20. Ba(D)ay

2.9K 339 21
                                    

REVISI MY STEP BROTHER
HOPE YOU LIKE IT!

Mohon maaf jika masih ada typo☞☜

®MyStepBrother






Sudah seminggu lamanya, Chenle enggan membuka matanya. Entah mimpi apa yang hinggap di dunia bawah sadarnya.

Renjun sendiri saat ini masih saja menjaga Chenle dan Renjun tidak tahu keberadaan Jisung sekarang.

Bahkan Jeno tidak ada di sini, setelah kejadian yang sangat tidak ingin Renjun alami.

"Chenle sayang, ayo buka matamu."

"Kau tidak lelah sayang? Eomma sangat rindu padamu, kau anak yang kuat sayang ..." Monolog Renjun.

Chenle tentu jelas tidak akan menjawabnya, karena pada dasarnya Chenle masih menutup matanya.

Ia bernapas pun hanya di bantu selang oksigen, jika selang itu dicabut maka tidak ada nyawa di dalam tubuh Chenle.

Dokter berkata, bahwa Chenle depresi karena ya kalian tau sendiri bukan?

Lalu, itu berakibat fatal dengan kondisi kesehatan Chenle, maka dari itu, hari demi hari kesehatan Chenle menurun, hingga akhirnya Chenle terbaring lemah di atas kasur ini.

Bahkan Renjun kaget saat mengetahui kondisi Chenle menurun, Chenle tidak pernah mengatakan apapun lagi tentang penyakitnya itu, selama kehamilannya. Parahnya lagi, saat Renjun baru tau kalau kondisi kandungan Chenle pun lemah.

Renjun sudah banyak kali menghubungi Jisung, namun nihil tak ada satupun yang di angkat oleh Jisung.

Renjun menangis diam. Apa yang harus Renjun lakukan jika Chenle telah tiada?

Renjun tidak menyadari pergerakan tangan sang anak, dirinya hanya fokus menangis, memikirkan keburukan yang melintas di kepalanya, tanpa permisi.

"E-Eomma ... " panggil Chenle dengan lemah.

Renjun langsung mengangkat kepalanya, lalu mengucap syukur bahwa anaknya telah bangun. Dirinya menekan tombol di samping ranjang Chenle untuk memanggil dokter.

"Le, kau akhirnya sadar sayang ... Terima kasih Chenle," ucap Renjun dengan berlinangan air mata dan mengecup berulang pucuk kepala Chenle.

"Ibu, tolong keluar sebentar saya akan memeriksa anak ibu." Renjun langsung melangkahkan kakinya keluar dari kamar Chenle.


































































Betapa terkejutnya Renjun, seorang pria yang benar-benar membuat Chenle tidak sadarkan diri selama satu minggu.

"Jisungiee ... " Renjun berlari memeluk sang anak tiri, menangis tersedu-sedu. Jisung membalas pelukan sang ibu, sambil mengelus punggungnya dengan lembut.

"Stt, Eomma tenanglah, Jisung sudah di sini."

"Kau kemana saja Jisung? Apa Ayahmu tau kau berada di sini?"

"Jisung pergi ke suatu tempat Eomma, tidak usah khawatir Ayah tidak tau," ucap Jisung.

"Cepatlah pergi Jisungie, Eomma tidak ingin Ayahmu mengetahui keberadaaamu."

"Tak apa Eomma, Jisung ingin bertemu dengan Chenle." Jisung sungguh keras kepala, Renjun sudah tidak bisa melarang Jisung lagi.

Jisung berdiri di depan pintu ruangan Chenle, dirinya memandangi aktivitas para dokter dan perawat yang menangani Chenle.

My Step Brother || S2 Discontinue Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang