Oh. . Nggak usah deh, rumah lo ke rumah gue ujung ke ujung. Gue gampang lah." Andrea menolak tawaran Fathur yang bersedia menjemputnya untuk pergi bersama ke acara akad nikah salah satu teman sekelas mereka di kampus dulu.

"Nggak apa - apa, gue jemput aja, Ya!"

"Nggak usah Tuuur, gue taksian aja bisa koook!"

Andrea mendengar helaan napas dari Fathur, "Si Yogi nggak bisa ikut lagi?"

"Kan dia kerja, udah ah! Gue cabut duluan yak, ketemu di tkp. Daaaaah~"

Andrea lalu buru - buru mematikan panggilan dari Fathur sebelum orangnya mengoceh panjang lebar tentang hubungannya dan Yogi.

Lagi - lagi Yogi tidak bisa menemaninya. Kadang - kadang si cantik itu merasa cuma dia yang cintanya tidak setengah - setengah di dalam hubungan mereka. Tapi, kalau dibilang Yogi cuma main - main, tidak mungkin hubungan mereka bertahan sampai tujuh tahun dan semua keluarga Yogi sudah mengenal Andrea, kan?

Lagi - lagi Andrea cuma bisa menghela napasnya. Berusaha untuk tidak baper yang bisa berujung nangis sendirian dan membuat make up-nya luntur.

Salah lo, Ya. Bucin sama cowo kaya si Yogik!

Batinnya kesal.

.
.
.
.
.
.
.

"Selamat ya, Ki! Ram!" Andrea menyalami Kiki dan Rama bergantian. Sepasang pengantin itu tampak sangat bahagia. Sangking bahagianya sampai membuat Andrea halu kalau - kalau yang sedang disalaminya itu, dirinya sendiri dan Yogi.

"Pas akad tadi lo doa nggak?" Goda Kiki.

"Hah?"

"Katanya pas akad nikah, malaikat turun, terus kalau lo berdoa, doanya diaminin mereka. Siapa tau abis ini lo nyusul gue sama Rama hehe."

"Si Kiki ih apaan~"

Andrea tertawa kikuk.

"Semoga, Ya. Semoga." Ucap Kiki dengan senyum manisnya yang dalam hati langsung diaminkan Andrea.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selesai acara Kiki dan Rama, Andrea tak lagi mengabari Yogi. Entah sejak kapan ia berhenti menaruh harapan pada Yogi. Tapi, setidaknya gadis itu bersyukur Yoginya itu sibuk bukan karena perempuan lain, melainkan pekerjaannya.

Lamunan Andrea terusik ketika sebuah mobil Hyundai SUV hitam berhenti di depannya. Dahinya berkerut karena merasa tidak mengenal itu mobil siapa, sampai si pengemudi menurunkan kaca penumpangnya.

"Pulang, yuk!" Ucap suara berat cenderung parau yang sudah sangat Andrea hapal itu. Senyum Andrea langsung melebar mendengar ucapan Yogi barusan.

"Nggak mau masuk dulu?"

"Nanti aja pas resepsi." Jawab Yogi sambil membuka pintu penumpang tanpa turun dari kursi kemudinya. Iya, Yogi memang bukan tipe laki - laki yang akan turun dari kemudinya lalu berputar ke arah pintu penumpang dan membukanya. Kalau kata Yogi, 'Nggak efisien.'

"Tumben jemput? Mobil siapa nih?"

"Kan tadi gue bilang mau jemput? Mobil si Reki."

Andrea lalu ingat teman sekantor Yogi yang PD-nya kelewat tinggi itu.

"Kirain gue kalah lagi sama kerjaan lo." Cibir Andrea.

"Jangan mulai lagi, Ya."

Bukan sekali dua kali mereka berdua ribut karena pekerjaan Yogi. Tapi, tak apa - apa. Mereka selalu punya cara untuk kembali.

"Abis lo sibuk bener! Padahal sekarang kan bukan jamannya kerja rodi lagi!" Andrea dan protesnya yang kesejuta.

"Sampe kita nikah, Ya."

"Apaan?"

"Gue sibuk - sibuknya sampe menjelang kita nikah doang kok."

"Ngaco si Yogik mah!"

Andrea tertawa mengejek, "Kenyang gue sama janji pilkada lo, Gik!"

"Yeee. . Ya udah kalau nggak percaya."

"Emang kapan lo mau nikahin gue?" Andrea terpancing juga.

"May."

"Si kampret suka gitu ih! May be yes may be no kan?" Andrea ngambek lagi :')

"Lo tunggu aja, Ya. Nggak sabar banget emang jadi istri gue?"

"Bodo ah!"

Dan bickering penuh cinta ini pun akan berlanjut sampai nanti. Semoga begitu. Harap Andrea dalam hati.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selamat hari (hari apa sih sekarang? Gue lupa)

Terima kasih sudah mau membaca

Btw, intro cast nya dibikin apa enggak nih?

Much love

Iusernem

HER [BTS Local AU]Where stories live. Discover now