25. Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi? (Lagi)

831 129 2
                                    

"Tapi, kalau lo butuh bantuan, gue siap membantu."

"Bantuan? Bantuan apa emangnya?"

"Bantuan buat move on?"

Hani buru - buru menggelengkan kepalanya saat kata - kata Reki tempo hari itu lalu lalang dalam pikirannya.

"Kenapa Mbak?" Aji yang sedang duduk di sebelah Hani itu langsung sadar there's something wrong about his senior tho. Hani mendadak jadi sering blank, persis waktu awal - awal putus sama Genta.

"Hah? Kenapa apa?" Hani yang kaget auto off guard begitu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hah? Kenapa apa?" Hani yang kaget auto off guard begitu.

"Dari tadi gue ajakin ngobrol ngelamuuuun doang. Laptop juga dibuka doang kaga lo apa - apain dah?"

Hani menatap Aji sedemikian rupa. Bagaimana bisa ia lupa Kalau Aji itu pengamat yang handal? Wong yang bongkar dia pacaran sama Genta pertama kali itu Aji ckck.

Hani menghela napasnya, lalu berkata, "Nanti lo ember!"

"Kapan sih gue pernag ember, Mbak? Percaya deh sama Aji Yudhistira!"

"Kapan? Lo tuh selalu ember tau! At least ke Arin atau ke Fajar sih." Dengus Hani.

"Ya itu namanya gue butuh moral support karena menanggung beban rahasia orang." Balas Aji sambil cengengesan. "Jadi lo kenapa, Mbak?"

Hani menggigit bibir bawahnya, pertanda ia ragu untuk bercerita. Setelah berdebat di dalam kepala selama beberapa saat akhirnya Hani pun bercerita, karena sejujurnya dia butuh second opinion.

"Ngg. . Jadi hampir dua minggu yang lalu itu gue lembur."

"Oke. . Terus?"

"Terus gue disamperin sama Bang Reki."

"Oh. . Yang dia bilang dia confess ke elo itu?"

Dahi Hani berkerut, bagaimana Aji tau? Eh tunggu dulu!? Apakah Reki memang sedang menyatakan perasaannya waktu itu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dahi Hani berkerut, bagaimana Aji tau? Eh tunggu dulu!? Apakah Reki memang sedang menyatakan perasaannya waktu itu?

Sadar akan wajah penuh pertanyaan dari Hani, Aji pun menjelaskan, "Iya. . Gue tau. Gue sama Bang Yogi tau. Sebenernya yang tau itu cuma Bang Yogi sih. Tapi, waktu itu gue nggak sengaja ikut obrolan mereka dan tau juga."

"Hah? Kok lo nggak ngasih tau gue?" Protes Hani.

"Kan gue bilang gue bisa jaga rahasia. Ya, ini salah satu contohnya. Terus lo gimana, Mbak?"

"Ya, gue nggak tau harus ngapain lah! Sejujurnya gue bingung. Bang Reki juga keliatannya biasa aja. Tapi, itu dia beneran confess nggak sih ke gue?"

"Dia sih ceritanya ke gue beneran. Tapi, lo nya aja yang denial."

"Ya abisnya gimana? Gue nggak lagi - lagi deh pacaran sama temen sekantor. Putusnya nggak enak, Ji. Liat gue sama Genta."

"Ya kenapa mesti putus, Mbak?"

"Maksud lo?"

"Semua hubungan mau sama temen sekantor ataupun sama orang yang baru lo kenal juga kalau putus tetep nggak enak."

"Ya, tapi kan kalau sama temen sekantor itu kaya ketemu tiap hari, Ji! Jadi makin susah move on-nya dong."

Aji menganggukkan kepalanya, lalu kembali berkata, "Makanya Mbak, pacaran itu niatnya jangan buat putus."

Hani terdiam mendengar kata - kata Aji barusan.



"Gimana, Mbak? Kalau gue sih yes lo sama Bang Reki sih hehe~"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selamat siang dan selamat membaca syalalala
Kira - kira Hani bakal iyain Bang Reki nggak ya?

Terima kasih sudah mau membaca :)

Much love

Iusernem

HER [BTS Local AU]Where stories live. Discover now