10. Time With Old Friends

4.5K 478 101
                                    

REVISI MY STEP BROTHER
HOPE YOU LIKE IT!

Mohon maaf jika masih ada typo☞☜

®MyStepBrother

Di sini.

Di tempat pertama mereka bertemu.

Ya, mereka Chenle dan Xiaojun. disebuah taman yang memiliki rumah pohon dan mereka menamainya dengan "Prince and dolphin".

Chenle tidak keberatan untuk dipanggil dolphin. Dia sangat senang jika orang-orang memanggilnya seperti itu. Apalagi Xiaojun yang memanggil seperti itu.

"Suasananya telah berubah ya?" tanya Xiaojun.

"Yeah begitulah. Mungkin kita sudah lama tidak kesini."

"Huhh." Helaan napas Xiaojun.

"Mari kita bermain ayunan yang ada disana," ajak Chenle. Mereka menikmati semua permainan yang ada di taman tersebut.

Matahari semakin tinggi, maka panas oun mulai menerpa pada kulit. Membuat kulit Chenle memerah, "Chenle-ya, bagaimana kalau sekarang kita meneduh saja. Kulihat, hampir seluruh kulitmu memerah."

"Ahh. Kau benar, mari hyung kita berteduh. Aku merasa bahwa mataharinya ada dua. Ck, sangat panas sekali."

Mereka melangkahkan kakinya menuju bangku taman yang bertengger di bawah pohon rindang. Mereka meneduh disana.

"Kau tunggu disini ya." Xioajun melangkah pergi menjauhi Chenle. Chenle hanya menganggu. Tangan Chenle mendadak menjadi kipas.

"Nih, minum dulu Le." Tanpa ragu Chenle langsung meminumnya. Air dingin masuk tanpa permisi kedalam tenggorokan Chenle, melegakan dahaganya.

"Seger juga ya hyung." Xiaojun mengangguk dan mengusap keringat di kening Chenle dengan lembut.

Oh yaa, Chenle semalam tidur dengan Xiaojun. Mungkin karena Chenle masih kecewa terhadap kakak tirinya. Lagipula keluarganya tidak mencarinya, tak masalahkan jika ia tidak pulang?

Hari ini adalah hari terbahagia bagi Chenle. Karena sedari tadi Chenle tertawa tanpa berhenti. Itulah Chenle ketika bersama Xiaojun. Selama duduk dibangku taman Chenle mendengarkan cerita Xiaojun selama dikanada.

Chenle terbahak saat mendengar cerita Xiaojun yang menceritakan, jika Xiaojun pernah pergi dari rumah untuk mencari Chenle, namun yang di dapat malah ia tersesat disana. Xiaojun menangis katanya. Lalu, Mama Echan yang kesepian tidak ada teman bermain.

"Hyung, kita beli makan yuk. Lele laper."

"Ya udah, kita ke sana Le. Tadi aku lihat di sana ada cafe Le."

Rumah pohon mereka telah berganti menjadi taman bermain. Di sana hanya ada pepohonan bangku taman dan permainan untuk anak-anak.

Mereka berjalan sambil menceritakan saat dulu masih kecil, menceritakan saat Chenle menangis karena dijilati kucing Xiaojun, lalu Xiaojun yang terjatuh di sepeda dan masih banyak lagi yang mereka ceritakan. Huh, ingatannya sangat kuat ya.

Tanpa mereka sadari, mereka telah diikuti oleh seseorang. Membuat seseorang itu kesal.

Awas saja kau!

Chenle tertawa bahagia, dia melupakan semuanya. Termasuk melupakan bahwa dia  sedang kecewa pada kakaknya.

Melupakan masalahnya sebentar tidak apa-apa kan?

Xiaojun yang melihat itu hanya tersenyum kecil. Dia bahkan tidak menyangka bahwa Chenle akan sebahagia ini. Xiaojun hanya melakukan hal yang tanpa diduga Chenle. Ya Xiaojun-nya melakukan hal yang tidak ingin Chenle lakukan. Seketika tawa Chenle berhenti begitu saja.

"HYUNG! Kau apa-apaan sih?!" bentak Chenle.

"Kau sangat lucu Chenle, makanya aku gemas, jadi aku tidak tahan untuk tidak  menciummu." Dengan melebarkan senyumnya tanpa merasa bersalah. Chenle hanya mendelik malas kepada Xiaojun.

Bayangkan saja, saat kau tertawa tiba-tiba ada orang yang menciummu dan itu terjadi pada saat kau masih berdiri ditengah banyaknya orang. Mereka belum sampai di cafe yang dituju. Mereka bahkan tidak peduli pada sekitar.

Seseorang yang mengikuti Chenle dan Xiaojun. Melihat hal itu semakin ingin menghajar mereka berdua.


Seseorang itu mendekat ke arah mereka berdua.






















Plakkkk ...



















"Dasar jalang tidak tahu diri!"

Chenle ditampar oleh seseorang itu dan sang pelaku hanya menunjukkan wajah marahnya saja.

"Lah kok kamu tampar aku sih?" tanya Chenle tak terima.

"Dasar jalang, seenaknya main sama laki orang."

"Kau siapa?"

Xiaojun hanya berdiam diri, dirinya tidak menyangka dia mengikutinya sampai kesini.

"LEE XIAOJUN ADALAH PACAR SAYA. Dengarkan aku Jalang, kau jangan berdekatan dengan Xiaojun lagi dia hanya milikku. Kau tidak berhak."

"HAH!" teriak Chenle dan langsung melihat ke arah Xiaojun untuk memberinya penjelasan.

"Ga dengar apa? Xiaojun itu pacar saya dan kami akan menikah satu bulan lagi. Ga usah jadi penghancur hubungan kita. Bisa Bicth?"

"Sudah, kau ini apa sih? Jangan begitu dia teman masa kecilku." Xiaojun menengahi mereka. Dia mengakui bahwa dia memiliki pasangan.

"Sudah apanya? Dia mau merebut kamu dari aku. Idih dasar jalang, pantas saja kau mudah disakiti ternyata sikapmu hanya bisa menjadi penghancur hubungan. Dasar sampah." Seseorang itu menarik Xiaojun dari sana untuk menjauh dari Chenle.

Chenle tidak menjawab apapun dari tuduhan itu. Ia tidak tahu apapun. Walaupun menjawabnya itu pasti akan merumitkan semuanya. Cukup ia mengalah saja.


Masalah apa lagi yang kau berikan ya tuhan -batin Chenle.





Chenle ingin menangis sekarang juga tetapi mengapa air matanya seakan kering. Tidak bisa mengeluarkan setetes air matapun tidak bisa. Mungkin karena kebanyakan menangis waktu kemarin.

Merasa diperhatikan oleh sekitarnya. Chenle pun melanjutkan perjalanannya untuk menemukan cafe. Agar dirinya bisa mendapatkan tenaga kembali.

Akhirnya Chenle menemukan cafe. Namun ada hal yang tidak ingin Chenle masuk ke dalam Cafe itu.

Chenle pun langsung memesan makanannya. Karena laper jadinya Chenle banyak memesan makanan. Makan itu number one. Sekuat apapun masalahmu tanpa makan kau lemah.

Setelah menunggu beberapa menit, pesanan Chenle pun datang. Chenle menikmati semua makanan yang tersaji.

Diwaktu yang bersamaan seseorang datang, membuat nafsu makan Chenle menjadi kurang. Tetapi Chenle hanya diam dan melanjutkan makannya.

Hal yang tidak diinginkan pun terjadi.

Seseorang yang sedang Chenle hindari kembali dan menemukan Chenle.

"Kemana saja kau jalang?"

Chenle yang mendengar suara itu terkejut luar biasa. Dia tidak menyangka jika dia akan menyapanya. Tapi sudahlah anggap saja dia tidak ada.

Bukan prioritas Chenle lagi.






















Tbc!!
Lanjut atau stop disini?

Revisi: 131220

My Step Brother || S2 Discontinue Where stories live. Discover now